Seperti bermain trampoline, harga emas bergerak naik turun mengikuti pola tertentu – yaitu pola yang dibentuk oleh kekuatan pasar. Dengan mengamati harga emas dunia selama tiga bulan terakhir misalnya, kita bisa melihat dikisaran berapa jaring trampoline tersebut berada. Dalam bahasa teknis posisi ini disebut Support Level.
Dalam satu setengah bulan terakhir nampaknya harga emas sampai empat kali menyentuh Support Level dikisaran harga 1,080-an, namun tidak lebih rendah dari Support Level ini. Analis pasar biasanya meng-interpretasikan hal tersebut sebagai tanda-tanda bahwa pasar sedang bullish atau memiliki kecenderungan naik. Harga mendapat tekanan turun terus menerus oleh aksi jual (atau sebab lain) tetapi mental kembali keatas oleh kekuatan permintaan pasar. Semalam misalnya, lompatan kembali keatas ini terjadi ketika harga sudah mendekati US$ 1,081/Oz.
Sejauh mana lompatan keatas ini akan naik ?; batas atas yang bisa dituju oleh lompatan ini adalah titik-titik tertinggi sebelumnya – jadi dari grafik bisa saja gerakan keatas ini menempuh titik US$ 1,200-an misalnya; karena ini toh titik yang memang sudah pernah tercapai sebelumnya. Titik tertinggi ini disebut Resistance Level.
Apa jadinya bila sebaliknya yang terjadi yaitu harga berhasil tembus pada Support Level 1,080-an ?; bila trampoline (Support Level) jebol kemungkinan harga akan terus turun menuju Support Level berikutnya , yaitu Support Level jangka panjang yang angkanya bisa didekati dari rata-rata bergerak (Moving Average) yang sudah pernah saya jelaskan sebelumnya di kisaran US$ 975/Oz.
Jadi siap bermain trampoline ? bagi yang akses internetnya bagus dapat menyaksikan video di link ini; video ini memang tentang permainan trampoline, tetapi ini banyak kemiripannya dengan pergerakan harga emas – jadi bisa mengasah acumen Anda dibidang ini. Wallahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini