Harga emas dunia bergerak tidak menentu dan menjadi semakin sulit diprediksi untuk sementara ini. Faktor-faktor penggerak harga-nya begitu banyak, sehingga gejolak jangka pendeknya menjadi significant.
Faktor dalam negeri Amerika yang berpengaruh langsung pada harga emas dunia (US$/Oz) antara lain adalah kemenangan Presiden Obama untuk meng-goal-kan reformasi pelayanan kesehatan yang menjadi salah satu agenda utama ketika dia mencalonkan diri sebagai presiden negeri itu.
Keberhasilan ini meningkatkan kepercayaan dunia usaha terhadap kepemimpinannya – dus memperkuat uangnya. Saat ini US$ Index berada di kisaran angka 81, yang merupakan salah satu puncak tertinggi selama 3 bulan terakhir. Dengan US$ yang lagi perkasa ini, maka harga emas dunia dalam US$ untuk sementara tentu cenderung tertekan.
Namun ini bisa jadi hanyak efek sementara, pendapat yang menolak reformasi pelayanan kesehatan tersebut juga berpeluang yang sama untuk benarnya. Mereka yang menolak memiliki argumen yang kuat bahwa dengan adanya reformasi pelayanan kesehatan ini, anggaran belanja pemerintah bisa membengkak dari rata-rata 20% terhadap GDP meningkat ke kisaran 30 % dari GDP. Hal ini akan menimbulkan structural deficit yang semakin tidak bisa diatasi dan akhirnya bisa mengakibatkan fiscal meltdown. Amerika akan semakin sulit menjual hutang-hutangnya dan daya beli uang mereka akan hancur. Bila ini terjadi semua barang tidak terkecuali emas akan melambung harganya bila dibeli dengan US$.
Diluar faktor dalam negeri Amerika (yang berpengaruh terhadap daya beli US$), ada puncak gunung es potensi krisis financial dunia yang bisa di trigger oleh problem di Yunani yang kini bagaikan buah simalakama di Eropa. Jerman yang merupakan salah satu negara terkuat di Uni Eropa sudah terang-terangan tidak akan mau melibatkan diri dalam bailout Yunani.
Pada saat yang bersamaan European Central Bank President Jean- Claude Trichet dan French President Nicolas Sarkozy tidak merasa nyaman dengan ide George Papandreou – Perdana Menteri Yunani untuk mencari pertolongan ‘bail us out’ ke IMF. Rupanya perancis merasa malu bila ada bangsa Eropa yang tergabung dalam Uni Eropa – harus menjalani operasi penyelamatan ala IMF.
Walhasil krisis Yunani akan semakin ruwet – dan yang paling jelas efeknya akan kemana-mana. Efek langsungnya adalah, entah sumbernya dari manapun – di system keuangan dunia akan ada pihak yang terpaksa perlu ‘mencetak uang’ dalam jumlah besar untuk aksi penyelamatan krisis ini.
Aksi ‘pencetakan uang’ ini – apalagi dalam jumlah yang tidak terkendali bila situasi krisis meluas – pada akhirnya akan melambungkan harga-harga secara umum, termasuk tentu saja harga emas/dinar.
Jadi konsisten dengan pikiran utama saya di situs ini, bahwa dalam jangka pendek bisa saja harga emas/dinar tertekan turun – tetapi untuk jangka menengah panjang, insyallah lebih banyak faktor pendorong untuk naik ketimbang sebaliknya. Wa Allahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini