“Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang batil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.” (QS 13 : 17).
Akhir tahun 80-an ketika marak-maraknya investasi saham digalakkan di masyarakat, saya masih ingat orang-orang ngantri untuk membeli saham apa saja yang ditawarkan ke publik. Awal tahun 90-an ketika Apartemen yang relatif murah ditawarkan ke masyarakat oleh sebuah developer – orang sampai ngantri sejak semalam sebelumnya untuk bisa membeli sebuah apartemen keesokan paginya. Di dunia pertanian, kita juga sering mendengar produk-produk yang harga jualnya hancur justru pada saat panen – padahal ketika para petani rame-rame mulai menanamnya harganya selangit.
Akhir tahun 80-an ketika marak-maraknya investasi saham digalakkan di masyarakat, saya masih ingat orang-orang ngantri untuk membeli saham apa saja yang ditawarkan ke publik. Awal tahun 90-an ketika Apartemen yang relatif murah ditawarkan ke masyarakat oleh sebuah developer – orang sampai ngantri sejak semalam sebelumnya untuk bisa membeli sebuah apartemen keesokan paginya. Di dunia pertanian, kita juga sering mendengar produk-produk yang harga jualnya hancur justru pada saat panen – padahal ketika para petani rame-rame mulai menanamnya harganya selangit.
Yang selalu menjadi korban dalam setiap gerakan manut grubyug tersebut adalah yang paling tidak memahami ilmunya – atau yang paling awam dalam bidang investasi-investasi tersebut.
Itulah sebabnya, dalam gerakan penyebar luasan Dinar di masayarakat – bukan volume penjualan yang kami kejar tetapi pemahaman. Hal yang sama kami lakukan pada tamu-tamu yang datang; yang datang untuk pertama kalinya dan ingin membeli Dinar dalam jumlah banyak – Insya Allah selalu kita sarankan untuk lebih dahulu memahami apa dan bagaimana Dinar ini, fluktuasi harganya dst. Sampai yang bersangkutan comfortable dengan apa yang akan dibelinya.
Di industri pertanian misalnya, saya belajar dari guru saya yang tebukti sukses dibidang ini. Beliau mencontohkan kalau Anda mau menaman jagung, jagung apa yang akan Anda tanam ? . Jagung manis yang rasanya enak ketika Anda nikmati sambil bertamasya ke puncak, atau jagung yang rasanya biasa-biasa saja untuk bahan makanan ternak ?.
Kebanyakan investor awam akan memilih menanam jagung manis tersebut karena sesuai seleranya. Namun bagi yang berinvestasi secara serius di per-jagungan-ini, akan mengkaji dahulu siapa pasar jagung manis , siapa pasar jagung biasa, bagaimana trend kebutuhan jagung ini dst. Berapa besar pasar jagung manis yang hanya dikonsumsi orang sekali waktu ini, dibandingkan dengan pasar jagung biasa yang menjadi bahan baku industri ? yang kedua inilah yang ternyata jauh lebih besar pasarnya sekaligus lebih kontinyu kebutuhannya.
Kebanyakan investor awam melihat buih dan mengambil keputusan investasi berdasarkan apa yang nampak di permukaan, sebaliknya investor yang lebih jeli akan melihat hal-hal yang lebih fundamental dan hanya berinvestasi setelah benar-benar memahaminya.
Dalam hal investasi Dinar, bila Anda mengambil keputusan jual atau beli hanya dengan memperhatikan fluktuasi harga atau informasi sepintas dari kawan – maka bisa jadi Anda baru berinvestasi dengan melihat buih tersebut. Fluktuasi harga Dinar hanyalah buih yang ditimbulkan oleh uang kertas yang nilainya ‘disetir’ oleh bank-bank sentral dunia beserta para spekulan mata uang.
Sebaliknya bila Anda terus mengikuti kajian-kajian kami dan berbagai sumber informasi lain yang bersifat fundamental terhadap industri emas ini, sebelum akhirnya Anda memutuskan untuk berinvestasi – maka Insyaallah Anda bisa menjadi pemain yang serius dibidang ini.
Bagi Anda yang sudah berhijrah dari timbangan (yang berarti uang) yang semu ke timbangan yang adil, saya ucapkan selamat. Namun saya ingin mengingatkan diri saya maupun para peminat Dinar, ketika kita mulai menggunakan timbangan yang adil (Dinar dan Dirham), kita sudah tidak memerlukan lagi pembanding timbangan yang semu. Jadi kita tidak perlu gembira dengan harga Dinar sekarang dibandingkan dengan Rupiah, Dollar atau mata uang manapun. Demikian pula sebaliknya seandainya harga Dinar mengalami penurunan. Cukuplah keyakinan kita bahwa Allah SWT sebagai penolong dan pelindung kita.
Bagi Anda yang sudah berhijrah dari timbangan (yang berarti uang) yang semu ke timbangan yang adil, saya ucapkan selamat. Namun saya ingin mengingatkan diri saya maupun para peminat Dinar, ketika kita mulai menggunakan timbangan yang adil (Dinar dan Dirham), kita sudah tidak memerlukan lagi pembanding timbangan yang semu. Jadi kita tidak perlu gembira dengan harga Dinar sekarang dibandingkan dengan Rupiah, Dollar atau mata uang manapun. Demikian pula sebaliknya seandainya harga Dinar mengalami penurunan. Cukuplah keyakinan kita bahwa Allah SWT sebagai penolong dan pelindung kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini