Setahun terakhir nasib Dollar Amerika benar-benar runyam; bahkan uang Rupiah kita yang sering jadi ledekan teman-teman di luar karena banyaknya nol – pun lebih perkasa ketimbang US$ dalam dua belas bulan ini.
Dari mana kita bisa mengukur keperkasaan uang ini secara akurat ?; dengan apalagi kalau tidak dengan dinar/emas yang sering saya sebut sebagai uang yang adil sepanjang zaman dengan tingkat inflasi rata-rata nol % sepanjang 1400 tahun lebih.
Akhir Oktober tahun lalu (2008) harga emas internasional sesuai data Kitco adalah US$ 730.75/ Oz; pada saat analisa ini saya buat (awal Oktober 2009) harga emas internasional berada pada kisaran US$ 1005/ oz. Artinya pada setahun terakhir ini harga emas dalam US$ mengalami kenaikan sampai 37.5 %; atau US$ mengalami penurunan 27 % dibandingkan alat ukur baku yaitu emas. Kok berbeda antara angka kenaikan (appresiasi) ini dengan angka penurunan (depresiasi ) ?, ya iyalah…karena dari angka 10 ke 11 menunjukkan kenaikan 10%.. tetapi dari 11 ke 10 akan menunjukkan penurunan 9 %.
Bandingkan dengan Rupiah pada periode yang sama; harga emas hanya naik 20.5 % sejak akhir oktober tahun 2008 sampai analisa ini dibuat. Atau Rupiah hanya mengalami penurunan nilai sebesar 17 %.
Situasi Rupiah bergerak secara lebih perkasa untuk periode yang relatif panjang (1 tahun ) ini adalah situasi yang tidak biasa. Karena pada umumnya uang dari Negara yang lebih besar (ukuran ekonomi-nya) akan cenderung lebih stabil; selain lebih sulit dipermainkan nilainya oleh spekulan ketimbang uang dari negara yang lebih kecil, juga cadangan mereka tentu jauh lebih besar sehingga seharusnya mampu meredam gejolak mata uang di pasar.
Meskipun Rupiah jauh lebih perkasa dibandingkan US$ setahun terakhir tersebut; saya tetap tidak menganjurkan uang Rupiah Anda idle terlalu lama. Mengapa ?
Pertama US$ bisa kembali ke jalur ‘normal’-nya kapan saja, kalau ini terjadi US$ menguat – Rupiah akan kembali ‘kelihatan’ lemah.
Kedua, se perkasa-perkasanya Rupiah – terhadap ukuran yang baku emas, Rupiah masih mengalami penurunan nilai 17 % setahun terakhir. Padahal kalau uang Anda depositokan saja, bagi hasil bersih terbaiknya kurang lebih hanya di kisaran 8 % sekarang; kalah dengan penyusutan nilainya bukan ?
Lantas ‘diapakan’ uang Anda sebaiknya ?; investasi sektor riil tetap pilihan yang paling baik bila Anda bisa mengelolanya dengan baik – inilah mengapa fokus program Gerakan Dinar juga diarahkan untuk menggerakkan sektor riil ini kedepannya.
Bila investasi sector riil yang dijalankan dengan baik ini belum bisa dilaksanakan, mempertahankan uang Anda dalam bentuk Dinar adalah pilihannya karena nilai daya belinya yang bertahan sepanjang zaman – tidak mengalami penurunan seperti yang di alami oleh US$ dan Rupiah tersebut diatas. Wa Allahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini