Kali ini saya akan menggabungkan antara emas sebagai timbangan yang adil dan masalah resesi, keduanya untuk menjawab pertanyaan : tetap adilkah emas untuk menentukan harga barang dalam situasi resesi ?. Pertanyaan ini mengemuka karena istilah resesi bahkan stagflasi (stagnasi dan inflasi) ramai dibicarakan para pelaku usaha di dunia saat ini.
Secara teknis sebenarnya definisi resesi adalah apabila terjadi pertumbuhan negatif dari GDP suatu negara dalam dua kwartal berturut-turut. Namun karena indikator GDP ini tidak sepenuhnya akurat maka berbagai pihak berusaha untuk mendeteksi resesi ini secara lebih akurat/ dini; agar dapat mengambil langkah-langkah perbaikan sebelum semuanya menjadi terlalu sulit. Salah satunya adalah apa yang dilakukan oleh National Bureau of Economic Research (NBER) yang mendifinisikan bahwa resesi adalah ” Penurunan aktifitas ekonomi secara significant yang menyebar secara luas dan berlangsung beberapa bulan..” ; maka menurut definisi ini bisa saja saat ini kita sedang berada dalam kondisi resesi.
Dengan menggunakan definisi resesi dari NBER ini, World Gould Council (WGC) mengeluarkan hasil risetnya tetang perilaku harga emas pada masa-masa resesi.Berdasarkan kriteria resesi dari NBER, dunia telah mengalami 5 kali resesi (6 kali apabila yang sekarang juga dimasukkan sebagai resesi) sejak tahun 1971 – tahun dimana dunia melepaskan diri dari emas sebagai standar mata uang.
Dari penelitin harga emas yang dilakukan WGC selama masa-masa resesi yang terjadi antara Nov 73- Maret 73 ; Jan 80- Jul 80; Jul 81-Nov 82 ; Jul 90- Nov 91 dan Mar 01-Nov 01 ; ternyata terbukti harga emas secara global tidak terpengaruh oleh resesi-resesi tersebut.Hasil penelitian menguatkan keyakinan kita bahwa sebagai ‘hakim’ yang adil, emas tetap berperilaku adil sebagai pengukur nilai barang-barang dalam situasi apapun – termasuk dalam situasi resesi dunia.Menurut Imam Ghazali, Emas ibarat cermin – dirinya sendiri tidak memiliki nilai tetapi dapat dengan akurat mencerminkan nilai dari benda-benda lainnya. Wallhu A’lam.
Pergerakan Harga Dinar 24 Jam
Dinar dan Dirham
13 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Disclaimer
Meskipun seluruh tulisan dan analisa di blog ini adalah produk dari kajian yang hati-hati dan dari sumber-sumber yang umumnya dipercaya di dunia bisnis, pasar modal dan pasar uang; kami tidak bertanggung jawab atas kerugian dalam bentuk apapun yang ditimbulkan oleh penggunaan analisa dan tulisan di blog ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menjadi tanggung jawab pembaca sendiri untuk melakukan kajian yang diperlukan dari sumber blog ini maupun sumber-sumber lainnya, sebelum mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan investasi emas, Dinar maupun investasi lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini