Hampir empat minggu sejak tulisan saya tentang pasar emas terakhir, saya pikir kini waktunya saya menulis kembali tentang perkembangan harga emas akhir-akhir ini. Agar agak panjang perspektif kita, saya akan tinjau sekilas harga emas dalam US$ dan harga Dinar dalam Rupiah dalam rentang waktu dua bulan sejak awal Agustus 2009.
Secara umum harga emas dalam US$, cenderung naik di bulan September seperti yang sudah diperkirakan.
Kompleks sekali memang penyebabnya, namun harga emas international dalam US$ tentu sangat terpengaruh oleh daya beli US$ itu sendiri. Ketika daya beli US$ menurun yang ditunjukkan oleh menurunnya US$ Index, maka harga emas dari kacamata US$ akan kelihatan naik. Perhatikan grafik disamping untuk ini, harga emas dalam US$ bergerak berlawanan arah dengan grafik US$ Index di latar belakang.
Akan halnya harga emas atau Dinar dalam Rupiah; selain faktor pergerakan harga emas international (dalam US$) ada satu faktor lagi yang ikut berperan – yaitu nilai tukar Rupiah itu sendiri. Bila nilai tukar Rupiah menguat, akan turun-lah harga emas/Dinar dalam Rupiah dan sebaliknya.
Beberapa pekan terakhir memang ada kecenderungan menguatnya nilai tukar Rupiah ini, sehingga efek kenaikan harga emas internasional terimbangi oleh penguatan Rupiah. Kalau dalam harga emas intenational (US$) emas naik sekitar 3% dalam dua bulan terakhir, dalam Rupiah emas/Dinar hanya naik sekitar 2 % pada periode yang sama.
Saya tentu berharap keperkasaan Rupiah ini bisa bertahan cukup lama, karena kalau Rupiah kembali melemah pada saat harga emas internasional cenderung tinggi seperti saat ini – harga Dinar akan menjadi mahal, hal ini bisa menghambat penyebar luasan Dinar di masyarakat.
Kalau tidak ada gejolak pelemahan Rupiah kembali - berdasarkan statistik yang saya sajikan di tulisan saya tanggal 3 Maret lalu - beberapa hari mendatang kita akan memasuki bulan Oktober yaitu bulan yang insyaallah baik untuk membeli emas/Dinar.
Namun saya juga terus mengingatkan bahwa investasi emas/Dinar tetap berpeluang rugi bila untuk orientasi jangka pendek (kurang dari enam bulan), semakin panjang rentang waktu investasi peluang rugi ini menjadi semakin kecil. Wa Allahu A’lam
thank bgt artikelnya top bgt.mf numpang lewat pak, http://KebunEmas.com/?id=idea88
BalasHapus