Selama ini yang sudah sering saya bahas di situs ini adalah pergerakan harga emas dunia dikaitkan dengan nilai tukar Rupiah, US$ dan mata uang fiat lainnya di dunia. Yang tidak kalah pentingnya yang menjadi penentu harga apapun di dunia ini adalah keseimbangan antara penawaran dan permintaan (supply & demand). Jadi kali ini saya akan menulis tentang penawaran dan permintaan ini yang datanya saya ambilkan dari Kitco dan Gold Forecaster.
Dari sisi permintaan emas Dunia, tahun ini diperkirakan akan ada kenaikan sebesar kurang lebih 13 %. Kenaikan ini terutama adalah untuk mem-back-up pertumbuhan Exchange Traded Fund (ETF) yang berbasis emas. Dua bulan terakhir ini saja tambahan kebutuhan emas untuk back-up ETF ini sudah mencapai sekitar 244 ton.
Perubahan dari sisi kebutuhan yang juga significant adalah rencana pemerintah Russia untuk menambah cadangan emasnya. Januari tahun ini saja mereka sudah menambah 34 ton emas di cadangannya. Ini belum termasuk China dan Jepang yang kemungkinan juga akan menambah cadangan Emasnya – hanya belum bisa dikwantifisir secara relatif akurat, jadi belum dimasukkan sebagai estimasi.
Dari sisi supply, relatif tidak banyak berubah dari tahun sebelumnya. Malah ada kecenderungan menurun dari penambangan baru dan penjualan bank sentral. IMF yang sejak tahun lalu berkoar-koar untuk menjual 400 ton dari cadangan emasnya.
Untuk bisa bener-bener menjual emasnya, IMF harus mengantongi persetujuan minimal 85% suara. Problemnya adalah 16% suara sendiri milik Amerika, sedangkan di Amerika sendiri untuk memberikan persetujuannya perlu persetujuan Congress-nya. Sampai saai ini proposal ke Congress saja belum menjadi agenda pemerintahan Obama yang lagi sibuk ngatasi krisisnya dalam negeri.
Kalau toh akhirnya IMF dapat persetujuan 85% suara untuk menjual emasnya; selain belum cukup untuk menambal kelebihan demand emas dunia – kemungkinan besar juga tidak mempengaruhi harga pasar. Hal ini karena untuk pertanggung jawaban ke anggota-nya IMF pasti akan menjual ke harga tertinggi melalui serangkaian pelelangan.
Shortfall kebutuhan emas sekitar 677 ton ini bukan jumlah yang kecil karena kurang lebih setara dengan cadangan emas bank sentral China atau kurang lebih setara dengan 9 kali cadangan emas Bank Indonesia.
Lantas bagaimana shortfall ini akan terpenuhi ?. Karena menambah supply lebih kecil kemungkinannya dibandingkan menurunkan demand – maka penurunan demand dengan terpaksa akan terjadi. Artinya akan ada seleksi pasar, siapa yang paling mampu membeli supply emas yang terbatas tersebut yang akan mendapatkan emasnya.
Seleksi pasar secara alamiah ini tidak lain adalah mekanisme pembentukan harga, jadi harga emas akan terdorong ke atas sehingga demand menurun sampai terjadi keseimbangan dengan supply-nya. Wallhu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini