“Setiap kali saya mendengar politisi menyebut kata stimulus, ingatan saya langsung kembali ke waktu sekolah menengah – ketika saya menyentuhkan kawat yang dialiri listrik ke katak percobaan yang telah mati – hanya untuk membuatnya bergerak kembali. Sekarang Anda dan saya adalah katak percobaan yang telah mati tersebut, sebentar lagi katak-katak yang telah mati ini akan menjadi katak panggang…”. Robert Kiyosaki.
Di antara penulis barat yang buku dan tulisannya banyak saya baca adalah Robert Kiyosaki, menurut saya dia cukup objektif dalam mengungkap fakta-fakta yang terkait dengan ekonomi, keuangan dan investasi. Cukup untuk memberikan kita insight tentang dunia keuangan dan investasi ribawi yang dianggap lumrah di dunianya; bukan untuk kita tiru tetapi agar kita memiliki wawasan yang memadai tentang apa yang sedang terjadi di dunia dewasa ini.
Yang mengejutkan saya adalah tulisan dia yang dimuat di Yahoo Financials kemarin, di tengah euphoria para ekonom yang seolah menyambut berakhirnya krisis financial global – Robert malah mengingatkan masyarakat untuk siap-siap menghadapi yang terburuk. Berikut kutipan beberapa poin paparannya :
· Dia percaya bahwa stock market Amerika sebenarnya sedang dimanipulasi. Menurutnya manipulasi ini hasil kerjasama antara pemerintah, perbankan dan Wall Street untuk mencegah pasar crash. Dia mengakui tidak memiliki bukti untuk ini, namun dia mencium adanya banyak ‘tikus besar’ (rats) yang mengendalikan pasar keuangan dengan keserakahan, kepentingan pribadi, kesombongan dan ketakutan.
· Dalam pandangan Robert, krisis global ini disebabkan oleh Federal Reserve Bank, US Treasury, dan bank-bank sentral dunia. Mereka yang mendapatkan keuntungan dengan menciptakan krisis ini, dan keuntungan pula untuk memperbaikinya.
· Kata stimulus yang digunakan oleh pemerintah untuk mengatasi krisis ini menurut Robert sama dengan kata stimulus pada pelajaran biologi di sekolah menengah – yaitu kata yang digunakan ketika mereka menyetrum katak percobaan yang sudah mati dengan kawat yang di aliri listrik – dengan harapan katak dapat bergerak lagi. Masyarakat mereka sekarang ini menurut Robert pula sudah seperti katak yang mati tersebut; setiap kali pemerintah menyebut kata stimulus – masyarakat seperti di setrum lagi dan lagi – sampai akhirnya katak yang sudah mati tersebut bener-bener menjadi katak panggang. Kadang obat malah lebih membahayakan dari penyakit itu sendiri, masyarakat ‘katak percobaan’ tidak mati oleh krisis tetapi oleh setrum stimulus.
Mengerikan memang gambaran yang disampaikan oleh seorang Robert Kiyosaki kali ini, mengingat dialah yang banyak menginspirasi dunia dengan Cash Flow Quadrant-nya. Buku dia pula yang ikut menginspirasi saya untuk pindah quadrant.
Namun sayang Robert kali ini tidak memberikan solusi, mungkin dia tahu solusinya tetapi hanya menyimpannya untuk dia sendiri – atau memang dia juga belum tahu solusinya untuk kita tidak menjadi bagian dari katak percobaan tersebut.
Yang jelas kata stimulus yang seolah dijadikan obat mujarab oleh pemerintah-pemerintah di dunia kali ini adalah membanjiri ekonomi dengan ‘mencetak’ uang dalam berbagai bentuk dengan sebutan-sebutan yang keren seperti Quantitative Easing dan sejenisnya. Padahal menurut Ibnu Taimiyyah setiap kali penguasa mencetak fulus melebihi kebutuhan transaksi, maka masyarakat-lah yang dikorbankan – atau dengan istilah Robert Kiyosaki menjadi katak percobaan tersebut.
Jadi agar kita tidak menjadi katak percobaan yang setiap saat dengan mudah di stimulus oleh penguasa; solusinya ya jangan terlalu banyak menaruh kekayaan kita dalam denominasi mata uang negara-negara yang gemar men-stimulus tersebut. Insyaallah kesejahteraan kita tidak akan mudah terganggu bila asset kita berupa benda riil yang bernilai instrinsik. Ini bisa berupa kebon, ternak, barang dagangan dan yang tentu juga yang mudah serta likuid adalah emas atau Dinar. Wa Allahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini