Pergerakan Harga Dinar 24 Jam

Dinar dan Dirham

Dinar dan Dirham
Dinar adalah koin yang terbuat dari emas dengan kadar 22 karat (91,7 %) dan berat 4,25 gram. Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak Murni dengan berat 2,975 gram. Khamsah Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak murni dengan berat 14,875 gram. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang, Tbk, dan oleh Perum PERURI ( Percetakan Uang Republik Indonesia) disertai Sertifikat setiap kepingnya.

15 April 2009

Pilih mana ...Investasi Dinar, Emas Lantakan atau Emas Perhiasan ??

Sejak tampilnya harga emas real-time disamping harga Dinar real-time yang sudah lebih dahulu tampil; ada pro dan kontra dari penampilan ini. Sebagaimana biasa yang pro tentu lebih banyak dari yang kontra; namun saya coba menjelaskan kepada yang kontra dengan penjelasan tambahan yang panjang lebar ini.

Argumen yang kontra adalah dikhawatirkan penyajian harga emas real-time ini akan mengalihkan perhatian pembaca dari pengenalan dan penyebar luasan Dinar sebagai alat tukar yang adil; ke arah emas sebagai investasi semata.

Argumen saya untuk tetap menampilkan informasi yang Insya Allah selalu up-todate dan akurat ini adalah karena transparansi informasi ini akan selalu baik dalam mendorong muamalah yang adil dengan kesetaraan informasi; kedua adalah pembaca blog ini tentu melihat isi blog ini secara menyeluruh – bukan hanya sajian tentang harga-harga ini.

Bahwa pengenalan Dinar sebagai alat muamalah/timbangan yang adil harus lebih diutamakan dari sekedar instrumen investasi dan alat untuk mengamankan hasil jerih payah kita dari kehancuran nilai. Meskipun demikian juga tidak salah apabila pembaca menggunakan blog ini – khususnya pada tampilan pergerakan harga - untuk rujukan investasi Emas dan Dinarnya.

Dalam kaitan dengan investasi, saya juga ingin mengingatkan pembaca untuk selalu ingat hak orang lain dalam harta kita – minimal dalam bentuk membayar zakat.Kalau kita disiplin membayar zakat; otomatis dorongan untuk menimbun emas akan berkurang karena emas yang hanya ditimbun akan berkurang dari waktu ke waktu dipotong zakat. Belum lagi ancaman yang keras bagi penimbun harta, baik dalam bentuk emas maupun harta lainnya.

Zakat juga harus dibayar dari harta kita yang lain, termasuk Dinar yang di Qiradkan, saham, deposito dlsb. Zakat untuk harta benda orang modern zaman ini pernah saya tulis ketika saya mengenalkan Qirad ; namun harta yang berputar Insya Allah akan cukup minimal mengimbangi zakat yang harus dibayar ini.

Investasi-investasi seperti saham, deposito dlsb. apabila dibandingkan dengan Dinar dan Emas lantakan akan langsung kehilangan daya tariknya karena hasil yang rendah dan tidak memiliki sifat proteksi. Sementara itu kita juga akui bahwa investasi terbaik adalah investasi sektor riil yang berjalan baik dan menjelaskan bahwa Dinar hanya nomor dua setelah sector ini.

Asumsi dalam tulisan ini adalah kita belum bisa investasi di sektor riil sendiri, kemudian kita juga sudah tidak tertarik lagi dengan deposito, saham, reksadana dan sejenisnya. Maka pilihan kita tinggal investasi emas lantakan atau Dinar ; dalam dua pilihan yang sama-sama baik dari sisi investasi ini, mana sekarang yang kita pilih ?.

Ambil contoh kasus imaginer pada awal tahun 2000, Pak Fulan memiliki uang Rp 53, 650,241. Separuh dibelikan Dinar pada harga saat itu tepat mendapatkan 100 Dinar; separuh lagi dibelikan emas lantakan pada harga saat itu juga mendapatkan 428.54 gram.

100 Dinar yang dibeli Fulan tersebut di Qiradkan (asumsinya saat itu sudah ada Qirad), sedangkan emas lantakan 428.54 gram disimpan saja karena emas lantakan sampai sekarang-pun belum bisa diQiradkan.

Untuk membantu melihat lebih detil perbandingan ini, maka statistik harga Dinar dan emas sejak tahun 2000 sampai 2008 ini disajikan dalam tabel disamping.

Karena Pak Fulan yang sholeh ini taat pada syariat agama, maka baik Dinar yang di qiradkan maupun emas yang disimpannya dia bayar terus zakatnya setiap tahun. Pak Fulan membayar setiap bulan Desember sebesar 2.58% dari emas dan Dinarnya (karena tahun Syamsiah 365 hari sedangkan tahun Qomariah 354 hari rata-rata, maka zakat yang dibayar pada hitungan tahun syamsiah adalah 2.5% x 365/354= 2.58%).
Apa yang terjadi setelah lebih dari delapan tahun berlalu ?.

Kita lihat grafik disamping. Emas yang semula 428.54 gram dan disimpan saja sejak tahun 2000, kini emas tersebut tinggal 338.71 gram setelah setiap tahun dibayar zakatnya 2.58%.

Sementara itu 100 Dinar yang di qiradkan (asumsi hasilnya 4 % per tahun atau Dinar berputar sekali dalam tiga bulan dengan bagi hasil 1 % setiap putaran), saat ini telah menjadi 113.53 Dinar – setelah dibayari zakatnya 2.58 % per tahun.

Hasilnya akan lebih baik lagi apabila Dinar yang di Qiradkan bisa berputar sekali dalam dua bulan atau memberikan hasil 6 % per tahun. Apabila ini yang dicapai maka 100 Dinar Pak Fulan akan menjadi 135.34 Dinar saat ini setelah dibayari zakatnya 2.58 % per tahun.

Inilah pentingnya Dinar harus bisa berputar, memang Qirad saat ini baru terbatas pada Qirad untuk pembiayaan pencetakan Dinar yang akan disebarluaskan ke masyarakat. Namun Insya Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama Qirad juga akan diarahkan untuk sektor riil yang bisa memberikan hasil lebih baik.Karena nilai emas/Dinar yang terus naik sepanjang 8 tahun terakhir, maka meskipun emas Pak Fulan turun jumlahnya setelah dikurangi zakat – nilainya dalam Rupiah tetap masih terus naik – hanya tidak sebaik kenaikan Dinar yang diqiradkan – lihat grafik disamping sebagai ilustrasi.

Jadi meskipun dari kacamata uang kertas emas dan Dinar sama-sama baik untuk investasi sejauh terus dibayari zakatnya; namun perlu diingat bahwa kalau kita hanya berinvestasi dalam bentuk emas yang disimpan saja – maka sesungguhnya emas tersebut (dari kacamata yang baku emas/Dinar) berkurang terus jumlahnya setiap tahun setelah dikurangi dengan zakatnya (asumsinya lagi emas tersebut masih melebihi nishab emas 20 Dinar atau 85 gram; setelah lebih kecil dari nishab baru berhenti berkurang).

Dari permasalahan inilah bentuk-bentuk investasi riil yang bisa dilakukan dengan emas dan Dinar harus digalakkan terus menerus. Qirad hanyalah awalnya, Program Emas Produktif , Muzaraah dan berbagai instrumen investasi yang adil berbasis emas dan Dinar Insya Allah akan terus kita hasilkan.

Berbicara tentang investasi emas, mana yang lebih baik, Dinar, Emas Lantakan atau Emas Perhiasan ? Ketiga-tiganya tentu memiliki kesamaan karena bahannya memang sama. Kesamaan tersebut terletak pada keunggulan investasi tiga bentuk emas ini yaitu semuanya memiliki nilai nyata (tangible), senilai benda fisiknya (intrinsic) dan dan nilai yang melekat/bawaan pada benda itu (innate). Ketiga keunggulan nilai ini tidak dimiliki oleh investasi bentuk lain seperti saham, surat berharga dan uang kertas.

Default value (nilai asal) dari investasi emas tinggi – kalau tidak ada campur tangan berbagai pihak dengan kepentingannya sendiri-sendiri otomatis nilai emas akan kembali ke nilai yang sesungguhnya – yang memang tinggi.

Sebaliknya default value (nilai) uang kertas, saham, surat berharga mendekati nol , karena kalau ada kegagalan dari pihak yang mengeluarkannya untuk menunaikan kewajibannya –uang kertas, saham dan surat berharga menjadi hanya senilai kayu bakar.

Nah sekarang sama-sama investasi emas, mana yang kita pilih ? Dinar, Emas Lantakan atau Perhiasan ? Disini saya berikan perbandingannya saja yang semoga objektif sehingga pembaca bisa memilih sendiri.

Kelebihan Dinar :

1. Memiliki nilai da’wah tinggi karena sosialisasi Dinar akan mendorong sosialisasi syariat Islam itu sendiri. Nishab Zakat misalnya ditentukan dengan Dinar atau Dirham - umat akan sulit menghitung zakat dengan benar apabila tidak mengetahui Dinar dan Dirham.
2. Bisa mengikuti program Qirad (perdagangan Dinar)
3. Memiliki sifat unit account ; mudah dijumlahkan dan dibagi. Kalau kita punya 100 Dinar – hari ini mau kita pakai 5 Dinar maka tinggal dilepas yang 5 Dinar dan di simpan yang 95 Dinar.
4. Sangat liquid untuk diperjual belikan karena kemudahan dibagi dan dijumlahkan di atas.
5. Nilai Jual kembali tinggi, mengikuti perkembangan harga emas internasional; hanya dengan dikurangi biaya administrasi dan penjualan sekitar 4 % dari harga pasar. Jadi kalau sepanjang tahun lalu Dinar mengalami kenaikan 31 %, maka setelah dipotong biaya 4 % tersebut hasil investasi kita masih sekitar 27%. Biaya cetak dinar pun sudah dimasukkan dalam harga beli kembali.
6. Mudah diperjual belikan sesama pengguna karena tidak ada kendala model dan ukuran.

Kelemahan Dinar :

1. Di Indonesia masih dianggap perhiasan, penjual terkena PPN 10% (Sesuai KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83/KMK.03/2002 bisa diperhitungkan secara netto antara pajak keluaran dan pajak masukan toko emas maka yang harus dibayar ‘toko emas’ penjual Dinar adalah 2%).
2. Ongkos cetak masih relatif tinggi yaitu berkisar antara 3 % - 5 % dari nilai barang tergantung dari jumlah pesanan.

Kelebihan Emas Lantakan :

1. Tidak terkena PPN
2. Apabila yang kita beli dalam unit 1 kiloan – tidak terkena biaya cetak.
3. Nilai jual kembali tinggi.

Kelemahan Emas Lantakan :

1. Tidak bisa diqiradkan
2. Tidak fleksibel; kalau kita simpan emas 1 kg, kemudian kita butuhkan 10 gram untuk keperluan tunai – tidak mudah untuk dipotong. Artinya harus dijual dahulu yang 1 kg, digunakan sebagian tunai – sebagian dibelikan lagi dalam unit yang lebih kecil – maka akan ada kehilangan biaya penjualan/adiminstrasi yang beberapa kali.
3. Kalau yang kita simpan unit kecil seperti unit 1 gram, 5 gram, 10 gram – maka biaya cetaknya akan cukup tinggi. Jika dijual kembali, biaya cetak ini tidak dimasukkan dalam harga beli kembali.
4. Tidak mudah diperjual belikan sesama pengguna karena adanya kendala ukuran. Pengguna yang butuh 100 gram, dia tidak akan tertarik membeli dari pengguna lain yang mempunyai kumpulan 10 gram-an. Pengguna yang akan menjual 100 gram tidak bisa menjual ke dua orang yang masing-masing butuh 50 gram dst.

Kelebihan Emas Perhiasan :

1. Selain untuk investasi, dapat digunakan sebagai perhiasan.

Kelemahan Emas Perhiasan :

1. Tidak bisa diqiradkan
2. Biaya produksi tinggi
3. Terkena PPN
4. Tidak mudah diperjual belikan sesama pengguna karena kendala model dan ukuran.
5. Harga jual cenderung rendah karena adanya patri/soder dan kadar emas yang rendah
6. Apabila dijual, nilai tawar pemilik emas perhiasan rendah karena toko emas mencari margin yang setinggi-tingginya.

Dari perbandingan-perbandingan tersebut, kita bisa memilih sendiri bentuk investasi emas yang mana yang paling tepat untuk kita. Wallahu A'lam.

1 komentar:

  1. Ngomongin investasi, banyak loh orang yang saat ini memilih P2P Lending sebagai alternatif investasi. Kira-kira, apa ya alasannya? Menguntungkan nggak sih? Yuk, cek jawabannya di artikel yang saya temuin ini: Alasan P2P Lending sebagai pilihan investasi

    BalasHapus

silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini

Disclaimer

Meskipun seluruh tulisan dan analisa di blog ini adalah produk dari kajian yang hati-hati dan dari sumber-sumber yang umumnya dipercaya di dunia bisnis, pasar modal dan pasar uang; kami tidak bertanggung jawab atas kerugian dalam bentuk apapun yang ditimbulkan oleh penggunaan analisa dan tulisan di blog ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menjadi tanggung jawab pembaca sendiri untuk melakukan kajian yang diperlukan dari sumber blog ini maupun sumber-sumber lainnya, sebelum mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan investasi emas, Dinar maupun investasi lainnya.