Pergerakan Harga Dinar 24 Jam

Dinar dan Dirham

Dinar dan Dirham
Dinar adalah koin yang terbuat dari emas dengan kadar 22 karat (91,7 %) dan berat 4,25 gram. Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak Murni dengan berat 2,975 gram. Khamsah Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak murni dengan berat 14,875 gram. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang, Tbk, dan oleh Perum PERURI ( Percetakan Uang Republik Indonesia) disertai Sertifikat setiap kepingnya.

09 Desember 2011

Bila Suatu Negeri (Terancam) Bangkrut, Apa Yang Bisa Dilakukan Rakyatnya …?

Kebanyakan kita mungkin berpikir bahwa suatu negeri tidak bisa bener-bener bangkrut, tetapi mengapa pelaku pasar akhir-akhir ini dihantui oleh kekawatiran negeri-negeri seperti Yunani, Spanyol, Italy, Portugal dlsb. akan bangkrut ?. System ekonomi suatu negara sebenarnya tidak lebih dari mekanisme supply and demand. Dia akan sehat bila ada keseimbangan antara sisi supply dan sisi demand-nya.

Sisi supply adalah produksi barang dan jasa, sedangkan sisi demand-nya adalah konsumsi masyarakat dan yang terbesar biasanya konsumsi pemerintah. Seperti sebuah rumah tangga saja, bila produksinya kalah dengan konsumsi – maka cepat atau lambat keluarga tersebut akan bangkrut.

Demikian pula negara, bahkan negara besar seperti Amerika-pun tidak lepas dari ancaman kebangkrutan ini. Di negeri itu misalnya data terakhirnya menunjukkan bahwa ada 48 juta orang yang menerima kupon makanan (food stamps), deficit anggarannya mencapai US$ 1 Trilyun, hutang pemerintah federalnya mencapai US$ 15 trilyun, Unfunded federal liabilities (jaminan social yang tidak tersedia dananya) mencapai US$ 50 trilyun.

Tetapi mengapa Amerika belum juga bangkrut ?, karena negeri-negeri lain di dunia masih percaya sama mereka dan masih mau memberi mereka pinjaman, dengan menggunakan uang Dollar-nya dlsb. Tetapi akankah terus demikian ?, disinilah masalahnya – begitu negeri lain tidak lagi mempercayai mereka – pasti mereka akan bangkrut.

Karena kebangkrutan ini bisa melanda negara mana saja. Negara besar maupun yang kecil, yang maju maupun yang berkembang, maka kita juga harus bisa berpikir kemungkinan yang sama bisa juga melanda negeri kita – bahkan kita pernah nyaris mengalaminya di tahun 1965/1966 dan 1997/1998.

Dengan berpikir bahwa suatu negeri bisa bangkrut, bukan berarti bahwa kita menyebarkan pesimisme atau pikiran negative – tetapi justru sebaliknya, agar kita terpacu untuk berbuat maksimal. Dalam istilah business planning sering digunakan apa yang disebut ‘prepare for the worst, do for the best’ , bersiap untuk menghadapi yang paling buruk tetapi berbuat untuk mencapai yang terbaik.

Nah, apa yang bisa dilakukan rakyat seperti kita-kita untuk bisa membantu agar negeri ini jauh dari ancaman kebangkrutan ?. Sisi supply atau sisi produksi-lah yang bisa kita ikut genjot, sebaliknya sisi konsumsi khususnya produk-produk impor harus bisa kita tekan. Kesadaran dan kerja keras untuk menggejot produksi (dalam negeri) dan menekan konsumsi (import) inilah sisi ikhtiari yang bisa menyelamatkan negeri ini dari kebangkrutan.

Untuk sementara ini memang kita nampaknya masih harus sering ‘ngelus dodo’ ketika melihat pemegang otoritas negeri ini masih suka impor kentang yang membuat petani kentang menjerit, mengimpor ikan ketika sebagian nelayan kita masih harus membuang ikan karena tidak ada yang membeli dlsb. Tetapi kejadian-kejadian kasuistis semacam ini tidak perlu menggoyahkan semangat kita untuk berproduksi. Apalagi kita bekerja keras dan berproduksi bukan untuk siapa-siapa, itulah memang tugas kita di muka bumi ini : …Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya..." (QS 11 : 61). Tidakkah kita merasa bahwa yang disebut Allah ‘kamu’ dalam ayat ini adalah termasuk diri kita juga ?.

Rasa menjadi orang yang ditugasi ini inilah yang harus kita bangun pada diri kita, sehingga dengan demikian kita akan memiliki tekad untuk bisa melaksanakan tugas memakmurkan bumi ini. Bahwa sebagian dampaknya nanti akan menyelamatkan negeri ini dari kebangkrutan, itulah rahmatan lil alamin-nya ajaran agama ini.

Sekecil apapun kontribusi kita, insyaAllah tidak ada yang sia-sia. Itulah sebabnya melalui situs ini kami banyak berusaha untuk bisa mengajak pola pikir positif dalam membangun kemakmuran melalui kerja keras yang riil. Situs kami tetap Gerai Dinar namanya, tetapi ajakan untuk berproduski secara riil akan lebih dominan ketimbang membicarakan Dinar itu sendiri atau bahkan sibuk memperdebatkannya – Dinar hanyalah salah satu alat untuk membangun kemakmuran sebagaimana fungsi yang diembankan ke kita semua di ayat tersebut diatas – Dinar bukan tujuan !. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini

Disclaimer

Meskipun seluruh tulisan dan analisa di blog ini adalah produk dari kajian yang hati-hati dan dari sumber-sumber yang umumnya dipercaya di dunia bisnis, pasar modal dan pasar uang; kami tidak bertanggung jawab atas kerugian dalam bentuk apapun yang ditimbulkan oleh penggunaan analisa dan tulisan di blog ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menjadi tanggung jawab pembaca sendiri untuk melakukan kajian yang diperlukan dari sumber blog ini maupun sumber-sumber lainnya, sebelum mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan investasi emas, Dinar maupun investasi lainnya.