Pergerakan Harga Dinar 24 Jam

Dinar dan Dirham

Dinar dan Dirham
Dinar adalah koin yang terbuat dari emas dengan kadar 22 karat (91,7 %) dan berat 4,25 gram. Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak Murni dengan berat 2,975 gram. Khamsah Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak murni dengan berat 14,875 gram. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang, Tbk, dan oleh Perum PERURI ( Percetakan Uang Republik Indonesia) disertai Sertifikat setiap kepingnya.

23 Agustus 2011

Di Ambang Keruntuhan Kapitalisme, Are We Ready…?

Di bidang ekonomi, undang-undang korporasi yang dikeluarkan oleh pemerintahan Gorbachev di Uni Soviet bulan Mei 1988 menandai runtuhnya rezim ekonomi komunisme di negeri itu. Tahun berikutnya keruntuhan system ekonomi ini diikuti pula dengan runtuhnya system politik komunisme dari Uni Soviet dan sekutu-sekutunya yang ditandai dengan diruntuhkannya tembok Berlin pada bulan November 1989. Lantas apa kiranya tanda-tanda keruntuhan system kapitalisme ?, saya sendiri menjagokan keruntuhan Dollar sebagai perlambang runtuhnya kapitalisme itu. Dan kini seperti tahap akhir dari suatu permainan catur, Dollar tinggal memiliki dua langkah lagi sebelum terkena skak mat !.

Skenario kematian Dollar ini pernah saya sajikan link videonya di situs ini melalui tulisan saya The Day the Dollar Died, dalam film yang disiapkan dengan sangat serius oleh NGO National Inflation Association ini digambarkan bahwa Dollar akan mati manakala Quantitative Easing (QE) – bahasa lain untuk mencetak uang dari awang-awang – memasuki tahap QE 4.

Memang the Fed-nya Amerika sangat tidak suka disebut mereka telah melakukan QE 3 saat ini, tetapi tindakan mereka dengan menekan tingkat bunga yang sangat rendah sampai pertengahan tahun 2013 – membuat mereka harus membeli sangat banyak bond – lantas darimana uangnya ?, ya mencetak dari awang-awang tadi alias secara defacto mereka telah melakukan Quatitative Easing tahap 3.

Pasar tidak lagi percaya pidato atau statement, pasar meresponse tindakan dengan tindakan. Bila the Fed melakukan langkah-langkah yang berdampak pada menurunnya nilai Dollar, maka pasar bereaksi langsung dengan membeli asset-aset yang nilainya tidak lagi dipengaruhi oleh Dollar. Bentuk dari reaksi pasar ini antara lain adalah melonjaknya secara luar biasa harga emas sebulan terakhir – karena orang perlu sesuatu yang nilainya mampu bertahan .

Bahwasanya kapitalisme ribawi pasti hancur atau dihancurkan kita yakin karena sudah dikabarkan di Al-Qur’an (QS 2 : 276), masalah waktunya yang kita hanya bisa menduga atau memprediksinya – kita belum bisa tahu persis, tetapi tanda-tandanya nampak begitu dekat.

Megenai kapan waktunya Dollar akan mati ini memang tidak terlalu penting bagi kita, yang lebih penting adalah apakah kita siap menggantikannya bila kapitalisme ikut mati bersama matinya Dollar ini ?, Jangan sampai justru kita ikut menjadi korbannya karena selama ini begitu tergantung dengan system kapitalisme dengan Dollar-nya ini.

Nah agar kita bisa menghadirkan system penggantinya, berikut adalah dua langkah yang menurut saya patut kita persiapkan :

Pertama kita memiliki dua pegangan yang bila kita berpegang pada keduanya dijamin tidak akan tersesat selama-lamanya. Dua pegangan ini tidak lain adalah Al-Qur’an dan Al- Hadits. Persiapan logis untuk hal ini adalah mendalami Al-Qur’an dan petunjuk-petunjuk yang ada di dalamnya, mendalami pula hadits-hadits sahih sebagai rujukan atas berbagai hal urusan kehidupan tidak terkecuali urusan ekonomi ini.

Kedua harus dipahami bahwa kapitalisme tidak identik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Memang banyak sekali ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilahirkan di era kapitalisme, tetapi tidak berarti bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri bagian dari kapitalisme. Iptek adalah value neutral, bila mereka yang menggunakannya maka ia menjadi instrumen kapitalisme – bila kita yang menggunakannya maka ia bisa menjadi sarana untuk membangun system ekonomi yang mengikuti petunjukNya.

Teknologi web dan social media misalnya, sangat mungkin kita gunakan untuk mengaplikasikan system ekonomi yang memenuhi kriteria di ayat “ …agar harta itu jangan hanya beredar diantara orang-orang yang kaya saja diantara kamu…” (QS 59 :7). Dengan teknologi misalnya bisa saja pedagang busana kecil bersaing head to head dengan retailer fashion raksasa di dunia maya. Pengusaha perumahan yang hanya memiliki satu dua kluster rumah kecil – bisa saja bersaing langsung dengan perusahaan real estate besar yang tengah membangun kota mandiri, dlsb-dlsb.

Dengan teknologi, kesetaraan akses terhadap pasar dan sumber daya bisa dicapai, tinggal akses terhadap kapital saja yang perlu didandani. Ketika tembok yang terakhir ini – yaitu tembok yang membatasi akses terhadap kapital – berhasil di rubuhkan, akses terhadap kapital menjadi bukan lagi hanya milik golongan tertentu – maka lengkaplah sudah keruntuhan kapitalisme itu. InsyaAlah kita akan siap…!.

19 Agustus 2011

Lubang Biawak dan Turbulensi Ekonomi Dunia…

Seperti dalam perjalanan dengan sebuah pesawat terbang, pilot sudah mengumumkan bahwa kita akan memasuki cuaca buruk dan pesawat siap-siap menghadapi turbulensi – maka penumpang dianjurkan mengenakan sabuk pengaman dan duduk di tempatnya. Ada penumpang yang mendengarkan baik-baik pengumuman ini, duduk manis di tempatnya dan mengenakan sabuk pengaman – meskipun ikut cemas tetapi dia selamat. Penumpang lain yang mengacuhkan pengumuman tersebut – tidak mengenakan sabuk pengaman – maka dia bisa benjol terjedot sana-sani ketika pesawat terguncang.

Hampir semua kita seperti penumpang di pesawat tersebut, pesawat yang berupa ekonomi global – design dan produksi IMF, Bank Dunia dlsb, dipiloti oleh Amerika dengan co-pilot para sekutunya, dan di awaki pula oleh berbagai pasar modal dan sejenisnya – selebihnya adalah penumpang.

Beberapa pekan lalu ‘pilot’ sudah mengumumkan seperti pengumuman tersebut diatas, kemudian para ‘awak kabin’ sudah pula berusaha menenangkan para ‘penumpangnya’ – tetapi guncangan-guncangan baru bermunculan dan penumpang yang tidak mengenakan sabuk pengaman kembali terjedot-jedot.

Siapakah pelaku pasar yang tidak mengenakan sabuk pengaman dan terjedot-jedot tersebut ?. Mereka adalah para pelaku pasar yang mengandalkan ‘kertas’ dalam pengelolaan assetnya, baik kertas ini berupa uang fiat, saham maupun produk-produk turunannya. Uang kertas US$ misalnya sudah kehilangan daya beli 49 % terhadap emas dalam setahun terakhir – lebih dari 13 %-nya terjadi dalam sebulan terakhir. Dow Jones Industrial Average kehilangan 3.68% nilainya hanya dalam perdagangan kemarin – dan ini bukan yang pertama kalinya dalam sebulan terakhir saja.

Karena harga emas dunia pada umumnya bergerak berlawanan arah dengan bursa saham, maka ketika saham-saham hancur – emas justru melonjak naik, inilah yang Anda dapat saksikan pada trend harga emas sebulan terakhir – termasuk juga lonjakan harga pagi ini, inilah sabuk pengaman Anda untuk sementara ini.

Jadi siapa pelaku pasar yang mengenakan sabuk pengaman ?, ya itulah orang-orang yang sebulan terakhir rame-rame mengamankan dirinya dengan ‘sabuk pengaman’ antara lain berupa emas tersebut. Mereka ikut terguncang dengan roller coaster ekonomi dunia, tetapi tidak ikut terjedot-jedot. Bila hari-hari ini Anda berkunjung ke Logam Mulia – Antam, Anda akan melihat antrian panjang orang-orang yang sedang berusaha ‘mengenakan sabuk pengaman’ ini.

Bagi kebanyakan kita yang hidup dan bekerja di jaman ini, kita sudah terlanjur berada di dalam pesawat yang sedang mengalami turbulensi tersebut diatas. Uang kebanyakan kita adalah uang kertas, seluruh hasil kerja kita di perusahaan tersimpan dalam bentuk tabungan, deposito, dana asuransi, reksa dana, dana pension, unit link dlsb yang semuanya adalah aset kertas. Aset yang dengan mudah terjedot-jedot oleh turubulensi pesawat yang membawanya.

Barangkali inilah jaman yang oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sudah diprediksi : “ Sedikit-demi sedikit kalian akan mengikuti sunnah-sunnah umat terdahulu. Sampai-sampai, andaikata mereka masuk ke lubang biawak, niscaya kalian juga ikut mereka memasukinya.” Ada yang bertanya , “ Wahai Rasululah, apakah mereka yang dimaksud adalah Nasrani dan Yahudi ?” Beliau menjawab, “Lalu siapa lagi ?” HR. Bukhari Muslim

Karena kita sudah terlanjur berada di dalam pesawat yang sama, dan kita memasuki lubang biawak yang sama pula – maka untuk sementara yang kita dapat lakukan adalah memasang ‘sabuk pengaman’ tersebut diatas.

Namun segera setelah ‘pesawat’ ini akhirnya nanti bisa mendarat dengan selamat, kita bukan hanya ganti pesawat – tetapi kita juga harus ganti tujuan. Tujuan kita tidak lagi sama dengan mereka – yaitu mengejar kekayaan materi semata untuk kehidupan duniawi – kita memiliki tujuan yang lebih jauh lagi yaitu kehidupan kita yang abadi nantinya.

Kita tidak lagi menumpangi pesawat-nya IMF yang dipiloti Amerika dan diawaki oleh para spekulan pasar, pesawat kita adalah syariat agama ini yang dituntun oleh ‘pilot’-nya Al-Qur’an dan ‘co-pilot’ hadits dan sunnah Rasul, dan diawaki pula oleh para ulama yang telah menulis berbagai karya-karyanya di berbagai bidang.

Maka insyaAllah kita tidak akan lagi mengikuti mereka memasuki lubang biawak itu…!.

16 Agustus 2011

Indahnya Mulai Usaha Dengan Bootstrapping…

Dalam dunia entrepreneur, bootstrapping adalah istilah yang digunakan bila Anda memulai usaha sendiri tanpa dukungan pendanaan dari pihak lain diluar diri atau organisasi Anda. Menggunakan kekuatan sendiri pada umumnya jauh lebih realistik untuk pemula karena Andalah yang tahu seluk beluk usaha Anda dan tahu seluruh faktor-faktor risiko-nya, dengan bootstrapping Anda juga tidak harus mentargetkan hasil yang tinggi – yang biasa dituntut investor bila Anda menggunakan dana pihak lain untuk memulainya.

Ilustrasinya begini, bila misalnya Anda memulai usaha yang membutuhkan modal awal Rp 100 juta – dan memberikan keuntungan bersih Rp 20 juta setahun – maka dengan 20% hasil per tahun ini sudah sangat baik untuk usaha pemula. Tetapi bila modal yang Rp 100 juta tersebut dari pihak lain dengan rasio bagi hasil 50/50 misalnya, maka investor hanya mendapat Rp 10 juta setahun dan demikian pula dengan Anda.

Hasil yang 10 % setahun kemungkinan besar tidak akan membuat investor senang invest di usaha Anda mengingat faktor risikonya – demikian pula dengan Anda sendiri. Artinya dengan tingkat hasil yang sama, suatu usaha yang layak di danai sendiri belum tentu layak bila di danai orang lain.

Mungkin Anda berpikir lha iya … kalau punya modal sendiri tentu lebih menyenangkan memulainya dengan modal sendiri…, namun kalau tidak memiliki modal sendiri – bukankah pilihannya harus menggunakan modal orang lain ?. Jawabannya tidak harus !.

Untuk contoh usaha yang memerlukan modal Rp 100 juta tersebut diatas misalnya, bila Anda ingin memulainya tetapi tidak memiliki modal yang Rp 100 juta – haruskah terpaksa melibatkan orang lain ?. Berikut adalah opsi-opsi yang bisa Anda tempuh untuk bisa mencapai hasil yang sama atau mendekatinya – meskipun tanpa modal yang cukup dan tidak perlu melibatkan pendanaan modal dari pihak lain.

· Berjualan dahulu sebelum produksi : sebelum mampu memproduksi produk Anda sendiri, Anda bisa berjualan produk orang lain yang sama atau sejenis dengan produk yang Anda rencanakan. Manfaat-nya Anda akan mulai dapat menguasai pasar tanpa memerlukan modal yang besar untuk memproduksi.

· Memproduksi dengan fasilitas produksi orang lain : banyak sekali produk-produk yang bisa diproduksi orang lain yang sudah berpengalaman dan memiliki fasilitas produksi yang memadai. Manfaatnya Anda sudah dapat memiliki produksi sendiri tanpa harus memiliki pabriknya.

· Berjualan dengan tunai : pemula sering under estimate tentang betapa sulitnya menagih hutang/pembayaran – jauh lebih sulit dari menjual barang itu sendiri. Maka penting untuk hanya menjual terhadap pembeli yang mampu dan mau membayar tunai, manfaatnya jelas – modal yang terbatas akan berputar cepat.

· Membiayai usaha dengan pesanan dimuka : bila produk barang atau jasa yang Anda jual bener-bener unggul – sangat bisa jadi customer Anda bersedia membayar di depan – sebelum barang atau jasa Anda di deliver. Manfaat-nya jelas, Anda tidak perlu memerlukan modal untuk memproduksi barang atau jasa karena customer Andalah yang memodalinya.

· Dan berbagai cara lain yang bisa dilakukan untuk mampu menghasilkan transaksi bisnis – tanpa harus memiliki modal yang besar untuk memulainya.

Meskipun menyenangkan, memulai usaha secara bootstrapping sering dianggap kurang menarik bagi entrepreneur yang berambisi untuk cepat besar. Jadi melibatkan dana investor diluar diri Anda atau organisasi Anda juga tidak perlu dibuat tabu.

Hanya saja bila investor tersebut Anda libatkan setelah Anda berhasil melampaui death valley Anda, insyaallah akan jauh lebih menarik bagi kedua belak pihak. Bagi investor mereka dapat melihat bisnis Anda yang sudah lebih nyata – bukan hanya rencana, dan bagi Anda sendiri Anda akan lebih percaya diri dan memiliki bargaining position yang lebih baik dalam berhubungan dengan pihak di luar diri atau organisasi Anda.

Manfaat lain dari bootstrapping adalah kebebasan mengembangkan ide-ide dan berkreasi sepenuhnya ada pada diri Anda, tanpa beban orang lain yang mungkin mensyaratkan hasil tertentu dari usaha tertentu. Jadi selamat ber- bootstrapping !.

12 Agustus 2011

Alhamdulillah Ongkos Naik Haji Turun…!

Saya gembira membaca running text di salah satu TV swasta kemarin sore yang mengabarkan bahwa ONH rata-rata untuk tahun ini adalah US$ 3,533. Saya langsung membuka situs m-Dinar.com yang menyajikan harga Dinar Gerai Dinar dalam US$ yang menunjukkan angka US$ 257.34/Dinar. Artinya bagi Anda yang beruntung bisa pergi haji dengan ONH biasa tahun ini, Anda hanya perlu US$ 13.73 Dinar, atau turun drastis dari angka yang pernah saya hitung kurang dari 2 tahun lalu ketika saya menulis “Emak Naik Haji Dengan Dinar…”.

Saat itu ONH berada di kisaran 20 Dinar yang sudah sangat murah bila mengingat bahwa tahun 2000 angka ONH berada di kisaran 70 Dinar per jamaah !. Artinya dengan Dinar yang sama yang orang pakai untuk membayar ONH untuk 1 orang jamaah haji pada tahun 2000 tersebut, Anda kini dapat memberangkatkan 2 orang jamaah haji ONH Plus dengan fasilitas minimal hotel bintang 4 di Madinah dan di Mekkah , dan masih cukup pula sisa uang untuk oleh-oleh orang sekampung !.

Jamaah haji ONH plus tahun ini ditentukan pada angka minimal US$ 7,000/jamaah. Katakanlah Anda pilih yang bagusan dengan fasilitas minimal hotel bintang 4 pada angka US$ 8,000; maka ini hanya perlu 31.10 Dinar; untuk dua orang hanya perlu US$ 62.20 Dinar. Bila Anda berangkat dengan total anggaran 70 Dinar ( uang ONH untuk 1 orang tahun 2000) , maka Anda masih punya sisa uang sebesar 7.8 Dinar atau setara lebih dari 7,500 Riyal ! ( saat ini 1 Dinar setara sekitar 965 Riyal). – yang lebih dari cukup untuk Anda membeli oleh-oleh bagi orang sekampung yang ikut melepas kepergian haji Anda.

Mungkin timbul pertanyaan di benak Anda, kok bisa tambah murah ya ?, bukankan daya beli Dinar seharusnya tetap atau relatif tetap ?. Banyak penyebab untuk ini, antara lain dari struktur biaya haji itu sendiri yang terbesar pada biaya perjalanan udara-nya. Biaya perjalanan udara sendiri terdiri dari unsur biaya bahan bakar dan biaya (sewa/penyusutan) pesawat – biaya yang terakhir ini yang menyusut drastis bila dinilai dari standar emas.

Faktor penyebab lainnya adalah indikasi adanya konspirasi secara global yang membuat data-data inflasi US$ dlsb. diragukan keakuratannya – bisa jadi harga emas selama bertahun-tahun yang lewat terlalu rendah, maka ketika semakin hari semakin terbuka konspirasi tersebut – yang antara lain terkuak dengan adanya krisis hutang Amerika beberapa pekan terakhir – harga emas melonjak dan harga barang-barang lain atau jasa yang dibayar dengan emas menjadi sangat murah.

Apapun penyebabnya, sekarang Anda bisa lihat realitanya yaitu dalam bentuk Ongkos Naik Haji (ONH) baik yang biasa mapun yang plus turun sangat significant bila dibayar dengan Dinar. Berangkat dari realita ini, maka Anda mulai kini bisa merencanakan untuk menunaikan kewajiban bagi yang mampu ini secara lebih akurat dan lebih ringan.

Berikut langkah-langkah teknis yang bisa Anda tempuh :

· Rencanakan untuk bisa mengumpulkan 15 Dinar untuk ONH biasa dan 35 Dinar untuk ONH plus per orang. Insyaallah cukup untuk keberangkatan Anda – kapan saja Anda mendapatkan kursi untuk ini.

· Jumlah tersebut dapat Anda bayarkan langsung (dirupiahkan) bila Anda sudah harus membayar, dan dipertahankan dalam Dinar bila belum waktunya Anda bayarkan.

· Untuk ONH plus, kemungkinan besarnya Anda perlu menyetor dahulu sebesar kurang lebih 15.5 Dinar (sekitar US$ 4,000) pada saat Anda mendaftar, dan sisanya dapat Anda simpan sendiri sampai waktunya dibayarkan untuk pelunasannya.

· Bagi biro-biro perjalanan haji yang tertarik lebih detil tentang pengelolaan ONH berbasis Dinar ini secara berkelompok dapat menghubungi kami untuk menyepakati skema pengelolaan yang workable.

· Kami bukan biro perjalanan haji, jadi kami tidak mengurusi proses pendaftaran dlsb.; untuk ini bila ada biro-biro yang tertarik untuk bekerja sama dengan kami dalam membantu saudara-saudara kita yang ingin merencanakan perjalanan hajinya dengan lebih ringan – silahkan juga mengubungi kami.

Insyallah (rencana) perjalanan Anda untuk menunaikan ibadah haji ini akan lebih ringan – bila sedari awal direncanakan dengan matang. Amin.

08 Agustus 2011

Mereka Sudah Merobohkan Rumah-Rumah (System) Mereka Dengan Tangan Mereka Sendiri...

Sudah beberapa pekan ini, orang Amerika – terutama tokoh-tokoh pentingnya selalu gelisah di akir pekan. Bila dua pekan lalu mereka gelisah dengan krisis plafon hutang, ketika plafon hutang ini teratasi – ternyata masalah baru yang tidak kalah seriusnya muncul. Masalah baru ini adalah ketidak percayaan pelaku pasar terhadap ekonomi negeri itu, ini tercermin dari anjlognya saham-saham di bursa pekan lalu justru setelah plafon hutang disepakati naik. Ketidak percayaan ini bahkan juga di confirm oleh salah satu pemeringkat hutang Standard & Poor’s, yang menurunkan credit rating hutang jangka panjang Amerika dari AAA ke AA+ dengan outlook negative – masih mungkin bertambah buruk lagi !.

Kejadian penurunan rating yang pertama kalinya sejak Amerika memperoleh AAA nya 70 tahun lalu itu, tentu akan menimbulkan gejolak pasar yang sulit di bayangkan di seluruh dunia. Untuk meminimisasi efek penurunan rating ini bahkan Standard & Poor’s memilih waktu Jum’at malam – ketika semua bursa sudah tutup untuk pengumumannya. Pagi ini gejolak bursa termasuk harga emas akan sulit dihindari karena efek gempa penurunan rating yang tidak sepenuhnya bisa dimitigasi – sepanjang akhir pekan.

Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa negeri yang paling kaya dengan GDP per capita rata-rata diatas 4 kali dari GDP per capita dunia tersebut justru menjadi sumber kekacauan ekonomi dunia dalam beberapa tahun terakhir ?. Perhatikan peta income ratio yang dibuat oleh University of California sekitar 10 tahu lalu dibawah.

Income Ratio 2000

Income Ratio 2000

Ketika Indonesia masih berjuang dalam tiga dasawarsa dengan GDP per capita di kisaran 0.26-0.75 GDP per capita dunia, Amerika secara persisten mimiliki GDP per capita yang lebih besar dari 4 kali-nya GDP per capita rata-rata penduduk dunia. Tetapi inilah ironi kapitalisme itu, di negeri yang penduduk kaya-nya paling banyak di dunia itu – negaranya sendiri mengalami ancaman kebangkrutan yang sangat serius. Mereka sungguh-sungguh dalam simalakama yang luar biasa, ditambah plafon hutang – orang menjadi tahu bahwa negeri itu hanya selamat dengan hutang, tidak ditambah hutang – negeri itu langsung mulai default.

Kegagalan ekonomi Amerika yang juga representasi kapitalisme ini akan menjadi epicentrum dari gempa ekonomi global (lagi) yang dampaknya pasti akan kita juga rasakan.

Lantas timbul pertanyaan yang mendasar, bila kapitalisme gagal atau sedang menuju proses kegagalan, komunisme malah lebih dulu gagal dua dasawarsa lalu, lantas seperti apa ekonomi yang seharusnya bisa langgeng sampai akhir jaman ?. Bagi kita tentu solusi ekonomi yang mengandalkan petunjuk Al-Qur’an dan Hadits.

Untuk krisis global yang epicentrum-nya di Amerika tersebut misalnya, jawaban Qur’ani-nya ada di penggalan surat Al Hasyr Ayat 7 : “... supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu...”. Kalau saja kekayaan orang-orang Amerika lebih menyebar, krisis sekarang tidak akan timbul. Negerinya tidak perlu berhutang kesana-kemari untuk membayar gaji para veteran, tunjangan sosial masyarakat yang tidak mampu dlsb.

Peluang system (ekonomi ) Islam menggantikan system yahudi ini juga sudah dikabarkan oleh Allah di surat Al Hasyr pula, ayat 2 : “...mereka merobohkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan.”

Mereka sudah merobohkan ekonomi mereka sendiri, maka kini waktunya tangan-tangan kaum muslimin untuk menghadirkan system penggantinya. Seperti apa konkritnya ?, inilah yang menjadi PR besar para ahli ekonomi dan praktisi Muslim, para hafidz dan hafidzhah yang mampu meningkatkan interaksinya dengan Al-Quran secara pari purna, tidak berhenti dari membaca dan menghafal, tetapi mampu memahami, mengimplementasikan (mengamalkan) dan mengajarkan setiap petunjuk yang ada di Al-Qur’an.

Bila tangan-tangan kaum muslimin tidak berhasil menghadirkan solusi-nya ketika mereka telah merobohkan system ekonomi mereka sendiri seperti yang terjadi saat ini – maka yang akan muncul tetap saja system kapitalisme yahudi dalam bentuk lainnya, lalu kita akan menunggu lagi kapan mereka akan merobohkan kembali system mereka itu dengan tangan mereka sendiri lagi ?. Wa Allahu A’lam.

06 Agustus 2011

EMAS, Pertahanan Terakhir Kemakmuran Bangsa Ini !

Oleh : Endy Junaedy Kurniawan

George A. Maley, seorang eksekutif Freeport-McMoran pada tahun 1996 menuliskan dalam bukunya “Grasberg” bahwa gunung tambang emas di Papua memiliki cadangan emas terbesar di dunia. Menurut data tahun 1995, di areal Grasberg saja tersimpan cadangan bijih tembaga sebesarr 40,3 miliar pon dan emas sebesar 52,1 juta ons, dan masih akan terus menguntungkan hingga tahun 2040. Freeport-McMoran Copper & Gold yang menambang emas di Papua di tambang Erstberg (sejak 1967) dan Grasberg (sejak 1988), menambang emas sebanyak minimal 300 ton setiap tahunnya.

Gunung Grasberg di Papua Merupakan Tambang Emas Terbesar di Dunia. Jutaan ton emas & tembaga dibawa ke Amerika via Laut Arafura.

Seorang jurnalis CNN section Indonesia pada tahun 1980-an pernah terbang di ketinggian dengan helikopter di atas gunung emas Freeport di Papua dan dia menyatakan kesaksiannya : “Dari ketinggian, gunung tersebut berkilauan ditimpa sinar matahari. Butiran-butiran emas tersebut sangat mudah didapat, berserakan di atas tanah sehingga tak perlu lagi teknologi hebat untuk memisahkannya dengan tanah.”

Forbes Wilson melakukan sebuah penelitian yang kemudian disatukan dalam sebuah buku berjudul “The Conquest of Cooper Mountain” dan menyebut bahwa gunung tersebut sebagai harta karun terbesar yang untuk memperolehnya tidak perlu menyelam lagi karena semua harta karun itu telah terhampar di permukaan tanah. Dari udara, tanah di sekujur gunung tersebut berkilauan ditimpa sinar mentari. Riset Wilson ini juga pernah dikutip oleh Lisa Pease dan dimuat di majalah Probe dengan judul “JFK, Indonesia, CIA and Freeport”. Lima tahun kemudian, harian Kompas memuatnya dengan judul “Freeport McMoran, Soekarno dan rakyat Irian”. (1)
_____

Ada 3 cara halus bagaimana perampokan ekonomi dilakukan ‘bangsa maju’ terhadap ‘bangsa tertinggal’. Ada satu cara kasar (2) dan satu lagi cara ‘pertengahan’.

Tiga cara halus itu diantaranya menarik simpanan suatu negara ke negara lain dengan cara mengiming-imingi keuntungan besar kepada bangsa lemah untuk membeli aset-aset keuangan, seperti bonds (surat utang) dan deposito di negara maju. Cara ini menarik masuk dana ke negara besar sekaligus melemahkan sektor riil di negara berkembang yang menanamkan dananya. Padahal resikonya sama besarnya dengan keuntungannya. Dua cara lain adalah Segniorage dan Pinjaman dengan Bunga. Pinjaman dengan bunga ini mudah sekali dipahami cara kerjanya, karena pada tingkat individu juga kerap terjadi. Hutang tak terbayar karena bunga-berbunga bisa membuat kita melepaskan aset dan jatuh miskin.

Satu cara halus yang telah kita sering bahas adalah Segniorage. Dengan uang kertas yang biaya cetaknya murah, negara tertentu bisa membeli komoditas dan aset dari negeri lain. Segampang itu, tapi banyak bangsa sulit sekali menyadarinya. Penjelasannya begini: sebuah negara akan mengalami potensi kerugian ketika memutuskan untuk mematok uang lokalnya terhadap mata uang asing yang disepakati sebagai acuan, US Dollar misalnya, dan mempersilakan mata uang asing tersebut untuk digunakan dalam transaksi-transaksi domestiknya. Dalam kesepakatannya,, sistem perbankan negara ‘tertinggal’ tidak diperkenankan untuk mengeluarkan/mencetak uang baru kecuali sedikit saja. Namun negara ‘berkuasa’ mengeluarkan uang baru dengan sesuka hatinya. Kemudian dengan uang hampa yang biaya cetaknya 4 cents per lembar itu itu ia membeli aset bangsa ‘tertinggal’ seperti perusahaan lokal, tambang, lahan pertanian dan perkebunan, juga komoditas riil yang dihasilkannya seperti emas, perak, tembaga, alumunium, mangaan, minyak bumi, gas alam, dan lainnya.

Satu cara lain adalah perampokan terang-terangan berupa invasi / perang. Hal yang dialami oleh saudara-saudara kita di Afghanistan dan Irak saat ini. Motif yang sama juga sebetulnya ada di belakang setiap peperangan seperti Perang Dunia I dan II, juga masuknya Portugis dan Spanyol ke Indonesia di tahap awal kemudian oleh VOC pada tahap akhirnya. Motif GOLD, GLORY, GOSPEL itu nafsu mendasar manusia dan terus valid hingga kini.

Lalu ada cara ‘pertengahan’. Halus di awalnya, dengan diplomasi dan lobby-lobby serta kesepakatan tingkat tinggi. Tapi cara eksploitasinya sebetulnya sama saja. Ketika gerbang terbuka, maka penghancuran dan pencurian laksana operasi perang saja. Ketika Amerika melalui “fellows/teman dekat dalam negeri”nya menumbangkan Soekarno dan pada tahun 1967, lalu terjadi bagi-bagi kue ‘Mafia Berkeley’ dengan para pengusaha Yahudi di Swiss pada November 1967, sebetulnya sejak itulah digelar karpet merah bagi penguasa asing menjarah bumi Indonesia. Mulai Freeport, seluruh tambang, kekayaan alam dan sektor-sektor strategis dijadikan menu santapan bersama kekuasaan asing.

Di Freeport misalnya, hingga sekarang Amerika tak mau kehilangan sebiji emas pun. Mereka membangun pipa-pipa sepanjang 100 km langsung menuju laut Arafuru, dimana telah menunggu kapal-kapal besar yang akan mengangkut hasil emas dari perut bumi Papua ke Amerika.
_____

Fakta yang terjadi diatas mungkin melampaui jangkauan ikhtiar kita. Ada konspirasi tingkat tinggi yang mungkin hanya Allah yang siapkan cara untuk menumbangkannya. Yang ingin kita pesankan adalah bahwa penguasaan emas, termasuk Dinar adalah upaya kecil tapi strategis untuk mempertahankan kemakmuran individu maupun di level negara. Indonesia adalah negeri kaya dengan cadangan emas terbesar di dunia. Barat dengan ekonomi ribawi seolah ‘menjauhi’ emas. Padahal mereka diam-diam menimbun dan menyandarkan kesejahteraaan ekonomi negaranya kepada simpanan emas. Amerika tercatat memiliki cadangan emas 8.000 ton atau sebesar 78,9% dari cadangan devisanya. Meski ketika krisis lalu terus berkurang, namun jauh lebih besar dari cadangan emas Indonesia – yang merupakan negeri emas ‘Swarnadwipa’ – yakni hanya 4,3% dari cadangan devisanya.

Dengan menguasai emas secara individual, kita telah menjalankan misi mempertahankan kesejahteraan hakiki bangsa ini. Apalagi jika emas simpanan kita gunakan untuk bertransaksi dan modal investasi di sektor riil sehingga kumulasi emas dan kesejahteraan masyarakat membesar dengan cepat. Wallahua’lam

Note :
Era Muslim Digest edisi 11 yang berjudul “Misteri Besar di Indonesia” sendiri saya anjurkan Anda baca lengkap karena isinya insya Allah bisa membuat ‘Big Wow’ dan menyingkap konspirasi besar dibalik upaya imperialisme atas negara kita.

1) EraMuslim Digest, Islamic Thematic Handbook, Edisi Koleksi 11, halaman 73 – 76
2) Perampok Bangsa-Bangsa – Mengapa Emas Harus Jadi Mata Uang Internasional, Ahamed Kameel Mydin Meera, Penerbit Mizan, Cetakan Pertama, April 2010, halaman 69 – 77



03 Agustus 2011

Ketika System Ekonomi Adikuasa Kehilangan Kredibilitasnya...

Bila proses kiamat itu digambarkan seperti tasbih yang putus talinya, butir-butir-nya jatuh satu demi satu dengan urutan yang semakin cepat – nampaknya demikian juga proses runtuh-nya system ekonomi suatu negara. Hal ini nampak dari jatuhnya daya beli uang mereka – yang semakin hari semakin cepat. Bila dalam rata-rata 40 tahun terakhir, waktu T dari US$ - yaitu waktu yang diperlukan US$ untuk kehilangan separuh daya belinya – adalah 8.9 tahun, dalam 10 tahun terakhir waktu T ini tinggal 5 tahun, dan dengan drama krisis hutang yang baru berakhir kemarin – waktu T ini tinggal 3 tahun 8 bulan.

Grafik dibawah menunjukkan kenaikan harga emas dalam US$/troy ounce dan harga Dinar dalam Rupiah. Nampak Dollar dalam tiga tahun terakhir lebih buruk kinerjanya ketimbang Rupiah. T untuk Rupiah masih lebih baik dari Dollar yaitu 3 tahun 10 bulan – artinya Rupiah lebih mampu bertahan ketimbang Dollar – paling tidak untuk sementara ini.

Peluruhan US$ dan IDR

Peluruhan US$ dan IDR

Ada proses pembelajaran yang luar biasa yang terjadi di masyarakat dunia dalam beberapa pekan yang lewat, mereka tiba-tiba sadar bahwa system ekonomi yang diusung oleh negeri – yang selama ini dianggap paling perkasa/adikuasa – ternyata rapuh, ternyata mereka hanya hidup dengan cara gali lubang tutup lubang. Perkiraan saya-pun bisa meleset, sebelumnya saya menduga bahwa pasar akan meresponse positif dengan disepakatinya plafon hutang baru AS – ternyata kelegaan itu hanya berlangsung beberapa jam saja, setelah itu pasar menyadari bahwa ada yang seriously wrong dalam system ekonomi Amerika Serikat.

Hanya kurang dari 24 jam sejak disetujuinya plafon hutang baru AS, pasar kembali pesimis bahwa ekonomi AS akan pulih. Bahkan seorang ekonom yang juga comptroller general and head of the Comeback America Initiative - David Walker – kemarin di CNBC – menyatakan bahwa tidak lebih dari tiga tahun dari sekarang, Amerika akan menjadi seperti Yunani kini – yang tidak bisa membayar hutang dan kesana-kemari minta bantuan.

Dengan meluruhnya Dollar yang sangat cepat ini, lantas apakah Anda masih akan mengandalkannya untuk nilai tabungan/ deposito Anda ?, asuransi jangka panjang Anda ? atau sebagai cadangan devisa kita ?. Jangan mau ikut tenggelam bersama Dollar...!. Wa Allahu A’lam.

01 Agustus 2011

Harga Emas Antara Complacency Dan Akal Sehat...

Seperti yang kita duga sebelumnya bahwa harga emas dunia bergejolak tajam sepanjang pekan ini, dan ini akan berlanjut setidaknya sampai beberapa hari kedepan ketika batas akhir plafon pinjaman Amerika akhirnya disetujui atau ditolak oleh Congress-nya. Seperti apa kiranya harga emas sesudah itu (02/08/11 waktu AS), akan tergantung mana di antara dua kekuatan besar yang akhirnya dominan. Kekuatan pertama saya sebut kekuatan complacency – yaitu rasa berpuas diri dengan kondisi yang ada disertai keengganan untuk berubah, dan yang kedua adalah kekuatan akal sehat.

Complacency adalah apa yang ada di masyarakat Amerika pada umumnya – sampai apa yang dilakukan oleh presiden mereka dalam mengelola Anggaran. Bagi mereka biasa saja intervensi ke negara sana sini, meskipun sebenarnya mereka tidak mampu mendanainya kecuali dengan berhutang. Tidak masalah pula dengan gagah-nya membantu sekutu-sekutunya seperti Israel – meskipun pula dengan dana pinjaman. Dan perbagai proyek gagah-gagahan lainnya yang dilakukan oleh negeri penghutang itu.

Akal sehat adalah apa yang ada di segelintir orang di negeri itu yang berani melawan arus. Meskipun bagi sebagian besar orang lain – ini dianggap gila – bahkan tak kurang menteri dari negara sekutu mereka sendiri Inggris mengganggap tindakan segelintir orang yang melawan arus tersebut sebagai sinting atau nuts, tetapi jalur akal sehat inilah yang sesungguhnya harus ditempuh.

Ilustrasinya begini, Anda hidup dalam suatu cluster perumahan yang terdiri dari 12 rumah. Salah satu tetangga Anda hidup glamour serba mewah, liburan ke luar negeri, mengendarai mobil mewah dan memakai barang-barang ber merk. Semuanya bisa dibiayai atau dibeli dengan kartu kredit mereka yang setumpuk.

Dari waktu ke waktu tetangga yang bergaya hidup mewah ini di datangi oleh debt collector yang garang karena sering tidak bisa membayar tagihannya. Sekali dua kali tetangganya merasa iba dan iuran untuk membantu tetangga yang satu ini. Tetapi peristiwa kunjungan debt collector ini tidak berhenti, terus berulang dari perbagai credit card issuer lainnya.

Maka ketika warga komplek se-cluster bermusyawarah untuk mengatasi masalah tetangga penghutang ini, apa semestinya yang harus diputuskan ?. Membantu tetangganya dengan pinjaman yang baru lagi agar tetangga tersebut bisa terus melanjutkan gaya hidupnya, atau memberikan advis yang realistis yang kurang lebih berbunyi begini “...jeng-jeng, biar masalah ini tidak terus terulang – bisa nggak jeng hidup seperti kita-kita, tidak lagi berhutang , hidup dengan kekutan yang nyata, barang-barang yang nggak perlu dijual saja, berhenti berlibur keluar negeri, berhenti membeli barang mewah...dst”.

Sikap yang pertama tersebut mewakili complacency itu, menyenangkan sesaat – tetapi tidak mengatasi masalah. Sikap yang kedua menyakitkan sesaat, tetapi akan membuat perubahan dan mengatasi masalah jangka panjang. Sikap yang pertama adalah sikap warga negara Amerika umumnya dan juga warga dunia saat ini yang tidak mau kena getah dari default-nya Amerika bila plafon pinjaman tidak dinaikkan, sikap kedua adalah sikap segelintir anggota congress yang berani ngotot menyuarakan perubahan dalam pengelolaan anggaran yang harus dilakukan oleh presiden Obama.

Lantas apa hubungan antara kedua sikap ini dengan harga emas ?. harga emas internasional dalam US $ adalah cermin terbalik dari persepsi kekuatan ekonomi Amerika. Ketika congress akhirnya toh akan mengikuti kehendak masyarakat Amerika dan dunia dengan menaikkan plafon pinjaman, maka dunia akan melihat ekonomi Amerika kembali normal - life as usual. Untuk sesaat US $ kembali menguat dan harga emas akan meluncur turun. Tetapi karena masalah hutang yang sesungguhnya tidak diatasi, maka masalah demikian akan secara gradual terus berulang – jangka panjangnya – setahun dua tahun harga emas akan kembali melambung.

Bila seandainya congress akan perkasa mengunggulkan akal sehatnya dan memaksa presiden Amerika hidup tanpa hutang baru, beberapa gagal bayar dalam jangka pendek akan terjadi. Dunia akan tahu keroposnya ekonomi mereka, US$ akan anjlog dan harga emas akan meroket dalam jangka pendek.

Kekuatan manapun yang akan dominan, apakah complacency atau akal sehat, harga emas tetap akan melambung, bedanya hanya masalah waktu. Bila complacency yang unggul, maka harga akan turun dahulu dalam jangka pendek untuk kembali melambung tahun depan dan seterusnya. Bila akal sehat yang unggul, maka harga itu akan segera meroket dalam beberapa hari kedepan.

Jadi posisi emas atau Dinar tetap BUY, bila sasaran kita adalah untuk mengamankan nilai dalam jangka panjang. Wa Allahu A’lam.

Disclaimer

Meskipun seluruh tulisan dan analisa di blog ini adalah produk dari kajian yang hati-hati dan dari sumber-sumber yang umumnya dipercaya di dunia bisnis, pasar modal dan pasar uang; kami tidak bertanggung jawab atas kerugian dalam bentuk apapun yang ditimbulkan oleh penggunaan analisa dan tulisan di blog ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menjadi tanggung jawab pembaca sendiri untuk melakukan kajian yang diperlukan dari sumber blog ini maupun sumber-sumber lainnya, sebelum mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan investasi emas, Dinar maupun investasi lainnya.