Diluar data-data resmi pemerintah yang umumnya digunakan untuk indikator ekonomi seperti angka inflasi, tingkat pengangguran, indeks harga konsumen dlsb., para ekonom juga sering menggunakan data lain yang tidak biasa digunakan sebagai indikator ekonomi - namun tidak kalah akurat atau bahkan sering lebih akurat dalam menggambarkan situasi ekonomi global yang sesungguhnya. Diantara data yang tidak biasa ini adalah indeks biaya pengangkutan laut yang dikeluarkan oleh Baltic Exchange - London.
Indeks yang disebut Baltic Dry Index (BDI) ini menggambarkan tingkat biaya pengangkutan laut dari seluruh dunia. Setiap hari data ini dikumpulkan oleh Baltic dari sejumlah besar broker pengangkutan laut di seluruh dunia, jadi data ini sangat akurat dan up-to-date. Bahkan keakuratan dan ke – up – to -date-annya menyerupai pergerakan harga emas dunia, sehingga dari kedua data ini bisa dianalisa korelasinya.
Bagaimana BDI ini bisa bercerita tentang ekonomi dunia ?, Jumlah kapal-kapal pengangkut di seluruh dunia tidak bisa bertambah atau berkurang secara drastis, artinya supply kapasitas kapal relatif stabil atau kalau toh bertambah, bertambah secara gradual dengan persentase pertambahan yang sangat kecil. Dari supply kapasitas pengangkutan yang relatif stabil tersebut, bila jumlah barang yang perlu diangkut (demand pengangkutan) besar maka harga akan naik – dan sebaliknya bila jumlah barang yang perlu diangkut sedikit maka – akan terjadi persaingan yang hebat antar perusahaan pengangkutan laut sehingga harga pengangkutan akan jatuh.
Ketika dunia mengalami krisis ekonomi secara serius , konsumsi barang dunia berkurang drastis sehingga yang perlu diangkut di laut juga turun secara drastis pula. Harga-harga pengangkutan laut-pun anjlog oleh sebab demand yang rendah. Perhatikan grafik BDI dibawah untuk catur wulan terakhir 2008.
Setelah itu dunia berusaha melakukan recovery dengan susah payah seperti yang ditunjukkan periode dua tahun terakhir dari grafik tersebut diatas. Bila kita perbesar grafik tersebut untuk melihat perkembangannya selama enam bulan terakhir, kita akan melihat seperti pada grafik yang kedua dibawah. Dimana terjadi penurunan demand lagi dalam dua bulan terakhir – meskipun tidak separah akhir 2008.
Lantas apa hubungannya informasi yang tersurat dan yang tersirat dari BDI tersebut dengan harga emas dunia ?. Normal-nya harga emas akan mengikuti harga komoditi fisik lainnya, bila harga –harga komoditi rendah karena demand yang turun – maka demikian pula yang akan terjadi pada harga emas.
Hal ini bisa ditunjukkan dengan grafik ketiga dibawah, dimana pada grafik BDI yang pertama diatas saya timpakan dengan grafik harga emas dunia pada periode yang sama. Tidak sama persis tetapi kita bisa melihat kemiripan pola-nya satu sama lain.
Bila tidak ada faktor lain yang mempengaruhinya selain semata oleh supply and demand, bisa jadi dua grafik tersebut (Gold dan BDI) akan berhimpitan satu sama lain. Namun karena harga emas lebih rentan dipengaruhi isu sesaat dibandingkan harga-harga pengangkutan laut, maka dari waktu ke waktu terjadi perbedaan arah dari dua grafik tersebut.
Dua minggu terakhir misalnya, arah grafik BDI sudah balik keatas – namun arah grafik emas malah kebawah – inilah yang saya sebut faktor selera dalam tulisan saya dua hari lalu dengan judul “Harga Emas : Antara Selera dan Realita...”. Setelah ‘selera’ sesaat tersebut berlalu, maka grafik emas akan kembali ke fitrah-nya yaitu naik !.
Selain faktor selera tersebut diatas ada perbedaan lain yaitu adanya dorongan keatas pada harga emas yang tidak dimiliki oleh BDI , perhatikan misalnya pada periode setahun antara Mei 2009 – Mei 2010. Apa yang menyebabkan dorongan keatas ini ?, inilah faktor inflasi atau penurunan daya beli uang kertas. BDI diukur dengan uang kertas dengan asumsi daya belinya stabil, sedangkan harga emas yang diukur dengan uang kertas pula akan kelihatan naik – bukan karena nilainya yang naik, tetapi oleh daya beli uang kertas yang sejatinya turun.
Jadi akan kemana arah harga emas, hari-hari , minggu-minggu atau bulan-bulan kedepan ?, salah satunya dapat diduga dari ujung grafik BDI tersebut keatas. Wa Allahu A’lam.