Setengah tahun terakhir misalnya tema sentral kita tentang Kebun Al-Qur’an, maka buku ini meng-compile seluruh tulisan yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan ‘project’ Kebun Al-Qur’an ini.
Ada
sekitar 60 tulisan yang terkait dengan tema sentral Kebun A-Qur’an ini
yang saya kelompokkan menjadi tiga bagian secara hampir merata. Bagian
pertama terkait dengan kajian ilmunya, baik berupa ilmu yang berasal
dari ayat-ayat Al-Qur’an maupun ilmu kauni yang terkait.
Bagian kedua adalah terkait
dengan amal yang ditindak lanjuti dalam langkah nyata – yang sudah
maupun yang akan dilakukan – sebagai buah dari ilmu di bagian pertama.
Amal nyata ini juga melibatkan sejumlah pembaca yang bergabung dalam
acara-acara kami seperti Majlis BTWG yang insyaAllah sudah mulai
berjalan secara rutin.
Bagian
ketiga adalah tentang wawasan lingkungan, baik local maupun global yang
mempengaruhi kehidupan kita secara keseluruhan – yang kemudian
mendorong lahirnya project
kembali ke Al-Qur’an ini – sekaligus menekankan betapa pentingnya kita
untuk berpegang pada petunjuk dan sumber ilmu yang baku sepanjang jaman
ini.
Meskipun
artikel-artikel di buku ini saya yakin sebagian pembaca sudah pernah
membacanya, namun ketika dirangkai menjadi satu buku – insyaAllah akan
lebih mudah ditangkap gambaran besar dari pesan apa yang hendak
disampaikan.
Ketika
saya menulis Pemimpin Sekelas Wali misalnya, karena fokusnya pada sang
pemimpin maka seolah negeri ini tergantung pada para pemimpinnya. Namun
ketika tulisan ini disandingkan dengan tulisan lain Negeri Para Wali –
baru kemudian pesan menyeluruhnya bisa ditangkap.
Bahwa
sesungguhnya penduduk atau rakyat seperti kita-kitalah yang akan
menjadi penyebab keberkahan turun dari langit dan dari bumi ke negeri
ini atau tidak. Keberkahan dari langit dan dari bumi hanya terjadi bila
penduduk negeri ini beriman dan bertakwa (QS 7:96), dan orang-orang yang
beriman dan bertakwa inilah yang di ayat lain disebut sebagai wali
Allah itu (QS 10 : 62-63). Ketika penduduk negeri ini menjadi
orang-orang yang beriman dan bertakwa – menjadi orang yang sekelas wali –
maka pemimpin yang terlahir dari golongan ini tentunya juga akan
sekelas wali.
Dengan
pemikiran seperti ini, maka rakyat atau penduduk seperti kita-kita
tidak bisa mengandalkan para pemimpin semata atau bahkan suka
menyalahkannya – kita harus memperbaiki diri dengan meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kita dalam segala bidang kehidupan kita, maka
dengan itulah nantinya akan lahir pemimpin-pemimpin yang juga semakin
beriman dan bertakwa.
Berkebun
dengan Al-Qur’an barulah sebagai titik awal untuk belajar dan
membuktikan sendiri bahwa kita bisa secara sangat detil berpegang pada
petunjuk Al-Qur’an tersebut untuk seluruh aspek kehidupan kita.
Tentu
nantinya bukan hanya ketika berkebun kita menggunakan Al-Qur’an tetapi
juga ketika kita berpolitik, ketika kita berdagang, ketika kita
mengurusi urusan umat seperti kesehatan , kesejahteraan dlsb.
sampai-sampai seperti yang disampaikan Kyai dahulu : “ Kalau teklek (sandal kayu) saya hilang, sayapun mencarinya di Al-Qur’an”
– saking yakinnya bahwa Al-Qur’an adalah jawaban untuk seluruh masalah
(QS 16:89), petunjuk beserta penjelasan-penjelasannya dan sekaligus
menjadi pembeda antara yang hak dengan yang batil (QS 2:185).
Buku ke 13 ini tidak dilindungi dengan ©copyright , lha wong semua sumber ilmunya juga gratis. Jadi silahkan bila pembaca mau men-download, meng-copy,
menyebar luaskannya – insyaAllah halal dan menjadi kebaikan bagi siapa
saja yang mau berusaha mendekatkan diri dengan Al-Qur’an dalam segala
aspek kehidupannya – serta mengajak-ajak orang lain untuk menuju jalan
lurus yang sama. InsyaAllah.
Saat ini Buku ini telah dicetak dalam bentuk hardcopy/cetakan, dan telah tersedia di Gerai Dinar Surabaya.
Saat ini Buku ini telah dicetak dalam bentuk hardcopy/cetakan, dan telah tersedia di Gerai Dinar Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini