Pergerakan Harga Dinar 24 Jam

Dinar dan Dirham

Dinar dan Dirham
Dinar adalah koin yang terbuat dari emas dengan kadar 22 karat (91,7 %) dan berat 4,25 gram. Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak Murni dengan berat 2,975 gram. Khamsah Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak murni dengan berat 14,875 gram. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang, Tbk, dan oleh Perum PERURI ( Percetakan Uang Republik Indonesia) disertai Sertifikat setiap kepingnya.

23 Februari 2010

Elliot Wave Theory Dan Harga Emas Dunia…

Beberapa kali saya menulis tentang teori yang berkembang di pasar modal yang juga berlaku di pasar emas dalam skala global. Diantara yang pernah saya tulis tersebut adalah tentang analisa Moving Average, Trend Polynomial dan lain sebagainya.

Meskipun tidak ada yang bisa menjamin kebenaran teori manusia untuk memprediksi masa depan tersebut, paling tidak analisa-analisa yang menggunakan data statistik ini dapat menambah wacana kita untuk lebih memahami apa yang terjadi di masa lalu, yang terjadi sekarang, dan menduga apa yang sekiranya mungkin terjadi berikutnya.

Ada satu lagi teori yang juga banyak digunakan untuk memahami perilaku pasar ini yaitu yang disebut Elliot Wave Theory. Teori yang dikembangkan oleh seorang accountant Ralph Nelson Elliot (1871-1948) ini mendasarkan pada asumsi bahwa manusia secara bersama-sama memiliki perilaku yang rhythmical , maka keputusan-keputusannya dalam berinvestasi dlsb; juga pada umumnya bersifat ritmis.

Psikologi investor secara kolektif (crowd psychology) bergerak dari optimisme ke pesimisme secara berulang membentuk pola tertentu seperti dalam grafik diatas. Pada saat pasar sedang bullish (berkecenderungan naik), gerakan naik ini didorong oleh gelombang motive yaitu gelombang no 1, 3 dan 5 dalam gambar. Dalam perjalanan naik ini dari waktu ke waktu ada koreksi seperti yang ditunjukkan oleh gelombang corrective 2 dan 4. Satu gelombang motive terdiri dari 5 sub gelombang, dan satu gelombang corrective terdiri dari 3 sub gelombang.

Pada saat pasar Bearish (berkecenderungan turun), sebaliknya terjadi – gelombang penurunan menurut Elliot akan secara simetris mengikuti pola yang berkebalikan dengan kenaikannya membentuk segitiga sama kaki (di grafik perhatikan rangkaian gelombang 2-3-4-5-A-B-C).

Elliot Wave Theory

Untuk contoh penerapan Elliot Wave Theory pada harga emas saat ini, saya tidak perlu membuatnya sendiri karena di internet sudah ada yang membuatnya yaitu antara lain Nadeem Walayat dari www.walayatstreet.com atau www.marketoracle.co.uk . yang analisa grafisnya saya sajikan disamping.

Berdasarkan analisa si Walayat ini, saat ini harga emas sedang berada pada gelombang corrective 4 dimana harga emas bisa turun sampai kisaran US$ 1,050/oz. karena gelombang corrective terdiri dari setidaknya 5 sub gelombang- maka bisa saja terjadi beberapa kali koreksi yang berujung pada kisaran angka tersebut diatas. Maka bila saat artikel ini saya tulis harga emas dunia berada pada angka US$ 1,118.50 – jangan terkejut bila dalam waktu tidak terlalu lama bisa saja harga emas kembali turun ke kisaran US$ 1,050/Oz.

Meskipun demikian, karena gelombang utamanya sedang berada di gelombang corrective 4; sangat mungkin juga dalam waktu tahun ini juga harga emas akan kembali bergerak keatas mengikuti gelombang motive 5. Karakter puncak gelombang motive ini selalu melebihi puncak gelombang motive sebelumnya. Maka bila puncak gelombang motive 3 berada pada angka US$ 1,226.30 yang terjadi awal Desember tahun lalu, puncak gelombang motive 5 menurut Walayat akan mencapai US$ 1,333/Oz yang bisa terjadi sebelum akhir tahun ini.

Setelah mencapai puncak gelombang motive 5 – kemudian menurut teori Elliot Wave ini harga emas akan berbalik arah menjadi bearish market yang memiliki kaki-kaki simetris dengan kenaikannya. Jadi kalau mengikuti teorinya si Elliot ini harga emas akan berkecenderungan turun tahun depan (2011), benarkah ini yang akan terjadi ?.

Sekali lagi tidak ada yang bisa memprediksi masa depan secara akurat; Teori Elliot Wave mungkin ada benarnya, namun juga ada cacatnya. Cacat di teori Elliot Wave ini tidak pernah saya jumpai di ulas di buku-buku yang biasanya menjadi rujukan para analis.

Cacat tersebut adalah cacat sejarah, yaitu ketika teori tersebut diperkenalkan melalui buku The Wave Principle (1938) dan juga revisi komplitnya pada Nature’s Laws – The Secret of Universe (1946) – rezim uang saat itu masih menggunakan emas sebagai back-upnya. Artinya Teori Elliot Wave mempunyai kemungkinan benar lebih besar bila uang yang dipakai dipasar memiliki daya beli relatif tetap.

Sebaliknya ketika nilai uang terus mengalami penurunan karena seluruh uang kertas dunia saat ini tidak lagi memiliki daya beli tetap, maka kaki-kaki bearish A, B, C tidak akan mudah terjadi dan bila toh terjadi tidak akan pernah sama panjang dengan kaki-kaki bullish 1,2 dan 3. Apa makna dari ini semua pada harga emas tahun ini atau tahun depan ?. Saya masih berpegang dengan teori saya sendiri, yaitu dalam jangka pendek harga emas bisa turun – tetapi kecenderungan jangka panjangnya akan lebih berpeluang naik ketimbang turun. Bukan karena emas semakin mahal sesungguhnya, melainkan karena daya beli uang kertas yang digunakan untuk membelinya yang akan terus menurun. Wa Allahu A’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini

Disclaimer

Meskipun seluruh tulisan dan analisa di blog ini adalah produk dari kajian yang hati-hati dan dari sumber-sumber yang umumnya dipercaya di dunia bisnis, pasar modal dan pasar uang; kami tidak bertanggung jawab atas kerugian dalam bentuk apapun yang ditimbulkan oleh penggunaan analisa dan tulisan di blog ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menjadi tanggung jawab pembaca sendiri untuk melakukan kajian yang diperlukan dari sumber blog ini maupun sumber-sumber lainnya, sebelum mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan investasi emas, Dinar maupun investasi lainnya.