Meskipun belum dipastikan jumlah dan waktunya, Quantitative Easing (QE) tahap III sudah diindikasikan oleh chairman-nya the Fed
akhir pekan lalu. Dua QE terdahulu yaitu tahun 2008 dan 2010 memang
terbukti sangat efektif mendongkrak harga emas dunia untuk melejit ke
tingkat harga sekarang yang sudah lebih dari dua kali lipat dibandingkan
dengan masa-masa sebelum dunia mengenal QE.
Hanya
saja ada satu faktor lagi yang dominan yang bisa mempengaruhi harga
emas dunia yang kini ada – yang tidak ada pada tahun 2008 atau 2010,
yaitu faktor krisis Eropa. Krisis Eropa yang meluas sejak setahun
terakhir telah ‘menyamarkan’ permasalahan yang dihadapi di Amerika.
Kinerja
ekonomi Amerika yang belum juga berkilau meskipun sudah dua kali dipacu
dengan QE I dan QE II, tersembunyikan oleh menguatnya Dollar yang
diburu orang yang meninggalkan Euro karena kekawatiran akan krisis yang
melanda di wilayah itu.
Pekan ini European Central Bank (ECB) akan mengumumkan langkah-langkahnya untuk penyelamatan krisis di kawasan itu. Bila pasar merasa comfortable
dengan upaya yang akan dilakukannya, maka Euro akan kembali menguat –
Dollar akan nampak wajah aslinya dan emas akan mendapat satu lagi daya
dorong untuk naik ke atas.
Sebaliknya,
bila pasar tidak merasa langkah yang ditempuh ECB akan efektif – Euro
akan tetap lemah dan orang akan tetap berburu Dollar. Dollar akan tetap
relatif perkasa dibandingkan pesaing-pesaingnya, dampak dari QE III
untuk sementara mungkin akan teredam dan harga emas bisa ber-hibernate dalam waktu yang lebih panjang.
Either way
berspekulasi dengan fluktuasi harga emas dalam jangka pendek tetap
tidak kita anjurkan, tetapi memproteksi hasil jerih payah Anda dari
penurunan nilai yang tidak terhindarkan ketika mata uang dunia menyusut
terus daya belinya – memang sebaiknya dilakukan dengan fokus jangka
panjang. Wa Allahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini