Tulisan ini saya sarikan dari tulisan Lawrence Williams di Mineweb yang muncul ditengah terpuruknya harga emas dunia sejak pekan lalu. Dalam kondisi harga emas yang rendah seperti sekarang ini, banyak pemain pasar yang serius mengkaji kemungkinan pilihan – apakah ini waktu yang baik untuk membeli (bila ada rospek harga emas kembali tinggi), atau justru menjual (bila trend penurunan diperkirakan akan berlanjut).
Lawrence Williams adalah salah satunya yang melihat kemungkinan harga emas akan naik dari sudut pandang politik ekonomi, khususnya yang terkait dengan perkembangan terakhir mengenai memburuknya hubungan China dan Amerika.
Meskipun para pemimpin kedua negara ini sering bertemu untuk berbagai perundingan, permusuhan diantara keduanya juga tidak bisa disembunyikan. Perseteruan ini mulai dari isu kekuatan mata uang, masalah Tibet, masalah Taiwan, masalah HAM, Hacker, Google dan berbagai masalah lain yang nampaknya sepele tetapi bisa memicu ‘perang’ antara keduanya – setidaknya perang dingin.
Yang paling serius diantara isu-isu tersebut adalah langkah Amerika untuk menjual senjata ke Taiwan senilai US$ 6.4 milyar baru-baru ini. Kegeraman China bisa mendorong negeri itu juga menjual atau meningkatkan penjualan senjatanya ke negara-negara yang dipandang tidak bersahabat terhadap Amerika. Skenario terburuknya adalah bisa pecah perang fisik yang melibatkan keduanya di Wilayah Taiwan atau Korea.
Karena scenario perang fisik ini kemungkinan terjadinya cukup kecil, maka yang lebih besar kemungkinan terjadi diantara keduanya adalah perang dingin yang fokusnya pada politik dan ekonomi.
Meskipun China secara penguasaan teknologi dan ekonomi masih dibawah Amerika, namun cadangan devisanya dalam bentuk US$ yang sangat besar bisa menjadi pisau bermata dua bagi Amerika. Bila China memutuskan mengalihkan sebagian cadangan devisanya – misalnya, dampaknya bisa luar biasa bagi nilai US$ yang merepresentasikan kekuatan ekonomi Amerika ini.
Disinilah kaitannya dengan harga emas dunia. Bila China menurunkan cadangan devisa US$-nya, apa alternatifnya ? Euro, Yen dan mata uang lain kemungkinannya tidak lebih menarik bagi China dibandingkan dengan US$. Jadi apa yang lebih menarik dari US$ bagi China ?, emas tentu saja salah satunya.
Peralihan cadangan US$ China sedikit saja ke emas, bisa melambungkan harga emas karena tiga hal sekaligus. Pertama karena meningkatnya demand oleh China sendiri, kedua menurunnya daya beli US$ yang digunakan sebagai pembanding harga emas dunia, dan yang ketiga adalah efek psikologis pasar yang akan ikutan memburu emas – bila mengetahui China berburu emas dan meninggalkan US$.
Biarlah gajah beradu dengan gajah, tetapi pelanduk jangan menjadi korban – bahkan kalau bisa pelanduk yang untung !.. Wa Allahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini