Pergerakan Harga Dinar 24 Jam

Dinar dan Dirham

Dinar dan Dirham
Dinar adalah koin yang terbuat dari emas dengan kadar 22 karat (91,7 %) dan berat 4,25 gram. Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak Murni dengan berat 2,975 gram. Khamsah Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak murni dengan berat 14,875 gram. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang, Tbk, dan oleh Perum PERURI ( Percetakan Uang Republik Indonesia) disertai Sertifikat setiap kepingnya.

15 April 2010

Perkiraan Harga Emas Versi National Inflation Association (NIA)

The National Inflation Association (NIA) adalah organisasi yang didedikasikan untuk mempersiapkan warga Amerika dalam menghadapi hyperinflasi. Targetnya bukan hanya mampu bertahan (survive) tetapi sedapat mungkin juga tetap makmur ketika hyperinflasi terjadi.

Kekhawatiran akan segera terjadinya hyperinflasi di Amerika ini bukannya tanpa alasan mengingat saat ini Amerika terlibat dalam hutang yang nilainya tidak kurang dari US$ 12 trilyun; disamping memiliki kewajiban yang tidak ada dananya (unfunded liability) sebesar US$ 55 trilyun.

Dengan commitment bailout US$ 11.8 trilyun dan sudah direalisir US$ 3.6 trilyun; maka para pendiri NIA ini yakin Amerika akan segera bangkrut. Hyperinflasi sudah di depan mata karena Federal Reserve hanya memiliki satu cara untuk membiayai deficit yang ada yaitu mencetak uang dari awang-awang.

Ada tiga pilihan investasi yang menurut NIA harus dilakukan oleh warga negara Amerika untuk selamat dan bahkan tetap makmur meskipun hyperinflasi melanda. Ketiga investasi ini meliputi segala sesuatu yang terkait dengan emas, perak dan pertanian dalam arti luas (termasuk perikanan, peternakan, kehutanan dlsb).

Pola pemikiran alternative investasi masa depan selain emas/perak yaitu investasi sektor pertanian dalam arti luas tersebut banyak kemiripannya dengan yang juga kami tengah coba dalam berbagai project.

Kekawatiran NIA akan terjadinya hyperinflasi ini sebenarnya juga nampak jelas bila kita melihat harga emas dalam dasawarsa terakhir. Lihat trendnya yang cenderung exponential, khususnya sejak pertengahan dasawarsa ini. Ternyata kecenderungan hyperinflasi ini tidak hanya terhadap US$ saja, tetapi juga terhadap Euro dan Poundsterling seperti grafik diatas.

Bila US$, Euro dan Poundsterling mengalami kecenderungan hyperinflasi yang sama; maka kecil kemungkinan mata uang lainnya akan bebas dari risiko hyperinflasi yang sama.

Lantas apa kaitannya potensi hiperinflasi ini dengan harga emas ?. Menurut NIA, harga emas yang ada sekarang terlalu rendah dibandingkan dengan harga yang seharusnya. Menurut mereka ini saat inipun harga emas sudah seharusnya well above US$ 2,000/Oz.

Percaya ?, well kita lihat saja nanti bersamaan dengan berlalunya waktu. Wa Allahu A’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini

Disclaimer

Meskipun seluruh tulisan dan analisa di blog ini adalah produk dari kajian yang hati-hati dan dari sumber-sumber yang umumnya dipercaya di dunia bisnis, pasar modal dan pasar uang; kami tidak bertanggung jawab atas kerugian dalam bentuk apapun yang ditimbulkan oleh penggunaan analisa dan tulisan di blog ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menjadi tanggung jawab pembaca sendiri untuk melakukan kajian yang diperlukan dari sumber blog ini maupun sumber-sumber lainnya, sebelum mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan investasi emas, Dinar maupun investasi lainnya.