Pergerakan Harga Dinar 24 Jam

Dinar dan Dirham

Dinar dan Dirham
Dinar adalah koin yang terbuat dari emas dengan kadar 22 karat (91,7 %) dan berat 4,25 gram. Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak Murni dengan berat 2,975 gram. Khamsah Dirham adalah koin yang terbuat dari Perak murni dengan berat 14,875 gram. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang, Tbk, dan oleh Perum PERURI ( Percetakan Uang Republik Indonesia) disertai Sertifikat setiap kepingnya.

25 Oktober 2013

Akan Kemana Harga Emas Sekarang …?

Ini pertanyaan yang sering sekali sampai ke saya, dan terus terang jawabannya saya sendiri tidak tahu. Bukan hanya saya, bahkan para ahli di raksasa investasi dunia seperti Goldman Sachs – pekan lalu membuat prediksi yang sangat keliru tentang harga emas. Mereka membuat prediksi bahwa bila terjadi kesepakatan antara Presiden Amerika dengan Congress untuk menghindari default – harga emas akan jatuh, tetapi ternyata yang terjadi malah sebaliknya.

Di hari terakhir puncak kekawatiran akan default-nya Amerika – tanggal 16/10/2013, harga emas berada pada US$ 1,273/ozt. Ketika Obama dan congress-nya berhasil sepakat menghindari default, tanggal 17/10/2013 harga emas malah melonjak menjadi US$ 1,319/ozt  atau mengalami kenaikan US$ 46/ozt – pada hari yang diprediksi oleh raksasa Goldman harusnya emas jatuh.

Bisa Anda bayangkan bila orang sekelas head of commodities research-nya Goldman Sachs – orang yang dianggap paling tahu tentang arah pergerakan emas, perak dan sejenisnya di pasar – ternyata tidak lebih dari orang kebanyakan seperti kita-kita dalam membuat prediksi harga emas ke depan. Maka dalam dunia prakiraan ini memang tidak ada yang bisa dianggap pasti benarnya ataupun pasti salahnya.

Lantas ditengah harga emas yang nampaknya bergerak random tidak beraturan ini, bagaimana kita menyikapinya ?

Pertama yang sering saya ungkapkan di web ini, jangan berspekulasi dengan harga emas dalam jangka pendek.  Membelilah pada saat Anda memang mau beli karena ada kelebihan uang kertas yang tidak segera digunakan, dan menjuallah pada saat memang Anda membutuhkan cadangan emas/Dinar Anda untuk keperluan yang riil.

Kedua adalah tentu juga bijaksana untuk mengetahui trend pasar secara objektif, bukan bermaksud berspekulasi tetapi optimalisasi hasil. Lantas dimana bedanya dengan spekulasi ?

Spekulasi adalah bila kita membeli emas atau Dinar tanpa didasari oleh suatu kebutuhan, semata untuk segera memperoleh keuntungannya bila harganya naik. Sedangkan optimalisasi hasil adalah hal yang wajar yang biasa kita lakukan sehari-hari dalam jual beli.

Misalnya kita membeli kambing untuk qurban, tujuannya jelas yaitu untuk qurban. Tetapi kita mencari waktu yang baik untuk membelinya yaitu jauh hari sebelum musim qurban tiba. Dengan uang yang sama kita bisa memperoleh kambing yang jauh lebih besar.

Demikian pula membeli emas, Anda merencanakan pergi haji, sekolah anak, biaya kesehatan hari tua dlsb dengan emas – agar hasil jerih payah Anda tidak tergerus oleh inflasi. Kapan membelinya ?, pada saat harga yang Anda rasakan comfortable untuk Anda – maka yang inipun insyaallah tidak termasuk berspekulasi. Karena sebagai pembeli tentu wajar kita ingin harga terbaik.

Pertanyaannya adalah kapan harga terbaik itu tiba ?, disinilah orang kebanyakan seperti kita-kita dan bahkan juga orang sekaliber kepala peneliti di lembaga investasi terbesar dunia-pun tidak bisa tahu persisnya kapan. Lagi-lagi yang bisa kita lakukan sekedar menduga berdasarkan trend perkembangan pasar yang ada, kemudian pada titik mana kita merasa comfortable.

Untuk saat ini misalnya, para pihak yang beranggapan harga emas masih akan turun terus mereka punya alasan : 1) The Fed cepat atau lambat akan menghentikan program Quantitative Easing – mereka akan menghentikan mencetak uang dari ‘awang-awang’ karena yang dicetaknya sudah dianggap cukup; 2) Ekonomi AS yang membaik akan mendorong orang untuk menginvestasikan dananya di sektor riil secara langsung atau melalui saham-saham public dan tidak lagi ke emas; dan 3) Kepercayaan terhadap ekonomi Amerika akan terus membaik yang berarti kepercayaan dengan kekuatan Dollar akan terus meningkat. Tiga hal inilah yang membuat para gold bearish yakin bahwa harga emas akan terus turun.

Namun sebaliknya juga demikian, para gold bullish tentu juga memiliki alasan yang tidak kalah kuatnya, bahwa : 1) Dalam sejarah bank central , sejak mereka meninggalkan emas mereka tidak pernah bisa berhenti mencetak uang dari ‘awang-awang’ , one way or another mereka akan terus mencetak uang dari ‘awang-awang’ nya sehingga nilai mata uang kertas pasti turun terus dari waktu ke waktu; 2) Untuk Dollar yang merupakan cerminan ekonomi Amerika, kenyataannya pertumbuhan ekonomi Amerika juga tidak bagus-bagus amat – dan bahkan sebagian ekonom sudah mulai memprediksi resesi berikutnya akan segera tiba; dan 3) Amerika tidak berhasil membangun kepercayaan dunia tetapi malah merusaknya. Krisis debt-ceiling pekan lalu telah membuat mitra dagang dan pemberi pinjaman terbesarnya was-was dan ancang-ancang untuk meninggalkan Dollar. Bahkan sekutu-sekutu Amerika sendiri di Eropa mulai mencurigai Amerika dengan terbongkarnya berbagai aktifitas spionase-nya di Eropa. Ini mirip akhir tahun 1960-an ketika Perancis mulai meneriakkan bahwa Amerika telah mengambil keuntungan berlebihan – Exorbitant  Privilege – dari kesepakatan Bretton Woods, yang kemudian berujung pada diakhirinya Bretton Woods Agreement  pada bulan Agustus 1971.

Dalam kaitan dengan emas ini, apakah Anda cenderung ke  bearish atau bullish tergantung dari mana di antara alasan-alasan tersebut di atas yang lebih Anda yakini.

Satu hal yang pasti adalah bahwa meskipun harga emas kedepan tidak ada yang tahu pasti, sejarah panjang kehidupan manusia telah membuktikannya bahwa tidak pernah terjadi dalam peradaban manusia emas menjadi barang yang tidak berharga.

Harga emas  dalam mata uang kertas bisa saja turun, tetapi dia akan selalu mampu mempertahankan nilainya yang sesungguhnya yaitu nilai yang tercermin dalam daya belinya. Di jaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam satu ekor kambing bisa dibeli dengan sekeping uang Dinar. Pada musim Iedul Adha kemarin sekali lagi terbukti bahwa 1 Dinar Anda tetap cukup untuk membeli seekor kambing yang layak untuk qurban.

Bila prediksi kedepan tidak ada yang tahu, setidaknya kita bisa selalu belajar dari sejarah yang kita semua tahu. InsyaAllah.

08 Oktober 2013

US Shutdown, Sektor Riil dan Emas…

Hari-hari ini pemerintahan federal Amerika masih menutup sejumlah layanannya karena tidak ada anggaran untuk membayar gaji para pegawai – setelah terjadi kebuntuan negosiasi anggaran antara pemerintah dengan Congress-nya. Meskipun pelaku pasar umumnya yakin bahwa masalah shutdown tersebut akan teratasi akhirnya, tetapi kejadian ini telah menjadikan ekonomi dunia dalam sandra Amerika dan kini dalam posisi di ujung tanduk.

Betapa tidak, bila tidak ada kesepakatan antara Obama dengan Congress yang dikuasai oleh Partai Republik – lawan politiknya - sampai pekan depan (17/10/2013) , maka shutdowntersebut akan berpeluang pada gagal bayarnya sebagian hutang-hutang mereka (default) dan Dollar-pun akan runtuh.

Meskipun peluang ini kecil sekali – karena akan konyol sekali bila Obama dan Congressmembiarkan ini terjadi – tetapi tetap saja peluang tersebut ada, bahkan sejumlah pemerintahan dunia seperti China telah mengingatkan Amerika untuk tidak main-main dengan urusan anggaran mereka – yang bisa menghancurkan ekonomi dunia itu.

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kejadian ini, pertama adalah kinerja swastanya yang tidak terlalu terpengaruh oleh kisruh politik anggaran negeri itu. Di negeri yang sementara tutup tersebut, orang-orang super kayanya masih mengendalikan ekonomi dunia dengan perkasanya.

Tiga perusahaan mereka yang relatif muda saja seperti Microsoft, Apple dan Google – bertiga mereka memiliki total nilai pasar lebih dari US$ 1 Trilyun – lebih besar dari GDP Indonesia yang berada pada angka kisaran US$ 878 Milyar tahun ini.

Keperkasaan sektor swasta yang mencerminkan keunggulan teknologi, inovasi dan kreativitas usaha inilah yang membuat dunia masih terpukau dengan ekonomi mereka yang berarti juga  dengan uang US $ mereka – sehingga dunia tidak sadar ketika sebenarnya telah berada di ujung tanduk.

Kinerja swasta tersebut juga menjadi pelajaran kedua, bahwa bila swasta berkinerja prima – maka gonjang-ganjing politik tidak akan banyak berpengaruh pada kinerja ekonomi suatu negeri.

Katakanlah misalnya apa yang kita alami di negeri kita saat ini. Devisa kita merosot sekitar US$ 20 Milyar dalam setahun terakhir dan belum nampak akan adanya pemulihan karena posisi neraca perdagangan kita saat ini yang masih defisit. Devisa hanya bertambah bila neraca perdagangan kita surplus.

Karena tahun ini adalah setahun menjelang Pemilu 2014, konsentrasi para pejabat besar kemungkinan sudah tidak lagi penuh – setidaknya mereka toh belum tentu akan tetap menjabat tahun depan. Walhasil, bisa jadi masalah defisit neraca perdagangan tersebut tidak ada yang secara serius memikirkannya.

Tetapi swasta tetap bisa berpikir keras masalah ini, motifnya bisa saja ekonomi atau bisnis semata untuk membangun usahanya – tetapi dampaknya bisa menyelamatkan negara.

Katakanlah bila ada anak-anak mudah yang sekarang bekerja keras di garasi rumahnya untuk melahirkan perusahaan sekelas Facebook misalnya , maka satu saja perusahaan sekelas Facebook dengan nilai pasar sekitar US$ 120 Milyar - bisa lahir di negeri ini - sudah akan dapat mendongkrak GDP kita lebih dari 14 %, atau dapat melipat duakan cadangan devisa kita !

Pelajaran ketiganya adalah, sambil menuggu kreatifitas anak-anak muda kita untuk menghasilkan perusahaan-perusahaan sekelas Facebook tersebut muncul menyelamatkan negeri – setidaknya kita bisa bekerja konkrit di sektor riil.

Utamanya untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yang terkait dengan Food, Energy and Water. Tiga hal kebutuhan ini harus tetap bisa dipenuhi apapun yang terjadi dengan Dollar Amerika dan juga  apapun yang terjadi dengan hiruk pikuk politik nasional dalam negeri yang melalaikannya.

Pelajaran terakhirnya adalah karena ekonomi dunia lagi tersandera di ujung tanduk olehshutdown-nya Amerika, amankan hasil jerih payah Anda dalam asset yang dalam jangka panjang tidak akan terpengaruh oleh gonjang-ganjing ekonomi dunia yang bisa memburuk setiap saat ini.

Emas atau Dinar adalah proteksi nilai yang paling mudah diantaranya, yang sudah terbukti mampu mempertahankan nilai selama lebih dari 1400 tahun – Anda tetap bisa membeli kambing qurban yang cukup baik dengan 1 Dinar Anda di musim qurban ini. insyaAllah.

Disclaimer

Meskipun seluruh tulisan dan analisa di blog ini adalah produk dari kajian yang hati-hati dan dari sumber-sumber yang umumnya dipercaya di dunia bisnis, pasar modal dan pasar uang; kami tidak bertanggung jawab atas kerugian dalam bentuk apapun yang ditimbulkan oleh penggunaan analisa dan tulisan di blog ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menjadi tanggung jawab pembaca sendiri untuk melakukan kajian yang diperlukan dari sumber blog ini maupun sumber-sumber lainnya, sebelum mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan investasi emas, Dinar maupun investasi lainnya.