Pergerakan Harga Dinar 24 Jam

Dinar dan Dirham

Dinar dan Dirham
Dinar adalah koin yang terbuat dari emas dengan kadar 22 karat (91,7 %) dan berat 4,25 gram. Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak Murni dengan berat 2,975 gram. Khamsah Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak murni dengan berat 14,875 gram. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang, Tbk, dan oleh Perum PERURI ( Percetakan Uang Republik Indonesia) disertai Sertifikat setiap kepingnya.

17 Januari 2012

2012, tahun emas investasi perak


Logam mulia apa, diluar Palladium dan Platinum, yang seiring – sejalan kenaikannya dengan emas, bahkan mengalahkannya di 2009 – 2010? Logam apa yang dikonsumsi massal oleh industri sekaligus disimpan secara retail oleh investor perorangan? Apa komoditas yang sama populernya dengan emas di pasar komoditas internasional tapi tak terlalu jadi perhatian di Indonesia? Logam mulia apa yang berpotensi meledak di tahun ini dan tahun mendatang, dan sudah terlihat makin kuat gejalanya bertahun terakhir? Untuk semua pertanyaan di atas, perak jawabannya.

Perak memang sama bernilai seperti kakaknya, emas, dengan exchange rate yang lebih rendah. Lebih terjangkau untuk investor dengan dana sedang, tapi dengan tingkat hasil setingkat emas. Bob Quartermain, CEO Silver Standard Inc mengistilahi perak : It is often viewed as gold substitute or “poor man’s gold”. Pada masa imperium Romawi, Persia yang sejaman menggunakan perak sebagai koin tukar-menukar barang dengan gambar Kisra di salah satu sisinya. Dinarium (emas) dikenal di Romawi, Dirham (perak) digunakan di Persia. Kekhalifahan Islam kemudian menstandarisasinya serta menggunakannya secara bersama sebagai alat bayar yang sah (juga sebagai simpanan pribadi masyarakat Islam) hingga berakhir awal abad ini. Di Eropa dan Amerika, alat simpan harta berupa perak ini hingga kini masih popular dalam bentuk koin dan batangan. Hampir setiap negara Eropa, juga Australia, Selandia Baru, Amerika dan Kanada memiliki brand untuk koin perak yang mereka keluarkan. Kondisi sebaliknya terjadi di masyarakat timur yang notabene mewarisi peradaban Islam, perak (juga emas) sangat terlupakan.

Banyak fakta lain yang menarik, dan analis percaya akan terulang dalam waktu yang dekat, setidaknya mendorong minat investasi perak akan membesar dalam waktu dekat. Minat yang membesar akan mendorong pelipatgandaan nilai komoditas.

- Mungkin tak banyak yang mengamati, tapi kenaikan perak secara rata-rata 3 tahun terakhir jauh lebih tinggi dibanding emas. Secara berturut-turut mulai 2009 kenaikan perak 57% (emas 31%), 2010 kenaikan perak 65% (emas 24%) dan 2011 kenaikan perak 7% (emas 22%). Dilihat dalam tiga tahun, perak secara rata-rata telah naik 43%, sementara emas 26%

- Pada 1979 – 1980, kita perlu 17 troy ounce perak untuk mendapatkan 1 troy ounce emas. Artinya rasio emas terhadap perak adalah 1 : 17. Pada kuartal 1 – 2011 rasionya 1 : 55. Sekarang makin menipis dan akan terus mendekat

- Dalam satuan mata uang Dinar dan Dirham, standar jaman Umar ibn Khattab adalah 1 Dirham ada di kisaran 1/10 – 1/12 Dinar. Dirham adalah perak 2,975 gram dan Dinar adalah emas 4,25 gram. Untuk waktu yang sangat lama, hingga tahun 1500 Masehi, standar ini dijadikan standar bank-bank di UK. Pada 2009, 1 Dirham = 1/49 Dinar. Pada 2010, 1 Dirham – 1/26 Dinar. Angka ini makin mengecil untuk kemudian menemukan rasio normalnya kembali

- Perpindahan kapital dari barat ke timur. 12% penduduk dunia di Eropa dan Amerika sekarang harus menerima kenyataan bahwa 88% pengendali pasar dunia, termasuk gerakan investor individual ada di Asia dan belahan timur lainnya. Investor dengan ledakan pendapatan di China, India dan Indonesia membelanjakan dana menganggurnya jauh lebih banyak logam mulia dibanding yang dilakukan masyarakat Eropa dijadikan satu. Dan, investor timur punya kecenderungan membeli di harga berapapun, yang artinya mendorong permintaan makin tinggi atas perak, emas dan logam hakiki lainnya. Bagi investor timur, logam mulia adalah pilihan pengganti investasi di sektor keuangan yang labil.


Saat ini perak belum mendapat perhatian serius investor Indonesia. Bagi investor jeli, ini saatnya masuk. Inilah tahun dimana perak akan makin secemerlang emas.


Oleh : Endy J Kurniawan

1 komentar:

silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini

Disclaimer

Meskipun seluruh tulisan dan analisa di blog ini adalah produk dari kajian yang hati-hati dan dari sumber-sumber yang umumnya dipercaya di dunia bisnis, pasar modal dan pasar uang; kami tidak bertanggung jawab atas kerugian dalam bentuk apapun yang ditimbulkan oleh penggunaan analisa dan tulisan di blog ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menjadi tanggung jawab pembaca sendiri untuk melakukan kajian yang diperlukan dari sumber blog ini maupun sumber-sumber lainnya, sebelum mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan investasi emas, Dinar maupun investasi lainnya.