Untuk kedua kalinya dalam beberapa bulan terakhir harga emas jatuh, pagi ini harga emas di pasar internasional di kisaran US$ 1,283/ozt dan Dinar berada di kisaran Rp 1,800,000,-. Penyebabnya masih sama yaitu sebagaimana kenaikannya didorong oleh kebijakan Quantitative Easing (QE) the Fed, kejatuhannya juga disebabkan oleh (rencana) penghentian QE ini. Pertanyaannya adalah, masihkah emas atau Dinar efektif untuk instrumen proteksi nilai ?
Untuk menjawab ini saya gunakan dua data, yaitu data inflasi dari Biro Pusat Statistik (BPS) dan data harga emas internasional dari Kitco. Untuk data inflasi BPS, saya hanya dapat data untuk tujuh tahun terakhir yaitu sejak 1997-2013 (yg terakhir ini estimasi). Data ini kemudian saya sajikan dalam grafik berikut.
Cara membacanya adalah, seandainya tahun 2006 kita membeli barang secara umum seharga Rp 780,000 – yaitu setara 1 Dinar saat itu, maka mengikuti data inflasi tersebut barang yang sama saat ini dapat kita beli dengan harga Rp 1,174,000,-. 1 Dinar yang saat ini sekitar Rp 1,800,000,- tetap lebih dari cukup untuk membeli barang tersebut pada harganya sekarang.
Inilah fungsi proteksi nilai itu, yang ditunjukkan dalam grafik yang masih berada di atas grafik harga inflasi.
Untuk data yang lebih panjang yaitu dalam rentang 43 tahun sejak tahun 1970-2013, atas permintaan salah satu pembaca saya sajikan dalam bentuk table berikut.
Cara membaca table tersebut adalah bila Anda pada tahun 1970 memiliki uang Rp 1,- yang saat itu cukup untuk membeli 1 krupuk, berapa krupuk yang Anda bisa beli saat ini dengan uang Rp 1 ,- ? Ternyata harga krupuk saat ini adalah Rp 1,000,- sehingga uang Rp 1,- hanya cukup untuk membeli 1/1000 krupuk.
Surprise ?, data yang saya kumpulkan dan olah dari Kitco dan perbagai sumber informasi nilai tukar menghasilkan perhitungan daya beli 1 Rupiah terhadap krupuk per pagi ini adalah 0.0012 atau sangat-sangat dekat dengan 1/1,000 bukti empiris lapangan – Anda bisa beli krupuk di kantin Anda dengan harga Rp 1,000 ini insyaAllah. Saya sajikan pula satuan-satuan yang lebih besar karena tentu uang Anda bukan hanya untuk membeli krupuk !
Grafik dan table tersebut di atas menguatkan teori bahwa emas adalah instrumen proteksi nilai yang efektif untuk jangka panjang. Bila Anda kecewa dengan penurunan nilainya akhir-akhir ini, bisa jadi karena Anda baru menggunakannya untuk beberapa tahun terakhir – sehingga belum cukup lama untuk bisa menikmati efektifitas fungsi proteksi nilainya. Wa Allahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan masukkan komentar dan pertanyaan anda disini