Banyak pertanyaan yang saya peroleh dari pembeli Dinar yang ingin mengoptimalkan tabungannya. Sebagian sudah menabung dalam Dinar dan sebagian dipertahankan dalam Rupiah. Pertanyaannya adalah bagaimana mengatur komposisi yang optimal antara keduanya agar memberikan hasil yang terbaik sekaligus juga aman.
Kita tahu bahwa berdasar data statistik 40 tahun bahwa appresiasi Dinar terhadap Rupiah rata-rata adalah 30 % per tahun. Kita juga tahu di pasar perbankan rata-rata deposito hanya memberikan hasil sekitar 6 % per tahun, dan tabungan lebih rendah lagi yaitu sekitar 4 % per tahun. Lantas apakah berarti seluruh tabungan dipindahkan ke Dinar saja yang memberikan hasil 4 sampai 5 kali hasil Deposito atau Tabungan dalam Rupiah ?
Jawabannya adalah tidak juga, karena berbeda dengan pencairan deposito atau tabungan yang boleh dibilang tanpa biaya; pencairan tabungan Dinar memerlukan biaya yaitu selisih antara harga jual dan harga beli Dinar.
Di Gerai Dinar selisih ini adalah 4 %, karena 2 % dicadangkan untuk membayar pajak netto; yang 2 % lagi dipakai untuk margin Gerai Dinar. Grafik diatas menggambarkan perbedaan-harga jual dan harga beli dengan mengambil rata-rata appresiasi Dinar terhadap Rupiah 30 % per tahun. Untuk menutupi perbedaan yang 4 % ini, perlu waktu rata-rata 1.6 bulan.
Artinya kalau Anda membutuhkan tabungan Anda dalam waktu dekat ( kurang dari 1.6 bulan) menukarnya dalam Dinar kemudian mencairkannya lagi akan lebih mahal ongkosnya dibandingkan dengan tetap mempertahankan dalam Rupiah. Sebaliknya untuk Dana yang dibutuhkan lebih dari 1.6 bulan kedepan, maka menukarnya dengan Dinar dan mencairkannya kembali pada saat dibutuhkan akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan tabungan atau deposito Rupiah. Angka 1.6 bulan ini adalah angka rata-rata selama 40 tahun terakhir. Realita di lapangan bisa berbeda. Tingkat appresiasi Dinar terhadap Rupiah selama ini adalah sekitar 30 % per tahun. Ini angka yang cukup tinggi dibandingkan dengan deposito di bank, penyebabnya sudah sangat banyak yaitu kehancuran uang kertas seperti US Dollar, Rupiah dlsb.
Kita juga sudah tahu bahwa dalam jangka pendek, harga Dinar bisa naik turun mengikuti pergerakan harga emas dunia, tetapi secara umum harga dinar mengalami apresiasi/kenaikan yang cukup tinggi dalam setiap tahunnya.
Jadi dari grafik tersebut gampangnya begini; kalau dana Anda akan dibutuhkan dalam waktu kurang dari 3 bulan (lebih aman lagi jika kurang dari 6 bulan) – insya Allah akan cukup aman dipertahankan dalam Rupiah, sedangkan yang akan dibutuhkan lebih lama dari 6 bulan – Insya Allah akan lebih aman dalam bentuk Dinar. Memang Dinar sangat cocok digunakan untuk investasi jangka menengah/panjang seperti biaya menunaikan ibadah haji, membeli/memperbaiki rumah, biaya sekolah/pernikahan anak, warisan dan kebutuhan lain yang bersifat jangka panjang.
Untuk mengatur komposisi tabungan Anda tinggal dihitung, berapa kebutuhan dalam 3 bulan atau 6 bulan kedepan – maka inilah yang dipertahankan dalam Rupiah sedangkan sisanya dalam Dinar.
Perlu diingat bahwa menyimpan harta dalam bentuk apapun apakah Rupiah perhiasan maupun Dinar, apabila berlebihan dan tidak dinafkahkan di Jalan Allah terkena ancaman menimbun. Konteks yang kita sarankan diatas adalah mengamankan harta secukupnya agar kita, anak-anak kita dan orang tua kita (bagi yang masih punya) tercukupi kebutuhannya yang wajar dan terjaga kehormatannya.
Diluar kebutuhan yang wajar tersebut, Gerai Dinar juga tidak henti-hentinya melakukan riset dan pengembangan agar harta kita semua dapat berputar secara produktif. Yang sudah mulai tersedia adalah program Qirad yang sudah berjalan. Insya Allah diwaktu-waktu yang akan datang akan lebih banyak lagi pilihan investasi berbasis Dinar sehingga harta umat dapat terjaga nilainya dan pada saat yang bersamaan juga bisa berputar. Amin.
Pergerakan Harga Dinar 24 Jam
Dinar dan Dirham
28 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Disclaimer
Meskipun seluruh tulisan dan analisa di blog ini adalah produk dari kajian yang hati-hati dan dari sumber-sumber yang umumnya dipercaya di dunia bisnis, pasar modal dan pasar uang; kami tidak bertanggung jawab atas kerugian dalam bentuk apapun yang ditimbulkan oleh penggunaan analisa dan tulisan di blog ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menjadi tanggung jawab pembaca sendiri untuk melakukan kajian yang diperlukan dari sumber blog ini maupun sumber-sumber lainnya, sebelum mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan investasi emas, Dinar maupun investasi lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini