Pergerakan Harga Dinar 24 Jam

Dinar dan Dirham

Dinar dan Dirham
Dinar adalah koin yang terbuat dari emas dengan kadar 22 karat (91,7 %) dan berat 4,25 gram. Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak Murni dengan berat 2,975 gram. Khamsah Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak murni dengan berat 14,875 gram. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang, Tbk, dan oleh Perum PERURI ( Percetakan Uang Republik Indonesia) disertai Sertifikat setiap kepingnya.

31 Desember 2013

Resolusi Untuk Hari Esuk Yang Lebih Baik…

Hari kemarin adalah hari yang sudah lewat, tidak ada yang bisa kita lakukan lagi untuk hari kemarin. Hari esuk belum tentu milik kita, kita hanya bisa berharap dan memohon agar diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan kita selama ini. Hari inilah hari yang milik kita sesungguhnya, hari dimana kita menerima hasil karya kita di hari kemarin, hari untuk berbuat sebaik yang kita bisa dan hari untuk merencanakan hari esuk yang lebih baik lagi. Lantas apa yang seharusnya ada di wish list kita untuk hari esuk ?

Seperti anak kecil yang ingin ini - ingin itu banyak sekali, berikut adalah sebagian wish list (daftar keinginan) yang insyaAllah baik untuk kita semua :

·       Kita ingin ditolong Allah dalam setiap urusan kita, sebab siapa lagi yang bisa menolong kita selain dari Dia ?
·       Kita ingin menjadi orang “bejo”, selalu beruntung dalam segala hal, sebab siapa yang mau merugi ?
·       Kita ingin selalu mendapatkan rakhmat dan karuniaNya, karena apa ada pemberian yang lebih berharga dari rakhmat dan karuniaNya ini ?
·       Kita tidak ingin galau dan bersedih hati untuk hal-hal yang kita hadapi.
·       Kita ingin akhir yang baik bagi kehidupan kita.
·       Kita ingin selalu mendapatkan pahala atas apa yang kita lakukan dan tentu kita berharap surgaNya, karena siapa yang mau berada di neraka ?
·       Kita ingin (pertolongan) Allah hadir dalam setiap persoalan yang kita hadapi dan setiap karya yang kita lakukan, karena tidak ada pertolongan yang lebih baik dari pertolonganNya.
·       Kita ingin mendapatkan rezeki yang tanpa batas, rezeki yang bisa datang dari tempat-tempat yang tidak disangka-sangka.
·       Kita ingin Allah menyukai kita, Allah ridla terhadap yang kita lakukan.
·       Kita tidak ingin terkena tipudaya siapapun yang ingin mencelakakan dan merugikan kita.
·       Kita tidak ingin menjadi orang yang lemah, lesu dan orang yang ditaklukkan oleh musuh.
·       Kita ingin berkahNya melimpah dari langit dan dari bumi tempat kita berpijak ini.
·       Kita ingin menjadi pemakmur bumi yang sesungguhnya sampai Allah mempusakakan bumi ini pada kita.
·       Kita ingin dihapuskannya kesalahan-kesalahan kita dan diampuni dosa-dosa kita.
·       Kita ingin selalu mendapatkan kemenangan dalam kehidupan di dunia ini dan tentu juga di akhirat kelak.
·       Kita ingin terbebas dari guncangan-guncangan hari kiamat.
·       Kita ingin memiliki teman-teman abadi yang tidak akan berbalik menjadi musuh kita di akhirat nanti.
·       Kita ingin mendapat petunjuk demi petunjuk untuk setiap langkah demi langkah yang kita lakukan.
·       Kita ingin mendapatkan pengajaranNya langsung, karena siapa lagi yang bisa memberi kita ilmu lebih dari yang Dia berikan ?
·       Kita ingin menjadi orang yang paling mulia disisiNya, karena tidak ada kemuliaan lain yang bisa menandinginya.
·       Kita ingin memiliki jalan keluar dari setiap persoalan yang kita hadapi, dan kemudahan dalam setiap urusan kita.

Dan tentu saja kita ingin semua keinginan yang sangat buanyak tersebut terpenuhi semua ! Pertanyaannya adalah bagaimana semua  keinginan tersebut akan bisa terpenuhi ?

Jawabannya hanya satu, yaitu berusaha secara maksimal tanpa lelah untuk menjadi orang yang bertakwa. Takwa adalah an on going process – proses yang terus menerus tanpa henti, sampai akhir hayat kita hendaklah kita menjadi orang yang terus menerus memperbaiki ketakwaan ini.

Sebagaimana sebuah proses, untuk bisa berjalan terus menerus tanpa henti – dia memerlukan pula input atau masukan – yang juga terus menerus tidak boleh berhenti – tidak boleh berhenti seperti berhentinya pabrik yang kehabisan bahan baku.

Apa input atau masukan dari sebuah proses yang bernama takwa ini ? daftar pada table dibawah adalah yang saya kumpulkan dari sekitar 160-an ayat-ayat  Al-Qur’an yang membahas tentang takwa.

Lantas apa out-put-nya ?, ya antara lain daftar panjang di wish list kita tersebut di atas. Hanya dengan input yang benar sebuah proses akan menghasilkan output yang diharapkan. Maka  input inilah yang menjadi daftar things to do kita untuk hari ini dan hari esuk yang lebih baik. InsyaAllah.


Takwa : Input & Output

Bila list tersebut kurang jelas, Anda bisa men-download-nya dari link ini.

03 Desember 2013

Pohon Bengkok Harga Emas…

Seorang kakek sedang mengajari cucunya untuk membuat kapal, pertama yang dia lakukan adalah mengajak cucu tersebut pergi ke hutan untuk mencari pohon-pohon kayu yang paling baik. Dia mengajari cucu tersebut untuk melihat detil setiap pohon kayu yang akan cocok untuk setiap bagian kapal. Untuk dak kapal dibutuhkan kayu yang lurus, untuk lambung kapal dibutuhkan kayu dengan lengkungan yang sesuai dan untuk tiang layar dibutuhkan kayu-kayu yang tinggi.

Sementara melangkah dan belum menemukan kayu-kayu yang sesuai tersebut, sang cucu mendapati pohon tua yang bengkok. Mengamati dengan seksama kemudian dia bertanya kepada kakeknya. “Pohon ini bengkok, tidak cocok untuk dak kapal, tidak pas untuk lambung kapal dan tidak cukup tinggi untuk tiang kapal. Bolehkah pohon bengkok  ini kita tebang kek ?, setidaknya bisa untuk kayu bakar ?”.

Dengan bijaknya sang kakek menjawab : “Tidak semua pohon kayu cocok untuk kapal nak ! Tetapi tidak juga harus dijadikan kayu bakar. Bahwa pohon ini berada disini sampai tua, tidak ditebang oleh para pencari kayu sebelumnya – pasti ada alasannya. Nanti kita cari tahu alasannya, sekarang kita cari dahulu yang kita perlukan”.

Setelah kakek dan cucu ini ngubek-ngubek hutan, merekapun lengkap menemukan kayu-kayu yang dibutuhkan untuk membuat kapalnya.  Untuk langsung pulang mereka terlalu capai, maka mereka memutuskan istirahat dahulu. Setelah muter-muter mencari tempat istirahat yang paling pas di hutan, mereka tidak menemukan tempat lain kecuali di bawah pohon bengkok yang mereka temukan pertama kali tadi.

Sambil leyeh-leyeh dibawah pohon bengkok tersebut, sang kakek teringat bahwa dia harus menjelaskan ke cucu-nya yang sempat mau memotong pohon bengkok yang menjadi tempat berteduh mereka ini “ Cucuku, rupanya inilah manfaat pohon bengkok ini, dan barangkali inipula alasannya mengapa seluruh pencari kayu sebelumnya tidak pernah memotong pohon ini – yaitu menjadi tempat istirahat yang paling nikmat sebelum kita melanjutkan perjalanan berikutnya”.

‘Pohon bengkok’ inilah yang seringkali muncul dalam perjalanan hidup kita. Kita mencari atau mengejar sesuatu tetapi yang kita temukan yang lain. Kita buang yang lain tersebut karena kita tidak memahami manfaatnya, padahal bisa jadi justru yang kita pandang tidak bermanfaat tersebut – justru yang paling banyak manfaatnya.

… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS 2 : 216)

Bahkan Allah juga menjelaskan tanda-tanda orang berakal adalah memahami bahwa tidak ada yang sia-sia dalam setiap ciptaan Allah : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”” (QS 3 : 190-191)

Dalam skala mikro, ‘pohon bengkok’ tersebut juga muncul dalam perjalanan kami memperkenalkan emas atau Dinar di komunitas pengunjung situs ini. Enam tahun memperkenalkan Dinar sejak 2007, benar saja trend harga Dinar mengikuti prediksi dan teori yang kami pahami. Naik terus selama empat tahun sejak 2007-2011, tetapi kemudian ‘pohon bengkok’ berupa kejatuhan harga emas kita temukan di tahun 2012 dan khususnya lagi  2013 ini.

Maka dalam menyikapi kejatuhan ini masyarakat pada umumnya terbagi menjadi dua kelompok yaitu seperti sang cucu di cerita tersebut di atas, atau yang bertindak bijak seperti sang kakek – mencari makna dibalik keberadaan ‘pohon bengkok’ ini.

Kami dapati mayoritas komunitas situs ini bertindak bijak seperti sang kakek, tidak ‘membakar’ – menjual - justru pada saat harga yang rendah. Sebaliknya menjadi kesempatan untuk mengejar ketinggalan bagi yang belum mengenal Dinar sebelumnya. Bayangkan kalau Dinar naik terus, pengenalannya belum sempat luas sudah menjadi terlalu mahal – karena tidak akan terkejar oleh rata-rata kenaikan penghasilan kita.

Kami juga mendapati hikmah lain bagi seluruh penggerak emas dan Dinar baik individu, maupun institusi seperti perbankan dlsb. Bila emas naik terus seperti yang terjadi antara 2007-2011, kemungkinan besar spekulasi akan meningkat dan bisa menganggu perputaran ekonomi di sektor riil. Lihat produk-produk berbasis emas dunia perbankan syariah yang sempat menjadi primadona produk mereka di tahun 2011.

Dengan adanya ‘pohon bengkok’ turunnya harga emas dua tahun terakhir insyaAllah membuat masyarakat lebih bijak. Bahwa emas atau Dinar hanyalah salah satu alat untuk mempertahankan nilai dan melindungi jerih payah kita dari gerusan inflasi – selagi kita belum bisa memutarnya sendiri. Bagi yang sudah mampu mengelolanya untuk memutar sektor riil sendiri, insyaAllah ini akan lebih baik.

Maka ‘pohon bengkok’ – pun kita butuhkan keberadaannya, agar kita bisa lebih bijak, agar kita bisa beristirahat sejenak untuk siap-siap melaksanakan perjalanan berikutnya. InsyaAllah.

25 Oktober 2013

Akan Kemana Harga Emas Sekarang …?

Ini pertanyaan yang sering sekali sampai ke saya, dan terus terang jawabannya saya sendiri tidak tahu. Bukan hanya saya, bahkan para ahli di raksasa investasi dunia seperti Goldman Sachs – pekan lalu membuat prediksi yang sangat keliru tentang harga emas. Mereka membuat prediksi bahwa bila terjadi kesepakatan antara Presiden Amerika dengan Congress untuk menghindari default – harga emas akan jatuh, tetapi ternyata yang terjadi malah sebaliknya.

Di hari terakhir puncak kekawatiran akan default-nya Amerika – tanggal 16/10/2013, harga emas berada pada US$ 1,273/ozt. Ketika Obama dan congress-nya berhasil sepakat menghindari default, tanggal 17/10/2013 harga emas malah melonjak menjadi US$ 1,319/ozt  atau mengalami kenaikan US$ 46/ozt – pada hari yang diprediksi oleh raksasa Goldman harusnya emas jatuh.

Bisa Anda bayangkan bila orang sekelas head of commodities research-nya Goldman Sachs – orang yang dianggap paling tahu tentang arah pergerakan emas, perak dan sejenisnya di pasar – ternyata tidak lebih dari orang kebanyakan seperti kita-kita dalam membuat prediksi harga emas ke depan. Maka dalam dunia prakiraan ini memang tidak ada yang bisa dianggap pasti benarnya ataupun pasti salahnya.

Lantas ditengah harga emas yang nampaknya bergerak random tidak beraturan ini, bagaimana kita menyikapinya ?

Pertama yang sering saya ungkapkan di web ini, jangan berspekulasi dengan harga emas dalam jangka pendek.  Membelilah pada saat Anda memang mau beli karena ada kelebihan uang kertas yang tidak segera digunakan, dan menjuallah pada saat memang Anda membutuhkan cadangan emas/Dinar Anda untuk keperluan yang riil.

Kedua adalah tentu juga bijaksana untuk mengetahui trend pasar secara objektif, bukan bermaksud berspekulasi tetapi optimalisasi hasil. Lantas dimana bedanya dengan spekulasi ?

Spekulasi adalah bila kita membeli emas atau Dinar tanpa didasari oleh suatu kebutuhan, semata untuk segera memperoleh keuntungannya bila harganya naik. Sedangkan optimalisasi hasil adalah hal yang wajar yang biasa kita lakukan sehari-hari dalam jual beli.

Misalnya kita membeli kambing untuk qurban, tujuannya jelas yaitu untuk qurban. Tetapi kita mencari waktu yang baik untuk membelinya yaitu jauh hari sebelum musim qurban tiba. Dengan uang yang sama kita bisa memperoleh kambing yang jauh lebih besar.

Demikian pula membeli emas, Anda merencanakan pergi haji, sekolah anak, biaya kesehatan hari tua dlsb dengan emas – agar hasil jerih payah Anda tidak tergerus oleh inflasi. Kapan membelinya ?, pada saat harga yang Anda rasakan comfortable untuk Anda – maka yang inipun insyaallah tidak termasuk berspekulasi. Karena sebagai pembeli tentu wajar kita ingin harga terbaik.

Pertanyaannya adalah kapan harga terbaik itu tiba ?, disinilah orang kebanyakan seperti kita-kita dan bahkan juga orang sekaliber kepala peneliti di lembaga investasi terbesar dunia-pun tidak bisa tahu persisnya kapan. Lagi-lagi yang bisa kita lakukan sekedar menduga berdasarkan trend perkembangan pasar yang ada, kemudian pada titik mana kita merasa comfortable.

Untuk saat ini misalnya, para pihak yang beranggapan harga emas masih akan turun terus mereka punya alasan : 1) The Fed cepat atau lambat akan menghentikan program Quantitative Easing – mereka akan menghentikan mencetak uang dari ‘awang-awang’ karena yang dicetaknya sudah dianggap cukup; 2) Ekonomi AS yang membaik akan mendorong orang untuk menginvestasikan dananya di sektor riil secara langsung atau melalui saham-saham public dan tidak lagi ke emas; dan 3) Kepercayaan terhadap ekonomi Amerika akan terus membaik yang berarti kepercayaan dengan kekuatan Dollar akan terus meningkat. Tiga hal inilah yang membuat para gold bearish yakin bahwa harga emas akan terus turun.

Namun sebaliknya juga demikian, para gold bullish tentu juga memiliki alasan yang tidak kalah kuatnya, bahwa : 1) Dalam sejarah bank central , sejak mereka meninggalkan emas mereka tidak pernah bisa berhenti mencetak uang dari ‘awang-awang’ , one way or another mereka akan terus mencetak uang dari ‘awang-awang’ nya sehingga nilai mata uang kertas pasti turun terus dari waktu ke waktu; 2) Untuk Dollar yang merupakan cerminan ekonomi Amerika, kenyataannya pertumbuhan ekonomi Amerika juga tidak bagus-bagus amat – dan bahkan sebagian ekonom sudah mulai memprediksi resesi berikutnya akan segera tiba; dan 3) Amerika tidak berhasil membangun kepercayaan dunia tetapi malah merusaknya. Krisis debt-ceiling pekan lalu telah membuat mitra dagang dan pemberi pinjaman terbesarnya was-was dan ancang-ancang untuk meninggalkan Dollar. Bahkan sekutu-sekutu Amerika sendiri di Eropa mulai mencurigai Amerika dengan terbongkarnya berbagai aktifitas spionase-nya di Eropa. Ini mirip akhir tahun 1960-an ketika Perancis mulai meneriakkan bahwa Amerika telah mengambil keuntungan berlebihan – Exorbitant  Privilege – dari kesepakatan Bretton Woods, yang kemudian berujung pada diakhirinya Bretton Woods Agreement  pada bulan Agustus 1971.

Dalam kaitan dengan emas ini, apakah Anda cenderung ke  bearish atau bullish tergantung dari mana di antara alasan-alasan tersebut di atas yang lebih Anda yakini.

Satu hal yang pasti adalah bahwa meskipun harga emas kedepan tidak ada yang tahu pasti, sejarah panjang kehidupan manusia telah membuktikannya bahwa tidak pernah terjadi dalam peradaban manusia emas menjadi barang yang tidak berharga.

Harga emas  dalam mata uang kertas bisa saja turun, tetapi dia akan selalu mampu mempertahankan nilainya yang sesungguhnya yaitu nilai yang tercermin dalam daya belinya. Di jaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam satu ekor kambing bisa dibeli dengan sekeping uang Dinar. Pada musim Iedul Adha kemarin sekali lagi terbukti bahwa 1 Dinar Anda tetap cukup untuk membeli seekor kambing yang layak untuk qurban.

Bila prediksi kedepan tidak ada yang tahu, setidaknya kita bisa selalu belajar dari sejarah yang kita semua tahu. InsyaAllah.

08 Oktober 2013

US Shutdown, Sektor Riil dan Emas…

Hari-hari ini pemerintahan federal Amerika masih menutup sejumlah layanannya karena tidak ada anggaran untuk membayar gaji para pegawai – setelah terjadi kebuntuan negosiasi anggaran antara pemerintah dengan Congress-nya. Meskipun pelaku pasar umumnya yakin bahwa masalah shutdown tersebut akan teratasi akhirnya, tetapi kejadian ini telah menjadikan ekonomi dunia dalam sandra Amerika dan kini dalam posisi di ujung tanduk.

Betapa tidak, bila tidak ada kesepakatan antara Obama dengan Congress yang dikuasai oleh Partai Republik – lawan politiknya - sampai pekan depan (17/10/2013) , maka shutdowntersebut akan berpeluang pada gagal bayarnya sebagian hutang-hutang mereka (default) dan Dollar-pun akan runtuh.

Meskipun peluang ini kecil sekali – karena akan konyol sekali bila Obama dan Congressmembiarkan ini terjadi – tetapi tetap saja peluang tersebut ada, bahkan sejumlah pemerintahan dunia seperti China telah mengingatkan Amerika untuk tidak main-main dengan urusan anggaran mereka – yang bisa menghancurkan ekonomi dunia itu.

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kejadian ini, pertama adalah kinerja swastanya yang tidak terlalu terpengaruh oleh kisruh politik anggaran negeri itu. Di negeri yang sementara tutup tersebut, orang-orang super kayanya masih mengendalikan ekonomi dunia dengan perkasanya.

Tiga perusahaan mereka yang relatif muda saja seperti Microsoft, Apple dan Google – bertiga mereka memiliki total nilai pasar lebih dari US$ 1 Trilyun – lebih besar dari GDP Indonesia yang berada pada angka kisaran US$ 878 Milyar tahun ini.

Keperkasaan sektor swasta yang mencerminkan keunggulan teknologi, inovasi dan kreativitas usaha inilah yang membuat dunia masih terpukau dengan ekonomi mereka yang berarti juga  dengan uang US $ mereka – sehingga dunia tidak sadar ketika sebenarnya telah berada di ujung tanduk.

Kinerja swasta tersebut juga menjadi pelajaran kedua, bahwa bila swasta berkinerja prima – maka gonjang-ganjing politik tidak akan banyak berpengaruh pada kinerja ekonomi suatu negeri.

Katakanlah misalnya apa yang kita alami di negeri kita saat ini. Devisa kita merosot sekitar US$ 20 Milyar dalam setahun terakhir dan belum nampak akan adanya pemulihan karena posisi neraca perdagangan kita saat ini yang masih defisit. Devisa hanya bertambah bila neraca perdagangan kita surplus.

Karena tahun ini adalah setahun menjelang Pemilu 2014, konsentrasi para pejabat besar kemungkinan sudah tidak lagi penuh – setidaknya mereka toh belum tentu akan tetap menjabat tahun depan. Walhasil, bisa jadi masalah defisit neraca perdagangan tersebut tidak ada yang secara serius memikirkannya.

Tetapi swasta tetap bisa berpikir keras masalah ini, motifnya bisa saja ekonomi atau bisnis semata untuk membangun usahanya – tetapi dampaknya bisa menyelamatkan negara.

Katakanlah bila ada anak-anak mudah yang sekarang bekerja keras di garasi rumahnya untuk melahirkan perusahaan sekelas Facebook misalnya , maka satu saja perusahaan sekelas Facebook dengan nilai pasar sekitar US$ 120 Milyar - bisa lahir di negeri ini - sudah akan dapat mendongkrak GDP kita lebih dari 14 %, atau dapat melipat duakan cadangan devisa kita !

Pelajaran ketiganya adalah, sambil menuggu kreatifitas anak-anak muda kita untuk menghasilkan perusahaan-perusahaan sekelas Facebook tersebut muncul menyelamatkan negeri – setidaknya kita bisa bekerja konkrit di sektor riil.

Utamanya untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yang terkait dengan Food, Energy and Water. Tiga hal kebutuhan ini harus tetap bisa dipenuhi apapun yang terjadi dengan Dollar Amerika dan juga  apapun yang terjadi dengan hiruk pikuk politik nasional dalam negeri yang melalaikannya.

Pelajaran terakhirnya adalah karena ekonomi dunia lagi tersandera di ujung tanduk olehshutdown-nya Amerika, amankan hasil jerih payah Anda dalam asset yang dalam jangka panjang tidak akan terpengaruh oleh gonjang-ganjing ekonomi dunia yang bisa memburuk setiap saat ini.

Emas atau Dinar adalah proteksi nilai yang paling mudah diantaranya, yang sudah terbukti mampu mempertahankan nilai selama lebih dari 1400 tahun – Anda tetap bisa membeli kambing qurban yang cukup baik dengan 1 Dinar Anda di musim qurban ini. insyaAllah.

26 September 2013

The Fed : Kambing Hitamkah ?

Bila ada satu institusi yang akhir-akhir ini paling banyak dikambing hitamkan di seluruh dunia untuk  kelesuan ekonomi, jatuhnya harga saham, jatuhnya nilai tukar mata uang dan juga bahkan jatuhnya harga emas dunia – maka institusi itu pastilah the Fed – bank sentralnya Amerika. Anda bisa baca di seluruh media ekonomi dunia, maka seolah the Fed adalah aktor tunggal dari gonjang-ganjing bursa saham, pasar modal dan pasar uang itu. Seandainya toh benar bahwa the Fed itu adalah kambing hitam ekonomi dunia, pertanyaannya adalah lha kok mau kita dipermainkan oleh mereka ?

Inilah ekonomi kertas itu, ketika kinerja ekonomi bukan diukur oleh kemampuan riil suatu negara dalam memberikan kemakmuran rakyatnya, kemampuan riil dalam memproduksi bahan-bahan kebutuhan pokok, kemampuan riil menjawab problema yang nyata di masyarakat – tentang air, energy, udara dlsb., maka kinerjanya seolah hanya tercermin pada pasar modal, pasar uang dan sejenisnya.

Ketika kinerja ekonomi seolah hanya terwakiki oleh naik turunnya harga saham, naik turunnya nilai tukar , suku bunga dan cadangan devisa, maka begitu banyak waktu danresources negeri-negeri terkuras untuk mempercantik penampilan di bursa sahamnya, nilai tukar dan suku bunganya.  Penampilan di atas kertas inikah yang kita butuhkan ?

Harga saham bisa melejit dalam satu malam ketika the Fed memutuskan untuk melanjutkan program Quantitative Easing-nya, apakah kinerja harga saham yang demikian ini cerminan kemajuan ekonomi   tentu tidak.  Sebaliknya juga demikian, harga saham bisa langsung anjlok seketika ketika  the Fed memutuskan untuk menghentikan program QE-nya, apakah ini cerminan runtuhnya ekonomi ?, mestinya juga tidak.

Lha kalau jatuh bangunnya harga saham yang dipicu oleh rapat-rapat bulanan the Fed – bukan merupakan ukuran kinerja ekonomi kita, mengapa para pelaku ekonomi kita rela pontang-panting dibuat pusing oleh setiap kebijakan the Fed ?

Di situlah masalahnya, selama kinerja kita didominasi oleh ukuran yang bernama harga saham, nilai tukar mata uang dlsb. maka kebijakan-kebijakan the Fed tetap akan bisa membuat gonjang-ganjing ekonomi sejagat.

Lantas bagaimana kita bisa melepaskan diri dari gonjang-ganjing tersebut ? Fokus pada kinerja sektor riil adalah salah satu jawabannya. Bila kinerja sawah  ditentukan oleh berapa ton padi bisa dihasilkan oleh per hektar lahan, maka kebijakan the Fed tidak berpengaruh pada kinerja petani.

Si petani-pun tidak akan pusing memikirkan apa yang akan diputuskan the Fed dalam rapat bulanannya, petani akan focus berinovasi pada bagaimana meningkatkan hasil panennya. Tidak ada resources terbuang hanya untuk merespon kebijakan the Fed. Dan si petani tidak perlu mengkambing hitamkan the Fed atau siapapun ketika hasil panenannya turun.

Maka seperti si petani itulah cara kita menghindarkan diri dari pengaruh buruk si kambing hitam global yang bernama the Fed tersebut. Fokuslah kita pada bagaimana  menggarap sektor riil khususnya yang sumber dayanya ada di negeri ini  sendiri. Lebih khusus lagi pada upaya-upaya memenuhi kebutuhan dasar rakyat seperti FEW (Food, Energy and Water).

Lantas bagaimana Dinar dan Emas yang harganya juga ikut di-gonjang-ganjing-kan oleh kebijakan the Fed ? sama dengan sektor riil tersebut solusinya. Ketika membeli Dinar atau emas dengan harapan untuk memperoleh gain jangka pendek – maka kita akan selalu dipusingkan oleh hasil rapat-rapat the Fed.

Tetapi bila kita membeli Dinar atau emas sebagai bagian dari strategi untuk membangun ketahanan ekonomi, mempertahankan daya beli jangka panjang atas hasil jerih payah kita bekerja – maka kebijakan bulanan the Fed tidak akan berpengaruh pada strategi ketahanan ekonomi kita tersebut.

Konkritnya seperti apa strategi ketahanan ekonomi atau mempertahankan daya beli dengan Dinar atau emas ini ? sederhananya adalah membeli Dinar atau emas pada saat kita memiliki kelebihan uang kertas, dan menjualnya saat kita membutuhkan Dinar/emas tersebut untuk modal usaha sektor riil, membeli kebutuhan pokok dan kebutuhan-kebutuhan lain yang bersifat jangka panjang.

Bila lawan (penggunaan) Dinar atau emas kita adalah benda riil atau kebutuhan riil, tidak harus berarti kita membayar dengan Dinar atau emas – tetapi menggunakan dana pencairan emas/Dinar – segera setelah pencairannya – untuk membayar benda atau kebutuhan riil ini , maka insyaAllah kita akan terbebas dari pengaruh gonjang-ganjing-nya the Fed.

Sebaliknya dengan Dinar atau emas-pun kita bisa menjadi korban kambing hitam – manakala kita berspekulasi jangka pendek dan sekedar mempertukarkan Dinar atau emas kita dengan uang kertas tanpa didasari suatu keperluan yang riil.

Kambing hitam itu begitu perkasanya sehingga mampu mengaduk-aduk ekonomi negeri-negeri sejagat, tetapi kita bisa menghindari pengaruhnya – baik secara pribadi maupun sebagai negeri. Kerja keras kita di sektor riil dan sikap kita terhadap ketahanan ekonomi antara lain yang  akan membebaskan kita dari pengaruh buruk kambing hitam ini.

Namanya juga kambing hitam – dia sendiri belum tentu bersalah, bisa jadi dia juga hanya dikambing hitamkan saja. Maka cara terbaik melawan kambing hitam ya mulai dari diri kita sendiri, dan dari negeri ini sendiri.  Mulai dengan kerja keras dan jawablah tantangan jaman dengan kerja nyata. InsyaAllah.

21 Agustus 2013

Peak Gold, Harga Emas Dan Sirkulasinya…


Di dunia pertambangan dikenal istilah ‘peak’ untuk menggambarkan puncak produksi yang kemudian diikuti dengan penurunan produksi secara terus menerus. Pada hampir semua jenis pertambangan, para ahli tidak pernah bersepakat masalah kapan terjadinya ‘peak’ ini, apakah sudah lewat atau masih akan terjadi. Bagaimana dengan emas ? Apakah sudah terjadi peak gold ? indikator berikut bisa membantu kita memahami fenomenanya.

Data ini saya ambilkan dari Casey Research, yang menggambarkan hasil dari pertambangan-pertambangan emas terbesar dunia berdasarkan grade-nya. Yang disebut grade disini adalah berapa gram emas bisa diperoleh dari setiap ton penambangan bijih emas (Aurum Ore).

Source : Casey Research


Dari grafik di atas kita bisa tahu bahwa ada trend penurunan grade yang significant dari 10 penambang terbesar dunia. Bila 15 tahun lalu (1998) para penambang besar rata-rata masih bisa memperoleh sekitar  4.6 gram dari setiap ton bijih emas , kini hasil tersebut hanya berada pada kisaran 1.1 gram.

Apa artinya ini ?, para penambang-penambang besar kini pada umumnya tinggal mengkorek sisa-sisa dari penambangannya. Sekarang dibutuhkan kerja lebih dari empat kali lebih berat untuk mengambil material yang empat kali lebih banyak – sekedar untuk menghasilkan jumlah emas yang sama dengan 15 tahun lalu.

Apa pengaruh indikator peak gold ini pada harga emas dunia ?, karena kebutuhan emas dunia akan cenderung meningkat setidaknya dengan meningkatnya jumlah penduduk – sementara produksinya cenderung menurun, maka harga jangka panjang emas dunia tentu akan juga cenderung meningkat.

Lantas dengan demikian apakah ini cukup untuk men-justifikasi bahwa emas tidak akan cukup untuk digunakan sebagai uang dunia ? jawabannya adalah tidak ! Emas insyaallah tetap akan cukup untuk digunakan sebagai uang atau timbangan yang adil bagi muamalah penduduk seluruh dunia – karena bukan jumlahlah yang menentukan tetapi sirkulasi atau putarannya.

Itulah sebabnya emas tidak boleh ditimbun, tidak boleh digunakan perhiasan lelaki, tidak boleh untuk alat-alat makan dlsb. agar emas tetap tersedia dalam jumlah cukup untuk beredar dan berperan sebagai uang atau timbangan muamalah yang adil.

Dari sini pulalah perlunya pemahaman fiqih jual beli emas yang sesuai jamannya di era teknologi informasi dan perdagangan dunia ini. Bila jual beli emas dari tangan ke tangan diartikan harus secara fisik pindah dari tangan ke tangan – maka teknologi informasi tidak bisa berperan dalam perdagangan emas. Pengertian pindah dari tangan ke tangan secara fisik juga menjadi sulit diterapkan manakala kita harus mengimpor atau mengekspor emas dalam jumlah besar.

Maka pengertian dari tangan ke tangan berupa berpindahnya akses penggunaan/kontrol atau pengelolaan dari penjual ke pembeli menjadi lebih sesuai untuk jaman ini.  Sama dengan ketika Anda berjual beli gandum satu gudang, kan tidak berarti gandumnya diserahkan secara fisik dari tangan penjual ke Anda sebagai pembeli. Penjual cukup menyerahkan dokumen atau kunci gudang dan Anda sudah menjadi pemilik yang sah atas gandum segudang tersebut.

Dokumen atau kunci gudang di jaman teknologi informasi ini bisa berupa electronic record, password dlsb. yang merepresentasikan kepemilikan yang sah sehingga pembeli bisa memanfaatkan atau mengelola emas atau gandum yang dibelinya dari si penjual.
Melalui sarana teknologi informasi inilah perputaran emas menjadi bisa berjalan jauh lebih cepat, artinya dengan jumlah yang lebih sedikitpun tetapi berputar lebih banyak – dia akan bisa memutar ekonomi secara lebih banyak pula. Dengan kecepatan berputar yang lebih tinggi inilah emas insyaAllah akan tetap cukup untuk digunakan sebagai uang atau timbangan yang adil bagi muamalah penduduk seluruh dunia – meskipun seandainya jumlah emas yang ditambang sudah semakin sedikit ketimbang jumlah penduduk  dunia yang terus tumbuh.

Emas memang kemungkinan besarnya akan terus bertambah mahal – bila dibeli dengan uang kertas yang semakin tidak bernilai, tetapi dia tetap akan bisa secara cukup berfungsi sebagai alat tukar atau timbangan yang adil bagi muamalah barang-barang kebutuhan manusia yang riil – bila dia dikelola sesuai dengan jamannya tanpa harus meninggalkan prinsip-prinsip syariat yang dijamin kebenarannya sepanjang jaman.

Disclaimer

Meskipun seluruh tulisan dan analisa di blog ini adalah produk dari kajian yang hati-hati dan dari sumber-sumber yang umumnya dipercaya di dunia bisnis, pasar modal dan pasar uang; kami tidak bertanggung jawab atas kerugian dalam bentuk apapun yang ditimbulkan oleh penggunaan analisa dan tulisan di blog ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menjadi tanggung jawab pembaca sendiri untuk melakukan kajian yang diperlukan dari sumber blog ini maupun sumber-sumber lainnya, sebelum mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan investasi emas, Dinar maupun investasi lainnya.