Pergerakan Harga Dinar 24 Jam

Dinar dan Dirham

Dinar dan Dirham
Dinar adalah koin yang terbuat dari emas dengan kadar 22 karat (91,7 %) dan berat 4,25 gram. Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak Murni dengan berat 2,975 gram. Khamsah Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak murni dengan berat 14,875 gram. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang, Tbk, dan oleh Perum PERURI ( Percetakan Uang Republik Indonesia) disertai Sertifikat setiap kepingnya.

27 Februari 2009

M-Dinar ... Solusinya

Sejak saya memperkenalkan Dinar, orang sudah menanyakan ada tidaknya Dinar dalam pecahan kecil ini. Soalnya membeli Dinar 1 keping saja harganya sekarang sudah sekitar 1.5 juta, tentu tidak semua orang bisa memilikinya. Sebenarnya Dinar dalam satuan kecil seperti ¼ Dinar; ½ Dinar dlsb. bukan tidak mungkin diproduksi, hanya saja biaya produksinya menjadi mahal sehingga tidak praktis memproduksi koin Dinar kecil ini.
Bertransaksi dengan Dinar secara fisik di zaman ini juga kurang praktis, karena selain membawa-bawa koin emas tidak semudah membawa uang kertas , juga karena uang Dinar Emas memiliki nilai nominal yang tinggi sehingga tidak mudah untuk belanja barang-barang yang bernilai kecil. Disisi lain ada benda modern yang saat ini selalu dibawa oleh manusia -hampir oleh seluruh tingkatan sosial – yaitu hand phone atau mobile phone. Teknologi mobile phone juga semakin maju sehingga internet berkecepatan tinggi sudah atau segera akan bisa diakses oleh pemegang handphone tersebut. Yang namanya mobile phone sekarang bener-bener mobile dan nomornya bisa diperoleh oleh siapa saja dengan harga hanya seharga sepiring nasi. Benar-benar mobile, dan benar-benar untuk semua orang. Yang istimewa dari nomor mobile phone ini adalah dia unik, tidak ada dua nomor telepon yang sama di dunia. Kemudian nomor telepon juga selalu diingat minimal oleh pemiliknya.
Dua hal yang istimewa ini yang kita gunakan sebagai salah satu identity di system M-Dinar. Itu pula mengapa system ini kita beri nama M-Dinar, karena memang dalam banyak hal mencontek teknologi Mobile
M-Dinar intinya adalah sebuah System Pembayaran Berbasis Dinar Emas atau Gold Dinar Payment System. M-Dinar ini menjadi sangat strategis karena insyaallah akan dapat melengkapi implementasi penggunaan Dinar di masyarakat secara pratktis.
Dengan M-Dinar masalah klasik ini dengan mudah teratasi. Peminat-peminat Dinar dapat mulai memiliki account di M-Dinar walaupun dananya baru cukup untuk membeli ¼ Dinar sekalipun. M-Dinar juga bisa memenuhi keinginan para peminat Dinar yang tinggal di daerah/kabupaten yang belum terjangkau layanan paket RPX. Memang, secara fisik Dinar tidak bisa dipegang tapi dengan semakin banyaknya saldo Dinar di account M-Dinar Anda, tidak menutup kemungkinan Dinar akan bisa diterima secara fisik. Juga seandainya ada kekhawatiran apabila menyimpan Dinar di rumah dengan alasan keamanan, M_Dinar juga bisa menjadi alternatif solusi.

Dengan M-Dinar, dua masalah terpecahkan yaitu pertama masyarakat secara luas bisa mulai memiliki Dinar secara bertahap tergantung dari kemampuan masing-masing. Setelah Dinar menjadi bulatan 1 Dinar, 2 Dinar dst. Pemiliknya dapat mengambil fisik Dinar atau tetap dipertahankan di account M-Dinar sampai waktunya dana tersebut dibutuhkan.
Melalui M-Dinar pihak-pihak dapat bertransaksi perdagangan dengan menggunakan Dinar Emas tanpa harus membawa-bawa Dinar nya secara fisik. Pemilik account menyimpan Dinar-nya di pihak yang dapat dipercaya (Trusted Third Party) dan secara otomatis berkurang atau bertambah tergantung dari aktifitas transaksinya.
Transaksi antar pemilik account dapat dilakukan melalui komputer yang terkoneksi internet ataupun mobile phone dengan GPRS atau 3G. Untuk meningkatkan security, setiap transaksi baru akan di eksekusi setelah di re-confirm melalui code atau link yang terkirim via email pemilik account.
Cara ini akan membuat proses pengambilan Dinar seaman mengambil uang di ATM atau bahkan lebih aman. Mengapa ?, karena hanya Anda yang bisa memindahkan account Anda ke Agen. Bagi agen dia juga aman karena hanya mengeluarkan Dinar yang jelas-jelas baru ditambahkan saldonya ke account mereka oleh Anda.
Saldo Dinar yang ada di account M-Dinar akan berada tetap di account Anda. Hanya Anda yang bisa memindahkannya untuk transaksi atau untuk dicairkan. Ketika Anda akan mengambil Dinar Anda secara fisik, kemana Anda akan pergi ? yang paling gampang adalah cari agen-agen GeraiDinar.
Untuk dapat mengambil Dinar Anda dari M-Account, Anda harus terlebih dahulu memindahkan sejumlah Dinar yang Anda akan ambil tersebut ke Account M-Dinar dari agen dimana Anda mengambil Dinar Anda.
Untuk meyakinkan Anda dan Agen yang bisa jadi baru sekali ketemu Anda; Anda bisa pindahkan Dinar Anda langsung didepan Agen ybs. dan si Agen bisa langsung ngecek Saldo tambahan hasil pemindahan/pembayaran Anda tersebut. Atas dasar saldo dari Anda inilah Agen mengeluarkan Dinar Anda. Cara ini akan membuat proses pengambilan Dinar seaman mengambil uang di ATM atau bahkan lebih aman. Mengapa ?, karena hanya Anda yang bisa memindahkan account Anda ke Agen. Bagi agen dia juga aman karena hanya mengeluarkan Dinar yang jelas-jelas baru ditambahkan saldonya ke account mereka oleh Anda.


M-Dinar : Bagaimana Mulai Menggunakannya…

Berikut adalah cara yang sudah bisa dilakukan oleh pengguna konsumen maupun para pedagang (terutama di dunia maya) dengan M-Dinar account-nya.

1) Mendaftar untuk menjadi pemegang account di M-Dinar sungguh mudah; yang Anda perlukan hanya buka situs
www.m-dinar.com kemudian klik menu full-web (atau langsung ke www.m-dinar.com/indo.php). Di sidebar kiri paling bawah ada link ke create account; klik link ini dan Anda akan diminta isi 4 informasi saja yaitu nama anda, user name yang akan anda gunakan, email Anda (harus valid karena akan dikonfirmasi), dan password.
Setelah Anda isi dan klik register, maka tahap awal pendaftaran Anda selesai. Anda diminta untuk mengkonfirmasi pendaftaran Anda melalui inbox pada email yang Anda daftarkan tersebut diatas. Setelah Anda konfirmasi, Anda akan sudah resmi terdaftar sebagai pemegang account M-Dinar – namun Anda belum bisa transaksi dan belum memiliki nomor account.
2) Untuk bisa transaksi Anda harus punya saldo di rekening Anda; pengisian saldo awal dapat dilakukan melalui pembelian Dinar di Gerai Dinar Surabaya seperti membeli Dinar biasa.Pada saat pengisian saldo awal ini, Anda akan diminta nomor HP karena nomor ini yang selalu Anda ingat – nomor HP Anda ini selanjutnya juga akan menjadi nomor account Anda.
3)Setelah mengisi saldo awal, Anda bisa login lagi, kemudian klik Mobile Payment di menu. Maka kali ini tampilan account Anda sudah berubah. Anda sudah memiliki nomor account, dan terlihat adanya saldo di account M-Dinar Anda.
4) Sekarang anda sudah bisa bertransaksi dengan pemegang account M-Dinar lainnya. Untuk transfer ke pihak Mitra, Anda hanya perlu nomor account-nya (yang juga mudah diingat karena nomornya akan sama dengan nomor HP mitra Anda), jumlah yang hendak Anda transfer, dan penjelasan untuk transaksi apa transfer Anda tersebut.
5) Setelah Anda klik transfer; maka akan muncul halaman konfirmasi data, nama pemilik account tujuan transfer Anda, nomor account-nya dan jumlah yang akan Anda transfer. Kalau semua sudah benar, Anda dapat klik tombol konfirmasi.
Kalau ada yang keliru, Anda bisa batalkan di sini.
6) Untuk keamanan Anda, maka Anda akan diminta mengkonfirmasi sekali lagi transaksi ini melalui email Anda yang terdaftar. Anda diberi dua cara untuk mengkonfirmasi, bisa melalui klik link yang ada atau bisa menggunakan kode konfirmasi – 3 – 4 angka yang dikirim melalui email tersebut. Cara konfirmasi pertama dapat dilakukan dengan langsung klik ke link yang dikirim via email; cara kedua dengan kembali ke menu Mobile Payment Anda dan cari transaksi yang masih pending – klik tulisan pending ini dan isikan kode yang dikirim via email tersebut. Bila semua ok, maka satus transaksi akan berubah dari pending ke done. Pada tahap inipun- Anda masih bisa batalkan transaksi kalau Anda anggap ada kekeliruan. Bila Anda sudah konfirm yang terakhir kalinya ini maka baru mitra Anda akan dikirim email otomatis atas pembayaran Anda ini.
Proses tersebut diatas berlaku bila Anda ingin melakukan transfer antar pengguna M-Dinar. Bagaimana bila Anda ingin belanja sesuatu dari merchant yang sudah menerima M-Dinar sebagai alat bayar ? Insya Allah akan saya sampaikan pada tulisan berikutnya
Jadi memiliki account di M-Dinar adalah mudah, menjadi pedagang (merchant) yang bisa menerima pembayaran dengan Dinar di dunia maya juga mudah.
Dengan kemudahan-kemudahan ini dan penyempurnaannya yang akan datang…insyaallah Dinar akan bener-bener hadir dan berfungsi sebagai mana mestinya di dalam kehidupan kita yang nyata….Insyaallah.




14 Februari 2009

Dinar untuk perencanaan Haji, lebih murah, lebih nyaman ...



Ibadah haji dari waktu ke waktu punya tantangannya sendiri, tidak mudah, berat dan mahal.
Bila pada zaman kakek nenek dahulu tantangannya adalah transport yang bisa memakan waktu berbulan-bulan dan ketidak amanan dalam perjalanannya; saat ini transport banyak dan cepat – namun Anda belum tentu bisa melaksanakan ibadah haji pada waktu yang Anda rencanakan.
Kemudahan dan kecepatan transportasi haji ini ternyata menimbulkan masalah baru, yaitu membludaknya umat muslimin dunia yang (ingin) melaksanakan haji setiap tahunnya. Dampaknya bisa diduga, yaitu keterbatasan daya tampung jamaah haji di Mekkah, Arafah, Mina dan juga Madinah.
Karena keterbatasan daya tampung inilah yang menjadikan setiap Negara di jatah (Quota) jumlah orang yang bisa pergi haji setiap tahunnya. Jadi kalu toh Anda berniat pergi haji sekarang, belum tentu Anda memperoleh kesempatan pada bulan haji yang akan datang - bisa jadi kesempatan Anda baru datang 3 – 5 tahun yang akan datang.
Karena kesempatan haji Anda yang mungkin masih beberapa tahun yang Akan datang ini, maka berapa dana yang akan Anda siapkan agar pada waktu kesempatan itu datang – dana Anda benar-benar cukup ? Inilah masalahnya.
Komponen biaya haji yang utama adalah mata uang asing yaitu US$ untuk tiket pesawatnya dan Saudi Riyal untuk biaya hidup selama di sana. Karena uang kita Rupiah, maka perencanaan ibadah haji menggunakan uang Rupiah mempunyai setidaknya dua ketidak pastian – yaitu faktor inflasi dan faktor nilai tukar.
Karena dua faktor inilah maka biaya ibadah haji kita dalam Rupiah memiliki kecenderungan meningkat dari tahun ketahun. Apalagi pada tahun dimana Rupiah mengalamai penurunan nilai yang tajam terhadap US Dollar dan Riyal seperti tahun ini, kenaikan biaya haji dalam Rupiah bisa sangat significant.
Namun Anda tidak perlu kawatir sekarang; berdasarkan statistik 10 tahun terakhir, biaya haji dalam Dinar ternyata terus menerus mengalami penurunan. Bila ONH biasa tahun 2000 sekitar 70 Dinar, maka tahun ini hanya sekitar 21 Dinar saja atau mengalami penurunan rata-rata 12% per tahun.
Apabila trend ini terus berlanjut, Anda bisa pergi haji hanya dengan 10 Dinar saja pada tahun 2015 – atau ONH plus hanya dengan sekitar 20 Dinar saja.
Jadi dengan Dinar - mata uang emas yang daya belinya tidak pernah rusak oleh inflasi maupun faktor nilai tukar, perencanaan haji Anda menjadi jauh lebih aman.
Ambil contoh misalnya kalau Anda mau mulai serius merencakan haji Anda dalam rentang 5 tahun yang akan datang, maka relatif aman bila untuk ONH biasa Anda cadangkan 20 Dinar saja. Artinya kalau Anda tabung 1 Dinar per bulan saja, insyaallah nggak sampai 2 tahun dana untuk membayar ONH sudah akan cukup.
Sangat bisa jadi 20 Dinar yang Anda kumpulkan tersebut pada waktunya lebih dari cukup untuk membayar ONH biasa – bila kesempatan datang 3 – 6 tahun yang akan datang. Dalam hal ini Anda bisa meng-upgrade ONH Anda menjadi ONH plus.
Jadi bila Anda rencanakan ibadah haji Anda dengan Dinar; selain kecukupan dana lebih terjamin, juga sangat berpeluang Anda dapat meng-upgrade perjalanan haji Anda dengan yang lebih nyaman ONH plus.
Insyaallah kami akan mulai bicara intensif dengan para penyelenggara perjalanan haji ini – khususnya ONH plus, untuk mulai menawarkan kerjasama perencanaan haji dengan berbasis Dinar.
Mudah-mudahan Allah memudahkan rencana ini.

Harga Emas yang terus menguat terhadap seluruh mata uang kertas ..


Akhir tahun lalu saya menyajikan prediksi harga emas yang dibuat oleh Citi Group, dan juga prediksi saya sendiri dua minggu kemudian.

Kali ini saya sajikan prediksi harga emas oleh Merill Lynch pemain utama dunia dibidang corporate finance dan investment banking. Merril Lynch memperkirakan bahwa dalam 12 -15 bulan kedepan harga emas dunia akan mencapai US$ 1,500,-/oz atau naik sekitar 67 % dari harga sekarang.
Estimasi Merrill Lynch yang tidak jauh dari estimasi saya ini didasari oleh ketakutan pasar akan terus menurunnya daya beli US Dollar – yang menurut mereka akan berujung pada kenyataan – bahwa daya beli US$ (dan juga mata uang kerttas lainnya) memang bener-bener menurun.

Masih menurut Merril Lynch kenaikan ini akan bertahap, dari harga sekarang dikisaran US$ 913/oz akan naik menjadi US$ 1,100/oz pada kwartal ini, kemudian menjadi US$ 1,150/oz kwartal depan dan akan terus beranjak mencapai US$ 1,500/oz kwartal pertama atau kedua tahun depan.
Yang menarik adalah, kenaikan harga emas kali ini terjadi ditengah menguatnya US$ terhadap berbagai mata uang kuat dunia. Artinya apa ini semua ?, bila dengan mata uang yang paling kuat di dunia saat ini saja (US$) harga emas terus menanjak – terhadap mata uang lain yang lebih lemah tentu harga emas lebih tinggi lagi kenaikanya.
Kita sudah saksikan di Indonesia, harga emas (dan tentu harga Dinar) mencapai titik tertinggi pekan lalu. Di belahan dunia lain-pun demikian. Terhadap mata uang kuat Inggris, harga emas juga mencapai titik tertingginya pekan lalu – lihat illustrasi pada grafik di atas. Grafik yang sama dengan grafik tersebut juga akan kita jumpai pada Euro, Swiss Franc dan Dollar Australlia.
Harga emas yang terus menguat terhadap seluruh mata uang kertas ini terus terang menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi saya; saya khawatir prediksi John Naisbitt bahwa orang akan meninggalkan mata uang nasional menuju mata uang privat (benda-benda riil yang memiliki nilai intrinsik) – terjadi lebih cepat dari yang diperkirakannya.
Bila hal ini terjadi lebih cepat, sedangkan tangan-tangan umat Islam belum banyak berbuat unttuk menyiapkan system pengganti dari systtem keuangan ribawi...maka bisa jadi belum terpenuhi syarat yang disebutkan disurat Al Hasyr ayat 2 : “...mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan.”
Artinya apa ? kalau tangan-tangan kita belum siap berbuat - bisa jadi system yang menggantikan uang kertas bukan system Dinar yang adil – tetapi entah system dhalim apa lagi yang akan muncul. Na'udzubillahi min dzalik

10 Februari 2009

Bukti Stabilitas Daya Beli Dinar dan Dirham dari Al Qur'an dan Al Hadits


PDF Print E-mail


Mungkin Anda bertanya apakah ada uang atau unit of account di zaman ini yang tidak terpengaruh oleh inflasi ?, jawabnya ada yaitu mata uang yang memiliki nilai intrinsik yang sama dengan nilai nominalnya yaitu mata uang yang berupa emas dan perak atau dalam khasanah Islam disebut sebagai Dinar dan Dirham.


Mungkin pertanyaan Anda selanjutnya adalah apa benar emas dan perak atau Dinar dan Dirham tidak terpengaruh oleh inflasi atau daya belinya memang tetap sepanjang zaman ?, untuk menjawab pertanyaan ini diperlukan uraian yang agak panjang sebagi berikut :

Beberapa bukti sejarah yang sangat bisa diandalkan karena diungkapkan dalam al-Qur’an dan Hadits dapat kita pakai untuk menguatkan teori bahwa harga emas (Dinar) dan perak (Dirham) yang tetap, sedangkan mata uang lain yang tidak memiliki nilai intrinsik terus mengalami penurunan daya beli (terjadi inflasi).

Dalam Al-Qur'an yang agung, Allah berfirman :"Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: ”Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini?)”. Mereka menjawab: “Kita tinggal (di sini) sehari atau setengah hari”. Berkata (yang lain lagi): “Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu tinggal (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seseorang pun". (Al-Kahf 019)
Di ayat tersebut diatas diungkapkan bahwa mereka meminta salah satu rekannya untuk membeli makanan di kota dengan uang peraknya. Tidak dijelaskan jumlahnya, tetapi yang jelas uang perak. Kalau kita asumsikan para pemuda tersebut membawa 2-3 keping uang perak saja, maka ini konversinya ke nilai Rupiah sekarang akan berkisar Rp 100,000. Dengan uang perak yang sama sekarang (1 Dirham sekarang sekitar Rp 35,356) kita dapat membeli makanan untuk beberapa orang. Jadi setelah lebih kurang 14 abad, daya beli uang perak relatif sama. Coba bandingkan dengan Rupiah, tahun 70-an akhir saya bisa makan satu bulan dengan uang Rp 10,000,-. Apakah sekarang ada anak yang bisa makan satu bulan dengan uang hanya Rp 10,000 ? jawabannya tentu tidak. Jadi hanya dalam tempo kurang dari 30 tahun saja uang kertas kita sudah amat sangat jauh perbedaan nilai atau kemampuan daya belinya.

Mengenai daya beli uang emas Dinar dapat kita lihat dari Hadits berikut :

”Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Syahib bin Gharqadah menceritakan kepada kami, ia berkata : saya mendengar penduduk bercerita tentang ’Urwah, bahwa Nabi S.A.W memberikan uang satu Dinar kepadanya agar dibelikan seekor kambing untuk beliau; lalu dengan uang tersebut ia membeli dua ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan harga satu Dinar. Ia pulang membawa satu Dinar dan satu ekor kambing. Nabi S.A.W. mendoakannya dengan keberkatan dalam jual belinya. Seandainya ‘Urwah membeli debupun, ia pasti beruntung” (H.R.Bukhari)

Dari hadits tersebut kita bisa tahu bahwa harga pasaran kambing yang wajar di zaman Rasulullah, SAW adalah satu Dinar. Kesimpulan ini diambil dari fakta bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang sangat adil, tentu beliau tidak akan menyuruh ‘Urwah membeli kambing dengan uang yang kurang atau berlebihan. Fakta kedua adalah ketika ‘Urwah menjual salah satu kambing yang dibelinya, ia pun menjual dengan harga satu Dinar. Memang sebelumnya ‘Urwah berhasil membeli dua kambing dengan harga satu Dinar, ini karena kepandaian beliau berdagang sehingga ia dalam hadits tersebut didoakan secara khusus oleh Rasulullah, SAW. Diriwayat lain ada yang mengungkapkan harga kambing sampai 2 Dinar, hal ini mungkin-mungkin saja karena di pasar kambing manapun selalu ada kambing yang kecil, sedang dan besar. Nah kalau kita anggap harga kambing yang sedang adalah satu Dinar, yang kecil setengah Dinar dan yang besar dua Dinar pada zaman Rasulullah SAW maka sekarangpun dengan ½ sampai 2 Dinar (1 Dinar pada saat saya menulis artikel ini = Rp 1,425,980 kita bisa membeli kambing dimanapun di seluruh dunia – artinya setelah lebih dari 14 abad daya beli Dinar tetap.

Hanya ada satu penantang US Dollar : Emas (Dinar)


PDF Print E-mail


dollar -penantang

Sebagai akibat dari resesi skala gobal, tidak ada negara yang menginginkan mata uangnya terapresiasi. Alternative bagi US Dollar tahun 2009 bukanlah mata uang negara lain, tetapi ‘mata uang kuno’ yaitu emas. Logam Mulia dapat muncul sebagai hedge atas kecurigaan investor terhadap perilaku bank sentral dan ketakutan akan inflasi…”. David Hales dalam tulisannya tanggal 5 Januari lalu di Financial Times.

Ini bukan kali pertama saya menemukan penulis barat yang objektif tentang mata uang. Pemikir-pemikir di Gold Anti Trust Action Committee (GATA) sudah lama mengungkapkan pandangannya yang senada, Ter-wacanakan-nya Bretton Wood II oleh para pemimpin dunia G-20 juga tidak terlepas dari pengakuan bahwa sebenarnya emas-lah uang yang sejati itu.

Berbeda dengan kita yang meyakini uang yang sejati (timbangan yang adil) hanyalah emas dan perak berdasarkan keyakinan agama kita, David Hales berkesimpulan bahwa pengganti US Dollars hanyalah emas berdasarkan kondisi financial global terkini, sebagaima antara lain terungkap dalam beberapa realita berikut:

· Seluruh pemain ekonomi dunia tergelincir dalam resesi. Real GDP di Amerika dan di Eropa akan mencapai minus 1.5%, dan Jepang akan lebih buruk lagi dan bisa mencapai minus 2.5%.

· Response dari negara-negara Eropa (yang sebenarnya memiliki calon kuat mata uang pengganti US$ yaitu Euro), jauh lebih lamban dari respon Amerika dalam bentuk berbagai stimulus ekonomi. Jadi mata uangnya juga tidak bisa diharapkan.

· China yang terpukul oleh krisis ini, diperkirakan tidak akan intervensi pasar untuk menaikkan nilai tukar mata uangnya. Pertama karena cadangan devisa mereka mulai menurun, kedua menaikkan nilai tukar mata uang akan menurunkan daya saing ekspornya yang saat inipun sudah terganggu.

· Mata uang Jepang yang saat masih kuat kedepannya akan cenderung ditekan oleh pemerintahnya sendiri dengan alasan yang sama yaitu karena penurunan ekspor dan penurunan kapasitas produksi.

· Lalu lintas perdagangan dunia akan turun karena negara-negara pengimpor besar mengalami resesi. Tidak hanya Eropa, Amerika dan Jepang, tetapi juga yang tidak kalah buruk adalah Korea Selatan, Taiwan dan Cina.

Amerika tetap boleh bangga memiliki mata uang yang terkuat diantara mata uang-mata uang lain yang lemah. Namun ini hanya terjadi selama penantangnya yang sesungguhnya – yaitu emas/Dinar – belum muncul. Tidak heran mengapa pemerintah mereka selalu memusuhi emas, sampai-sampai warga mereka sendiri yang menyadari bahwa mereka terdhalimi oleh pemerintahnya – mendirikan berbagai organisasi untuk melawannya seperti GATA, FAME (Foundation of Advance Monetary Education) dlsb.

Bagi kita umat Islam; kepada kita sudah dikabarkan tentang kehancuran mereka ini – namun apakah kita yang akan menggantikannya ? tergantung kemauan kita untuk mulai bekerja untuk ini.

“Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli Kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran kali yang pertama. Kamu tiada menyangka, bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah mencampakkan ketakutan ke dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan.” (QS 59 :2)

Jadi Allah telah menghancurkan (ekonomi) mereka dengan tangan-tangan mereka sendiri, yang diperlukan sekarang adalah munculnya tangan-tangan kaum mukminin untuk menggantikannya. Kalau tangan-tangan kaum mukminin tidak juga segera muncul, maka yang akan muncul bisa jadi kedhaliman lain dalam bentuknya yang baru. Wallahu A’lam

Tahun 2009, Insya Allah Dinar tetap unggul


PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal

dinar 08

Tahun 2008 adalah tahun haru biru pasar finansial global yang tentu juga berdampak serius pada pasar Indonesia. Kemarin saya baca di Kompas (31/12) pesan Ibu Menteri Keuangan RI agar tidak menyesali apa yang terjadi di pasar modal di Indonesia sepanjang 2008.

Pesan tersebut penting karena Ibu Menteri tentu ingin menyemangati pasar modal yang mengalami keterpurukan luar biasa. Berdasarkan data harian tersebut IHSG akhir 2008 telah anjlog 51.4% dibandingkan dengan IHSG tahun sebelumnya.

Sementara itu data inflasi (year on year) yang saya akses melalui situs B.I. pagi ini masih menunjukkan posisi inflasi per November 2008 sebesar 11.68% dari yang semula ditargetkan hanya 5%.

Di sisi lain Dinar 2008 di GeraiDinar.Com ditutup pada harga Rp 1,345,680/Dinar atau mengalami kenaikan sekitar 23% dibandingkan dengan penutupan akhir tahun lalu yang berada pada angka Rp 1,090,100/Dinar.

Apa makna ini semua bagi investasi dan proteksi nilai atas kekayaan Anda ?.

Jelas bahwa Dinar emas kembali mengukuhkan keunggulannya ditengah krisis finansial global yang saat ini masih berlangsung, dan belum jelas akan sampai kemana krisis ini membawa kita.

Kita bisa bandingkan dengan mudah melalui contoh berikut : seandainya kita punya uang Rp 3.3 juta untuk investasi akhir tahun lalu; lalu kita bagi tiga uang tersebut masing masing Rp 1,100,000 dan diinvestasikan di saham, deposito dan Dinar, mka menjadi berapa uang kita sekarang ?.

Yang di saham, uang kita akan tinggal Rp 534,600. Yang di deposito menjadi Rp 1,177,000 (asumsi bagi hasil bersih 7%) dan yang dibelikan Dinar menjadi Rp 1,345,680.

Contoh diatas menujukkan bahwa investasi kita di saham paling tinggi risikonya, sedangkan di deposito cukup aman tetapi hasilnya jelas tidak dapat mengimbangi inflasi. Dinar selain aman juga jelas dapat mengungguli inflasi.

Apakah naiknya harga Dinar dalam Rupiah hanya karena faktor penurunan nilai Rupiah ?. Sebagiannya memang demikian, dan inilah fungsi proteksi nilai itu. Dikala daya beli Rupiah menurun, Dinar atau emas otomatis menyesuaikan nilainya terhadap Rupiah sehingga Dinar tidak pernah kehilangan daya belinya.

Tetapi tidak juga hanya terhadap Rupiah; bahkan terhadap US$ yang mengalami penguatan terhadap mata uang kertas lainnya secara luar biasa sepanjang tahun 2008 –pun Dinar tetap lebih unggul. Pada akhir tahun 2007 nilai tukar Dinar terhadap US$ adalah US$ 117/Dinar, akhir 2008 nilai tukar tersebut menjadi US$ 122/Dinar atau masih mengalami kenaikan sebesar 4%.

gold

Dari data harga emas dunia sepanjang tahun 2008, dan nilai tukar US$ terhadap mata uang lain (dalam hal ini Rupiah) seperti yang saya sajikan di grafik disamping kita bisa baca polanya yang cukup jelas. Harga emas bergerak berlawanan dengan nilai tukar US$. Pada saat nilai tukar US$ naik, harga emas turun dan sebaliknya.

Koefisien korelasi keduanya berada pada angka sekitar minus 0.65; artinya jauh lebih sering gerak berlawanan arah ini terjadi dibandingkan dengan gerak yang searah.

Pemahaman atas pola ini akan dapat membantu kita memperkirakan apa yang akan terjadi di tahun 2009.

Pada tulisan saya pekan lalu tentang permainan uang kertas, saya sudah sajikan grafik supply uang M1, M2 dan M3 untuk US$. M1 yang naik drastis untuk sementara belum berdampak pada inflasi yang serius karena M3-nya masih menurun.

M3 menurun karena pinjaman antar bank dan sejenisnya macet yang berdampak pada macetnya industri dan gelombang pemutusan hubungan kerja. System keuangan ribawi mengandalkan proses money creation ini untuk mambangun likuiditas.

Singkatnya untuk mendorong ekonomi berputar, M3 akan segera dipompa naik kembali – yang akan berdampak pada penurunan nilai tukar US$ terhadap mata uang lain. Berdasarkan grafik diatas, kalau US$ turun – emas naik, maka inilah yang insyaallah akan terjadi di tahun 2009 ini.

Ada banyak analis yang tidak sepaham dengan analisa saya ini tentu, dan ini wajar saja – namanya juga analisa hasilnya tidak harus sama.

Namun yang ingin saya komentari adalah pendapat analis yang menyatakan bahwa, tahun 2009 ini ketika ekonomi mulai pulih dan bursa saham kembali bergairah – maka dana investasi akan kembali mengalir menuju bursa saham dan mengurangi dana yang diinvestasikan ke emas – dampaknya harga emas akan turun.

Meskipun analisa tersebut mungkin juga benar, tetapi pendapat saya sendiri tetap sebaliknya. Mengapa ?.

Perusahaan-perusahaan yang tahun 2008 terpukul krisis, baru akan menyampaikan laporan tahunannya ke publik pada kwartal 1 tahun 2009. Karena selama krisis dapat diduga laporan keuangan perusahaan-perusahaan ini akan lebih banyak buruknya dari pada baiknya, maka setelah para investor melihat laporan-laporan keuangan tersebut daya tarik untuk investasi di bursa saham akan menurun – bukan menaik.

Kalau kinerja perusahaan-perusaahaan publik ini tidak segera membaik di tahun 2009 ini ( dan kemungkinan membaik ini juga kecil karena krisis finansial belum akan segera sembuh), maka dengan apa bursa saham akan menarik investor balik ke saham ? Saya tidak melihat jawaban yang mudah untuk ini.

Selama ini memang banyak faktor lain – di luar faktor fundamental kinerja perusahaan - yang dapat mendorong investor berburu saham. Namun setelah apa yang terjadi di tahun 2008 lalu dimana IHSG anjlog 51.4% dan kurang lebih demikian pula index-index bursa saham dunia, maka para investor akan lebih cerdas kedepan.

Prediksi Harga Emas di Tahun 2009


PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal

fibonacci 2009

Awal bulan ini saya menulis tentang prediksi harga emas tahun depan oleh Citigroup , tulisan seperti ini rupanya yang diminati pembaca sehingga prediksi tersebut hari-hari ini menduduki peringkat teratas di artikel popular situs ini.

Lantas yang sering sekali orang bertanya pada saya adalah bagaimana prediksi saya sendiri untuk harga emas tahun depan ?. Jujur saya lebih suka mengelak pertanyaan semacam ini karena saya bener-bener tidak tahu masalah ilmu masa depan ini, bagi saya hanya Allah-lah yang tahu apa yang akan terjadi.

Hanya untuk sekedar belajar memahami trend statistik dan seluruh fenomena krisis finansial yang ada, sebatas ilmu manusia tentang statistik saya sendiri memandang prediksi harga emas oleh Citigroup untuk tahun depan yang bisa mencapai US$ 2,000 troy oz tersebut agak ketinggian.

Kalau sampai sekitar US$ 1,630-an per troy oz maka ini lebih memungkinkan menurut saya.

Mengapa demikian ?, berikut argumen saya :

Saya berusaha konsisten dengan teori kehancuran mata uang kertas mengikuti Deret Fibonacci yang saya tulis akhir tahun lalu.

Berdasarkan teori Deret Fibonacci ini, maka harga emas tidak akan ujug-ujug menjadi US$ 2000/ troy oz, melainkan akan melalui puncak angka di kisaran US$ 1,630-an dahulu, turun lagi – baru naik kembali ke angka di kisaran US$ 2,600-an dst….

Mengapa angka US$ 1630-an (atau tepatnya angka US$ 1,636) yang saya pilih ?. Karena angka tertinggi sebelumnya yang sudah terjadi adalah angka US$ 1,011/troy oz yang terjadi pada tanggal 17 Maret 2008 lalu. Bilangan Fibonacci 1.618 dikalikan US$ 1,011/troy oz jadinya US$ 1,636/troy oz.

Tetapi kapan ini terjadi ? Wallahu A’lam, berdasararkan rentang Fibonacci 1 yang hanya 8 bulan, maka Fibonacci 2 bisa jadi dalam waktu dekat…sekali lagi hanya Allah yang tahu ilmu masa depan ini, saya sekedar berusaha memahami fenomena yang sedang terjadi.

Analisa kwantitatif semacam ini tentu tidak afdhol bila tidak didukung analisa kwalitatif, maka berikut argumen kwalitatif saya untuk menjelaskan bahwa mengapa US$ (dan uang kertas lainnya) akan cenderung memburuk - yang berarti semua benda riil terutama emas akan naik harganya tahun depan :

· Secara umum harga emas dunia dalam US$ bergerak berlawanan arah dengan kekuatan mata uang US$ (dalam Rupiah bisa saja arah gerakannya berlainan tergantung lagi di Quadrant mana harga emas tersebut – lihat penjelasan saya di Mengenal Gold Dinar Quadrant). Saat ini US$ lagi relatif perkasa dengan US$ Index yang mencapai 84, Emas lagi lemah pada harga US$ 822/troy oz. Bisa dibayangkan kalau US$ memburuk misalnya menjadi 71 seperti yang sempat terjadi kwartal pertama tahun ini – maka dengan relatif mudah harga emas akan melejit dua kalinya atau bahkan lebih yang berarti akan mencapai US$ 1600-an.

· Trend melemahnya US$ sudah mulai terasa beberapa pekan terakhir, setelah sempat menyentuh angka 88 kini melemah ke angka dibawah 84. Anda dapat mengikuti pergerakan US$ index setiap saat di dashboard situs ini.

· Melemahnya US$ ini tidak lepas dari realita bahwa Amerika adalah negara pengutang terbesar saat ini, dan pemerintahan yang sekarang membuat blunder dengan hutang yang tidak akan bisa dibayar sampai bergenerasi yang akan datang.

· Bayangkan saja, sejak berdirinya negeri itu selama lebih dari 240 tahun ‘hanya’ membuat akumulasi hutang sebesar US$ 9 trilyun; tetapi beberapa bulan selama krisis finansial global tahun ini saja pemerintah yang sekarang telah berhutang atau membuat komintmen berhutang untuk berbagai program bailout sebesar US$ 8.5 trilyun !.

· Kalau Anda mau meminjamkan uang ke seseorang dan Anda tahu seseorang tersebut sudah kegedean hutangnya dibandingkan kemampuannya membayar - masih kah akan Anda hutangi lagi dia ?. Ini yang akan terjadi dengan ekonomi Amerika, cepat atau lambat pemberi pinjaman akan menghentikan keran pinjamannya – dan kalau ini terjadi berarti malapetaka bagi US$.

Saya bisa saja keliru dalam membuat prediksi ini, tetapi yang jelas saya lebih percaya pada emas dibandingkan US$ ataupun berbagai mata uang kertas lainnya – terutama dalam krisis yang seperti sumur tanpa dasar ini. Wallhu A’lam.


09 Februari 2009

Belajar dari Rupiah, Dollar dan Emas dalam 4 Dasawarsa ..


PDF Print E-mail


Kali ini saya ingin meresponse secara umum, pendapat-pendapat yang masih beranggapan bahwa US$ lebih baik dari pada emas atau Dinar. Untuk saat yang pendek seperti yang kita alami beberapa minggu terakhir, bisa saja ini terjadi – tetapi jelas tidak demikian apabila kita bandingkan dalam rentang waktu yang cukup panjang.

Gold 40 yerasPerhatikan grafik disamping yang datanya saya ambilkan dari dua sumber yaitu Kitco dan Pacific Exchange Rate Services. Grafik tersebut menunjukkan nilai tukar US$ terhadap Rupiah dibandingkan dengan harga emas per gram juga dalam Rupiah selama rentang waktu 40 tahun terakhir yaitu tahun 1968-2008.

Kita mulai tahun 1968; saat itu nilai tukar US$ terhadap Rupiah adalah Rp 296/US$ dan harga emas berada pada angka Rp 369/gram. Apa yang terjadi 10 tahun kemudian yaitu tahun 1978 ?. Nilai tukar US$ menjadi Rp 442/US$ dan emas menjadi Rp2,746/gr. Artinya selama rentang waktu 10 tahun 1968-1978; Dollar mengalami kenaikan 49 % terhadap Rupiah; sementara emas pada rentang waktu yang sama naik sebesar 645%.

Keunggulan emas yang menyolok terhadap US$ juga terjadi pada 10 dasawarsa berikut-berikutnya. Hanya sekali terjadi US$ lebih baik dari emas kenaikannya dalam Rupiah yaitu pada rentang waktu 1988-1998; inipun hanya karena anomali 1 tahun yaitu 1998 (lihat grafik ) – bukan suatu kecenderungan atau trend dalam dasawarsa tersebut.

Keunggulan yang jauh lebih menyolok lagi kalau kita rentangkan 40 tahun sekaligus. Nilai tukar US$ saat ini yang berada pada kisaran Rp 11,150 ,- ‘hanya’ mengalami kenaikan 3,663 % dibandingkan Dollar 40 tahun silam. Coba bandingkan dengan harga emas yang sekarang, pada kisaran harga Rp 266,477/gram – emas telah mengalami kenaikan sebesar 72,202 % terhadap harga emas dalam Rupiah empat puluh tahun silam.!

Sebenarnya bukan emasnya yang mengalami kenaikan harga luar biasa; tetapi Rupiah dan Dollar-nyalah yang memang tidak bisa diandalkan dalam rentang waktu yang panjang. Inilah sebabnya uang dalam Islam adalah benda riil yang memiliki nilai riil seperti emas (Dinar), dan perak (Dirham).


Banyak lagi sebenarnya pelajaran yang bisa diambil dari grafik diatas; misalnya kecenderungan adanya koreksi yang tajam terhadap daya beli Rupiah (dan juga Dollar) di setiap dasawarsa.

Pada dasawarsa 70-an, terjadi di tahun 1979 ketika Rupiah didevaluasi lebih dari 40 % dari Rp 442/US$ menjadi Rp 623/US$. Pada dasawarsa 80-an terjadi pada tahun 1984, ketika Rupiah di devaluasi lagi 13% dari Rp 909/US$ menjadi Rp 1,026/US$.

Paling parah kita tahu semua yaitu dasawarsa 90-an; tepatnya 1998 ketika Rupiah terdevaluasi sekitar 70% dari nilai tahun sebelumnya yaitu dari Rp 2,909/US$ (2007) menjadi Rp 10,014/US$ (2008).

Untuk dasarawsa 2000-an; kita dapat melihat tahun ini Rupiah telah mengalami penurunan nilai sekitar 19% dibandingkan dengan rupiah tahun lalu – yaitu dari Rp 9,349/US$ (2007) menjadi Rp 11.150/US$ (2008). Dasawarsa ini masih akan berlangsung 2 tahun lebih; mudah-mudahan dasawarsa ini tidak semakin memburuk.

Disclaimer

Meskipun seluruh tulisan dan analisa di blog ini adalah produk dari kajian yang hati-hati dan dari sumber-sumber yang umumnya dipercaya di dunia bisnis, pasar modal dan pasar uang; kami tidak bertanggung jawab atas kerugian dalam bentuk apapun yang ditimbulkan oleh penggunaan analisa dan tulisan di blog ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menjadi tanggung jawab pembaca sendiri untuk melakukan kajian yang diperlukan dari sumber blog ini maupun sumber-sumber lainnya, sebelum mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan investasi emas, Dinar maupun investasi lainnya.