Meskipun kelahirannya menghebohkan dunia dan sempat menjadi harapan bangsa-bangsa di dunia untuk menjadi alternative reserve currency , Euro yang ibarat usia manusia sekarang baru memasuki usia ABG – ternyata tidak tumbuh sehat. Bahkan menurut investor legendaris Jim Rogers dalam siaran televisi business terkemuka CNBC pekan lalu menyatakan bahwa usia Euro paling-paling hanya bisa bertahan sekitar 15 tahun lagi dari sekarang.
Jadi kalau dihitung sejak kelahirannya mulai digunakan resmi sebagai unit of account 1 Januari 1999 – dan jika prediksi Jim Rogers benar berarti usia Euro secara keseluruhan tidak akan lebih dari 30 tahun saja.
Diluar prediksi Jim Rogers tersebut, sebenarnya kita bisa melihat masa depan Euro ini secara lebih jelas bila kita gunakan timbangan emas. Sejak kelahirannya 11 tahun lalu itu, sampai sekarang nilai Euro terhadap emas tinggal 30% saja. Bila trend menurun ini berlanjut, maka lima belas tahun yang akan datang – daya beli Euro terhadap emas akan tinggal di kisaran 5 % dibandingkan dengan saat kelahirannya.
Euro yang semula diharapkan menjadi mata uang modern yang hebat dan perkasa, ternyata kini memiliki masa depan yang sama suramnya dengan berbagai mata uang fiat lain di dunia. Lantas pelajaran apa yang mestinya dapat kita petik dari uang paling modern – yang lahir di era teknologi ini ?.
Bayangkan bila uang yang digunakan sehari-hari oleh setidaknya 16 negara yang konon tergolong paling maju, dengan total penduduk diatas 327 juta dan dengan GDP terbesar di dunia (sekitar EUR 12.25 trilyun atau sekitar USD 16.52 trilyun) saja bisa jadi tidak akan survive dalam waktu yang lama – maka apa jadinya nasib uang fiat lain yang dikeluarkan oleh negara-negara yang lebih lemah ekonominya.
Dengan fakta tersebut diatas, maukah Anda menabung dalam Euro untuk biaya sekolah anak Anda sekian belas tahun yang akan datang ?. Saya rasa tidak. Nah bila dengan Euro saja Anda tidak tertarik, bagaimana dengan mata uang lain yang ‘tidak lebih perkasa’ dari Euro dalam jangka panjang ?. Anda kini punya pilihan Anda sendiri. Mata uang negara-negara di dunia diluar European Union rata-rata telah berusia lebih panjang dari Euro – dalam arti namanya telah bertahan lebih lama, tetapi dalam arti daya beli rata-rata tidak bernasib lebih baik dari nasib Euro tersebut untuk kurun waktu yang sama. Wa Allahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini