De
Ja Vu, seperti mengulang kejadian bulan Ramadhan 8 tahun lalu,banyak orang yang
menanyakan apa yang terjadi dengan harga emas, mengapa tiba-tiba
melonjak dlsb. Kali ini hal yang sama berulang, hanya penyebabnya
yang berbeda, kalau 8 tahun lalu penyebabnya adalah krisis di Amerika –
kali ini krisis di Inggris. Setiap ada krisis orang kembali ke emas dan
perak, bukankah ini message yang paling jelas sebenarnya ?
Bahwa mata uang yang fitrah itu sesungguhnya harus emas dan perak, dua mata uang yang namanya disebut di Al-Qur’an. Emas atau Dinar namanya disebut di surat Ali Imron ayat 75 :
“Di
antara Ahli Kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya
harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada
orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu Dinar,
tidak dikembalikannya padamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang
demikian itu lantaran mereka mengatakan: "Tidak ada dosa bagi kami
terhadap orang-orang umi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal
mereka mengetahui.” (QS 3:75)
Sedangkan Dirham disebut di Surat Yusuf ayat 20 :
“Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa Dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf.” (QS 12:20)
Fitrahnya
emas (Dinar) dan perak (Dirham) itu seperti fitrahnya manusia yang
ketika berada dalam ketakutan yang sangat - seorang atheis sekalipun
akan berdo’a kepada Tuhan yang tidak pernah dikenalnya – mohon
pertolongan. Kemana saja dia ketika tidak sedang dalam bahaya ?
Demikian
pula dengan mata uang, ketika tidak dalam kondisi krisis semua bisa
membanggakan kekuatannya masing-masing. Tetapi mata uang yang paling
mahal selama ini – yaitu British Pound Sterling -pun lunglai dalam
semalam ketika hasil referendum negeri itu – ternyata mayoritas
masyarakatnya ingin keluar dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan
BREXIT.
Maka dalam semalam saja
GBP sudah kehilangan 7 persen nilainya terhadap mata uang lain yaitu
Dollar Amerika. Sebaliknya pada waktu yang sama orang lari ke emas, yang
dampak dari melonjaknya demand tiba-tiba ini mengakibatkan emas naik
lebih dari 3 persen.
Bila
tahun 2008 krisis itu di-trigger oleh berbagai istilah asing yang bagi
masyarakat awam seperti kita, saat itu tiba-tiba kita kenal dengan CDO (Collateralized
Debt Obligations), CDS (Credit Default Swaps) dlsb. Krisis kali ini
tiba-tiba kita kenal BREXIT yaitu Brtish Exit dari Uni Eropa.
Penyebabnya
bisa dari dua negeri yang berbeda dan dua alsan yang berbeda pula.
Krisis 2008 awalnya adalah housing buble di Amerika, sedangkan kali ini
awalnya adalah keputusan rakyat Inggris yang merasa lebih baik bagi
mereka bila keluar dari Uni Eropa. Tetapi dampaknya sama, dalam arti
memberikan ketidak pastian yang luar biasa bagi seluruh ekonomi dunia.
Yang
perlu kita waspadai sekaligus juga belajar dari krisis 2008 di Amerika
adalah perlu 2-3 tahun untuk recovery, bahkan sebagian negara seperti
negara-negara Eropa Selatan yang belum pulih benar sampai kini – setelah
8 tahun ditrigger krisis AS tersebut di atas, krisis yang ditrigger oleh BREXIT tersebut juga bisa panjang.
Bagi
kita sebenarnya solusi itu simple, ada atau tidak ada krisis kita
tinggal menggunakan Dinar dan Dirham yang namanya memang disebut di
Al-Qur’an - yang tanpa terasa pula telah exist ditengah-tengah kita
lebih dari 8 tahun ini melewati perjalanan waktu dari krisis ke krisis.
Yang
sudah menggunakannya selama 8 tahun ini, tentu juga sudah merasakannya –
bagaimana Dinar dan Dirham menjadi proteksi bagi jerih payah Anda. Yang
belum mungkin waktunya terbaik adalah sekarang, amankan paling tidak
tunjangan lebaran Anda dari gerusan nilai mata uang – yang
penyebabnyapun nun jauh disana BREXIT – seperti makhuk yang tadinya
tidak kita kenal tetapi bisa tiba-tiba mencuri trilyunan Dollar
aset-aset kertas dunia (termasuk mata uang kertas) – dalam berbagai
gelombang kejatuhan nilai mata uang dan bursa saham dunia.
Maka
seperti seorang captain pilot yang akan terbang memasuki daerah
berawan, dari cockpit dia mengumumkan agar para penumpangnya memasang
sabuk pengaman – seperti itulah tulisan ini berfungsi, mengingatkan kita
semua untuk hold proteksi nilai kita – agar guncangan BREXIT ini tidak
sampai mengganggu jerih payah kita di sini. Insya Allah.