Written by Muhaimin Iqbal
Tuesday, 24 March 2009 08:38
Dari sekitar selusin Chief Executive Officer (CEO) perusahaan pertambangan emas menengah dunia yang baru-baru ini di interview oleh Business Newswire, semuanya sepakat bahwa harga emas dunia akan mencapai rekor tertinggi baru akhir tahun ini.
Berapa tepatnya memang tidak ada yang bisa memprediksi dengan akurat, tetapi dari pendapat-pendapat mereka tersebut rekor tertinggi ini akan berada di kisaran US$ 1,100/oz s/d US$ 1,500/oz.
Kecenderungan kenaikan harga emas akhir tahun tersebut menurut mereka pula tidak lepas dari tsunami ekonomi skala global yang mengakibatkan kekacauan investasi dan semakin banyaknya lembaga investasi yang membutuhkan penyelamatan.
Meskipun seluruh CEO yang menjadi responden dalam interview tersebut sepakat bahwa harga emas akan mencapai rekor baru menjelang akhir tahun ini, ada juga yang mengingatkan kemungkinan bahwa kenaikan ini akan melalui penurunan harga yang significant dahulu yaitu pada musim panas atau pertengahan Mei – pertengahan Agustus tahun ini.
Turunnya harga emas di musim panas adalah karena biasanya harga emas naik/turun seiring dengan naik turunnya harga komoditi khususnya energi. Di Musim panas orang membutuhkan lebih sedikit energi sehingga secara global harga energi turun, emas juga turun.
Sebaliknya di musim dingin, orang lebih banyak membutuhkan energi baik untuk memanaskan ruangan maupun untuk makanan. Ketika kebutuhan energi naik, maka harga bahan bakar juga naik dan harga emaspun mengikutinya.
Karena penduduk-belahan bumi utara yang mampu jauh lebih besar dari penduduk belahan bumi selatan, maka musim yang menggerakkan harga emas dunia adalah musim panas dan musim dingin di belahan bumi utara.
Dengan perkiraan harga emas di rekor baru antara US$ 1,100 – US$ 1,500 tersebut, lantas pada angka berapa rekor harga Dinar dalam Rupiah tahun ini ?. Tergantung nilai tukar Rupiah.
Rupiah berpeluang menguat karena kesepakatan tukar menukar devisa antara Indonesia dengan negara lain, misalnya dengan Cina melalui Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA) yang ditanda tangani baru-baru ini. Sebaliknya Rupiah juga berpeluang turun karena besarnya kebutuhan pelunasan hutang tahun ini.
Jadi kalau kita asumsikan Rupiah akan bergerak di kisaran Rp 11,000/US$ - Rp 12,000/ US$; maka estimasi para CEO tentang harga emas dalam US$/troy oz tersebut dapat kita konversikan menjadi harga Dinar di kisaran Rp 1,831,000 – Rp 2,725,000 per Dinar pada akhir tahun ini. Wallahu A’lam
Pergerakan Harga Dinar 24 Jam
Dinar dan Dirham
24 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Disclaimer
Meskipun seluruh tulisan dan analisa di blog ini adalah produk dari kajian yang hati-hati dan dari sumber-sumber yang umumnya dipercaya di dunia bisnis, pasar modal dan pasar uang; kami tidak bertanggung jawab atas kerugian dalam bentuk apapun yang ditimbulkan oleh penggunaan analisa dan tulisan di blog ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menjadi tanggung jawab pembaca sendiri untuk melakukan kajian yang diperlukan dari sumber blog ini maupun sumber-sumber lainnya, sebelum mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan investasi emas, Dinar maupun investasi lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini