Pergerakan Harga Dinar 24 Jam

Dinar dan Dirham

Dinar dan Dirham
Dinar adalah koin yang terbuat dari emas dengan kadar 22 karat (91,7 %) dan berat 4,25 gram. Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak Murni dengan berat 2,975 gram. Khamsah Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak murni dengan berat 14,875 gram. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang, Tbk, dan oleh Perum PERURI ( Percetakan Uang Republik Indonesia) disertai Sertifikat setiap kepingnya.

04 Mei 2009

Mengenal Gold Dinar Quadrant



Harga Dinar yang sekarang Rp 1.35 jutaan memang cukup rendah untuk harga Dinar dalam Rupiah dalam beberapa bulan ini, bahkan Februari lalu yang sekitar 1,58 jutaan. Penyebab utamanya ada dua; yang pertama adalah cukup kuatnya Rupiah dan yang kedua dalam nilai US$ emas dunia memang sedang turun.

Untuk membantu memahami pengaruh naik turunnya US$ dan Rupiah terhadap harga emas di pasaran lokal yang berarti juga harga Dinar yang kita jual; saya menggunakan alat sederhana yang saya sebut sebagai Gold Dinar Quadrant seperti pada illustrasi disamping.

Quadrant pertama akan terjadi apabila Rupiah dan US$ menguat secara bersama-sama; maka harga emas lokal dan Dinar akan turun. Quadrant pertama ini kecil kemungkinannya terjadi karena perilaku Rupiah selama ini cenderung melemah ketika US$ menguat.

Quadrant kedua akan terjadi pada saat Rupiah menguat bersamaan dengan melemahnya US$; ini bisa terjadi pada saat kondisi ekonomi kita normal. Apabila ini terjadi emas dan Dinar berpeluang naik ataupun turun tergantung mana yang lebih kuat dorongannya antara penurunan US$ atau kenaikan Rupiah.

Quadrant ketiga terjadi ketika Rupiah melemah dan pada waktu yang bersamaan US$ juga melemah, maka emas atau Dinar akan naik. Quadrant ketiga ini mungkin terjadi apabila krisis finansial global yang kita alami sekarang berlarut-larut.

Quadrant keempat adalah ketika Rupiah melemah ditengah –‘kuat’-nya US$. Emas dan Dinar bisa naik ataupun turun tergantung mana yang lebih besar penurunan Rupiah atau kenaikan US$-nya.

Tentu faktor Rupiah dan US$ ini hanyalah dua dari sekian banyak faktor-faktor lainnya. Kenaikan harga emas dunia yang significant banyak didorong oleh pesimisme pasar terhadap ekonomi Amerika yang lagi terguncang.

Seorang pelaku pasar Hugh Hendry, chief investment officer pada hedge fund Eclectica Asset Management misalnya memprediksikan bahwa seluruh industri keuangan Amerika akan terpaksa diambil alih oleh pemerintahnya atau di nasionalisasi. Prediksi yang disiarkan oleh CNBC tersebut tentu sebagian mewakili atau setidaknya berpengaruh terhadap persepsi pasar pada umumnya.

Pelaku pasar lainnya Peter Schiff, president of Euro Pacific Capital menggambarkan attitude terhadap US$ saat ini secara lebih akurat namun dramatis; beliau mengibaratkan saat ini ada bom nuklir raksasa yang siap meledak di AS (yaitu US$)– namun semua orang saat ini berlarian mendekat; apa yang terjadi ketika mereka nantinya sadar bahwa yang mereka kejar adalah bom nuklir raksasa…?; semuanya akan lari tunggang-langgang menghindarinya – inilah yang akan terjadi terhadap US$ menurut versi Schiff yang selalu kritis terhadap perkembangan US$ ini.

Nah, kita jangan ikut berlarian mengejar US$. justru sebaliknya saat ini yang harus kita lakukan adalah menjauh sejauh mungkin dari US$ dan menyelamatkan aset kita ke Dinar yang terbukti aman dan kebal krisis. Wallahu A’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini

Disclaimer

Meskipun seluruh tulisan dan analisa di blog ini adalah produk dari kajian yang hati-hati dan dari sumber-sumber yang umumnya dipercaya di dunia bisnis, pasar modal dan pasar uang; kami tidak bertanggung jawab atas kerugian dalam bentuk apapun yang ditimbulkan oleh penggunaan analisa dan tulisan di blog ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menjadi tanggung jawab pembaca sendiri untuk melakukan kajian yang diperlukan dari sumber blog ini maupun sumber-sumber lainnya, sebelum mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan investasi emas, Dinar maupun investasi lainnya.