Oleh : Ahmad Ghozali
Kapan saat terbaik (golden time) untuk membeli emas? Pertanyaan ini seringkali diajukan ketika saya menyampaikan kondisi terkini dari harga emas. Tapi lucunya, saat harga naik banyak yang tidak membeli dengan alasan khawatir harganya sudah terlalu mahal. Dan saat harga sedang turun, banyak juga yang tidak mau membeli dengan alasan karena khawatir harganya akan terus turun.
Kapan saat terbaik (golden time) untuk membeli emas? Pertanyaan ini seringkali diajukan ketika saya menyampaikan kondisi terkini dari harga emas. Tapi lucunya, saat harga naik banyak yang tidak membeli dengan alasan khawatir harganya sudah terlalu mahal. Dan saat harga sedang turun, banyak juga yang tidak mau membeli dengan alasan karena khawatir harganya akan terus turun.
Untuk mereka yang beralasan seperti itu, saya rasa memang bukan masalah harga, tapi memang belum siap untuk menginvestasikan dananya dalam bentuk emas. Belum siap dalam arti belum siap menerima risiko, atau memang belum ada rencana pembelian emas dalam rencana keuangannya.
Tapi bagaimana jika memang sudah memiliki dana untuk membeli emas, hanya saja masih ragu dengan harga yang terus berubah hampir setiap hari? Kapankah saat yang tepat untuk membeli emas?
Seoarang kawan saya mengatakan bahwa jika investasinya bertujuan jangka panjang, maka saat yang terbaik untuk membeli emas adalah sekarang juga, kapanpun pertanyaan itu ditanyakan. Kenapa? Karena dalam jangka panjang (lebih dari 1 tahun) harga emas bisa dikatakan hampir selalu naik. Walaupun dalam hitungan hari atau minggu atau bulan mungkin harga akan naik turun, tapi dalam waktu 1 tahun harga hampir selalu naik.
Dapat saya tambahkan juga bahwa risiko menunda akan lebih besar daripada risiko khawatir membeli di harga yang terlalu tinggi. Yang termasuk dalam risiko menunda lupa untuk beli, uangnya terlanjur terpakai untuk yang lain, malas mengeksekusi rencana, harga malam tambah naik dan lain-lain. Jadi, lebih baik membeli sekarang daripada menunggu harga turun, tapi harga malah naik, atau malah lupa, uangnya terlanjur terpakai atau malas mengeksekusi rencana. Sehingga yang tadinya ingin mendapatkan harga serendah mungkin, malah jadinya tidak jadi beli sama sekali.
Seorang kawan yang lain mengatakan bahwa harga terbaik untuk membeli emas adalah “kemarin”. Lho kok kemarin? Ya, karena seringkali kita kecewa melihat harga yang naik lagi, naik lagi, dan terus naik lagi. Atau yang dimaksud dengan harga terbaik adalah harga kemarin dalam arti beli di harga berapapun, akan menjadi harga terbaik kalau memang SUDAH dibeli. Bukan hanya menunggu, menghitung, membuat rencana tapi tanpa aksi sama sekali.
Saya rasa itulah saran-saran terbaik bagi Anda yang ingin membeli emas sebagai investor. Yaitu membeli di saat sekarang juga, saat dananya memang tersedia. Tidak perlu menunggu harga turun, karena harga belum tentu akan turun. Malah bisa jadi terpakai dananya, lupa atau malas mengeksekusi rencana. Karena sebaik apapun analisa harga, tidak akan berguna kalau tidak ACTION!
Tapi akan berbeda halnya jika Anda memiliki karakter sebagai trader atau kolektor dalam membeli emas. Mungkin saran-saran di atas menjadi kurang cocok lagi. Untuk itu, seorang trader dan kolektor memiliki strateginya sendiri dalam menentukan saat terbaik untuk membeli dan menjual emas.
Jika karakter investasi Anda sebagai seorang trader, maka Anda akan terus memantau harga untuk mendapatkan harga terbaik. Yaitu membeli di saat harga rendah, dan menjualnya di saat harga tinggi. Tentunya analisa yang digunakan menjadi analisa jangka pendek, dalam arti hanya dalam hitungan hari, kalau sudah bisa membukukan keuntungan, Anda akan langsung merealisasikan keuntungan tersebut. Namun sehebat apapun analisa seorang trader, tidak mungkin bisa selalu membeli di saat harga paling rendah dalam sebuah trend dan menjualnya di puncak harga tertinggi. Bahkan terkadang analisanya bisa meleset sehingga membeli dengan harga yang lebih tinggi daripada harga jualnya. Oleh karena itu strategi trader ini akan lebih cocok diterapkan oleh mereka yang memiliki profil risiko tinggi.
Jika karakter investasi Anda sebagai seorang trader, maka Anda akan terus memantau harga untuk mendapatkan harga terbaik. Yaitu membeli di saat harga rendah, dan menjualnya di saat harga tinggi. Tentunya analisa yang digunakan menjadi analisa jangka pendek, dalam arti hanya dalam hitungan hari, kalau sudah bisa membukukan keuntungan, Anda akan langsung merealisasikan keuntungan tersebut. Namun sehebat apapun analisa seorang trader, tidak mungkin bisa selalu membeli di saat harga paling rendah dalam sebuah trend dan menjualnya di puncak harga tertinggi. Bahkan terkadang analisanya bisa meleset sehingga membeli dengan harga yang lebih tinggi daripada harga jualnya. Oleh karena itu strategi trader ini akan lebih cocok diterapkan oleh mereka yang memiliki profil risiko tinggi.
Beda lagi dengan kolektor. Seorang kolektor biasanya lebih mementikangkan faktor subjektif daripada faktor harga dan hitung-hitungan. Faktor subjektif itu bisa berupa hanya kesukaan saja pada jenis emas tertentu seperti koin emas edisi khusus, perhiasan model tertentu, dan sebagainya. Selain faktor subjektif seperti itu, bisa juga karena sekedar ikut trend. Saat trend investasi Logam Mulia sedang marak, tidak ada salahnya ikut berinvestasi. Namun saat sudah tidak terlalu banyak lagi yang invest dalam bentuk Logam Mulia, maka investasinya pun bisa dijual. Ikut trend ini bukan berarti tidak konsisten, tapi realistis karena jika sedang trend maka pasarnya lebih likuid dibandingkan saat tidak trend.
Jadi, dengan kondisi harga emas sekarang, apakah ini saat yang tepat untuk membeli? Atau malah saat yang tepat untuk menjual? Tergantung pada profil Anda dan tujuan keuangan Anda tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini