Pergerakan Harga Dinar 24 Jam

Dinar dan Dirham

Dinar dan Dirham
Dinar adalah koin yang terbuat dari emas dengan kadar 22 karat (91,7 %) dan berat 4,25 gram. Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak Murni dengan berat 2,975 gram. Khamsah Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak murni dengan berat 14,875 gram. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang, Tbk, dan oleh Perum PERURI ( Percetakan Uang Republik Indonesia) disertai Sertifikat setiap kepingnya.

14 Mei 2009

Bagaimana Mendeteksi Keaslian Kadar dan Berat Dinar ?


Pada dasarnya sulit sekali untuk memalsukan koin Dinar. Banyak kendala yang dihadapi oleh pemalsu untuk merealisasikan niat jahat mereka. Beberapa kendala yang dapat disebutkan adalah antara lain kendala desain cetak, dimensi/ukuran koin Dinar, berat koin dan nilai jual saat dilepas ke pasar. Karena adanya kendala-kendala tersebut diatas maka pemalsu koin Dinar hanya mampu memalsukan koin emas yang sudah langka saja dimana baik desain, ukuran maupun beratnya sudah tidak lagi diketahui standarnya oleh masyarakat umum.

Koin Dinar emas produksi PT Antam Tbk adalah produk yang sudah terstandar dalam desain, ukuran dan beratnya. Namun bagi pemilik Dinar emas yang ingin lebih dekat mengenal koin miliknya, berikut beberapa cara sederhana yang dapat digunakan :

1. Orang-orang jaman dahulu menggigit koin emas untuk mengecek keasliannya, karena seperti diketahui emas adalah logam mulia yang bersifat lunak. Cara ini sangat tidak dianjurkan karena selain tidak akurat dan akan merusak desain koin juga akan merusak gigi.

2. Perhatikan desain koin dinar emas. Bila perlu gunakan kaca pembesar untuk melihat lebih detail. Pada bagian depan koin yaitu bagian yang ada tulisan dalam huruf latin “Logam Mulia Indonesia”, terdapat tulisan setengah lingkaran dalam bentuk tulisan “arab gundul” dan dibaca “Logam Mulia Indonesia”. Di samping menara sebelah kiri adalah tulisan “4,25 g” yaitu berat koin dinar emas sedangkan di samping menara sebelah kanan adalah tulisan “ Au 917” dimana Au (Aurum) adalah simbol kimia untuk logam mulia emas sedangkan 917 (22 karat) adalah kadar emas yang terdapat dalam koin. Simbol kimia untuk logam mulia perak adalah Ag (Argentum). Pada koin dinar emas PT Antam, perak menjadi campuran bahan dasar koin sebanyak 8,3 % sehingga koin dinar lebih berwarna cerah. Sebagai informasi tambahan, XAU adalah simbol harga untuk emas, XAG adalah simbol harga untuk perak sebagaimana IDR adalah simbol harga untuk Rupiah Indonesia dan USD adalah simbol harga untuk Dollar Amerika. Selanjutnya, disain bagian belakang koin terdapat tulisan dua kalimat syahadat dalam bentuk melingkari koin dengan corak kaligrafi “Diwani”. Diwani adalah salah satu dari 8 gaya penulisan kaligrafi populer dimana tujuh lainnya adalah Kufi, Tsuluts, Nashki, Riq'ah, Ijazah (Raihani), Diwani Jali dan Farisi.

3. Seperti telah disebutkan diatas, koin dinar emas terbuat dari campuran antara emas dengan perak dengan komposisi kadar emas sebesar 91,7 % dan perak sebesar 8,3%. Emas memiliki tingkat kepadatan (density) yang tinggi yaitu untuk satu meter kubik emas akan memiliki berat 19.300 kg (19,3 ton) bandingkan dengan satu meter kubik besi hanya akan mempunyai berat 7.874 kg. Untuk satu meter kubik perak akan memiliki berat 10.490 kg. Dengan tingkat kepadatan emas dan perak yang demikian tinggi maka campuran antara emas sebanyak 91,7% dengan perak sebanyak 8,3% akan selalu menghasilkan berat 4,25 gr. Saya menggunakan timbangan digital dengan tingkat akurasi 0.01 gr untuk menimbang semua koin dinar emas yang saya beli maupun yang saya jual.

4. Koin dinar emas produksi PT Antam Tbk memiliki diameter lingkaran sebesar 23 mm. Dengan menggunakan jangka sorong (sigmat / vernier caliper) semua koin dinar emas yang saya beli memiliki ukuran diameter lingkaran 23 mm dan ketebalan 1 mm.

5. Sebuah koin berbentuk lingkaran dengan kombinasi ukuran diameter lingkaran 23 mm, tingkat ketebalan 1 mm dan memiliki berat 4,25 gr hanya dapat dihasilkan jika logam yang menjadi bahan dasarnya adalah terdiri dari emas 91,7% dan perak 8,3%. Kombinasi tiga variabel tersebut merupakan kombinasi yang tidak dapat dipisahkan dalam membuat koin dinar emas. Bila terbuat dari jenis logam yang lain, besi misalnya, dengan bentuk lingkaran berdiameter 23 mm dan berat 4,25 gr akan memiliki ketebalan lebih dari 1 mm. Bila dibuat dalam bentuk lingkaran berdiameter 23 mm dan tingkat ketebalan 1 mm maka beratnya tidak akan mencapai 4,25 gr. Demikian juga bila dibuat dengan tingkat ketebalan 1 mm dan berat 4,25 gr maka diameternya pasti akan lebih dari 23 mm.

6. Ada logam lain yang memiliki tingkat kepadatan mendekati tingkat kepadatan emas yaitu platinum. Tingkat kepadatan platinum adalah untuk setiap 1 meter kubik platinum memiliki berat 21.450 kg ( emas = 19.300 kg ). Namun karena harga platinum jauh diatas harga emas, maka memalsukan koin dinar emas dengan bahan dasar platinum secara ekonomis tidak masuk akal. Mau dijual di pasar dengan harga berapa ?

7. Jadi, hanya dengan menggunakan kaca pembesar, jangka sorong dan timbangan digital dengan tingkat akurasi 0,01 gr, siapapun dapat dengan mudah menetukan keaslian desain dan kebenaran kadar emas dari dinar emas produksi PT Antam Tbk.

Perlu diketahui bahwa pengetesan sederhana yang saya lakukan terhadap koin dinar emas yang saya jual maupun beli adalah pengetesan lapis ketiga. Pengetesan lapis pertama dilakukan oleh PT Antam Tbk sendiri sedangkan lapis kedua dilakukan oleh Gerai Dinar dengan menggunakan alat canggih yang dapat dengan cepat mengetahui kebenaran kadar emas tidak hanya dalam bentuk koin dinar tetapi juga dalam bentuk emas batangan dan emas perhiasan. {Sumber : Prospek Dinar}

1 komentar:

  1. Bagus sekali informasinya.. sangat bermanfaat.
    Terimakasih

    BalasHapus

silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini

Disclaimer

Meskipun seluruh tulisan dan analisa di blog ini adalah produk dari kajian yang hati-hati dan dari sumber-sumber yang umumnya dipercaya di dunia bisnis, pasar modal dan pasar uang; kami tidak bertanggung jawab atas kerugian dalam bentuk apapun yang ditimbulkan oleh penggunaan analisa dan tulisan di blog ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menjadi tanggung jawab pembaca sendiri untuk melakukan kajian yang diperlukan dari sumber blog ini maupun sumber-sumber lainnya, sebelum mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan investasi emas, Dinar maupun investasi lainnya.